PsychoPartner part 4

64 14 0
                                    

Part 4

Aku menggandeng ranselku sambil menunggu Randi yang masih sibuk mengemasi barang barangnya. Ketika ia keluar aku merasa agak jengkel melihat Randi hanya membawa tas kecil yang dirangkulnya.
"Berkemasnya lama dan kau hanya membawa tas ini?shit-_-"
"aku memilih barang barang yang penting saja tau. Jadi agak lama bagiku membanding bandingkan barangnya" elaknya.
Aku hanya menatapnya jengkel dan ia membalas dengan wajah meledek. Untung kakak, kalo bukan udah habis kau-_-".
Tak lama berselang datanglah mobil sedan yang kulihat kemarin. Keluarlah seorang wanita cantik berbaju merah dengan mengunakan sanggul dirambutnya.
"Zoe dan Randi, benar?" tanyanya.
"Ah ii.."
"Iyaa benar sekali!! hai, aku Randi dan dia Zoe" Randi memotong kalimatku.
"cih, mata keranjang"gumamku.
"Perkenalkan aku Sky, aku ditugaskan untuk menjemput kalian hari ini. Kalian sudah mengemasi barang yang kalian perlukan?"
Aku mengangguk mengiyakan sedangkan Randi seperti terlalu terpesona oleh wanita ini.
Sky menuntun kami untuk masuk ke dalam mobil. Di perjalanan ia banyak berbicara tentang kehidupan sehari harinya. Lalu ia menceritakan tentang organisasi yang akan kami masuki ini.
"Kalian sepertinya cukup hebat sampai kalian direkrut oleh organisasi ini"
"Tidak juga hahaha" jawab Randi.
"Apa yang bisa kalian lakukan? Membunuh kadal?hahaha" canda sky.
"Apakah kau mau menjadi kadal selanjutnya?" kataku bercanda dengan muka datar.
"Oh tidak haha, maafkan aku Zoe. Aku hanya bergurau"
Aku hanya menutup mataku dan melanjutkan mendengar Randi dan Sky berbincang bincang.
Tak lama, kami sampai di depan sebuah gerbang. Sky memberhentikan mobilnya dan kami turun. Ia memberitahukan untuk melapor kepada petugas yang ada di aula gedung setelah masuk ke dalam gerbang itu. Aku dan Randi tanpa basa basi langsung berjalan masuk.
Well, aku merasa seperti diperhatikan dari ujung ke ujung setelah masuk ke gerbang ini. Tidak seram hanya saja aku menahan hasrat haus darahku. Sampai di aula gedung itu, Randi mencari petugas untuk melapor bahwa kami sudah sampai disini. Aku menunggunya sambil duduk di kursi pojokan Aula.
Tak lama ada seorang lelaki yang menhampiriku.
"Hai, siapa kamu? cantik hehe" godanya
Aku hanya diam tak merespon.
"Hai aku berbicara padamu, itukah caramu meresponku?"
Maybe dia ga pernah diperlakukan seperti itu sampai ia kesal dan mengeluarkan pisau kecil dan secepat kilat menggores pipiku.
"Hmm, wanna play with me?" senyumku.
Lelaki itu mulai kembali menyerangku, namun aku terlalu cepat untuk menghindari serangannya. Aku merebus pisau yang ia genggam dan melesatkan pisau itu ke matanya.
"AAKAKHHHHH!!!!" teriaknya menghebohkan orang yang ada di sekitar aula.
"KAAUU KUBUNUH" ujarnya
Aku menusuk tangannya lalu mematahkannya sampai tercabut dari tempatnya.
"Aku belum puas hahaha" tawaku
Aku kembali menusuk lehernya berkali kali dan merobek wajahnya sampai wajah itu tak berbentuk seperti awalku melihatnya.
kepala lelaki itu lepas!
Aku langsung tersungkur di kursi sambil memegangi kepala lelaki itu. Aku tak sadar bahwa aku sudah dikelilingi orang orang aneh, termasuk Randi.
Anehnya, mereka semua bertepuk tangan dengan wajah kagum
"Hebat sekalii aku tak pernah melihat aksi seperti itu" ujar mereka.
Aku berdiri menghampiri Randi dengan baju penuh darah.
"Apakah kau sudah melapor?"tanyaku.
"iya sudah, but waw Zoe.."
"apa?"
"Matamu tadi bisa berubah merah ketika membunuh laki laki itu?"
"entahlah".
Aku kembali duduk dan melihat mayat lelaki yang kubunuh tadi dibereskan oleh orang, maybe cleaning service.
Tak lama ada seorang wanita lagi menyapaku.
"Hai Zoe, Hai Randi"
"Ah Sky, kau disini?!" ujar Randi bersemangat.
"Hai sky".
"Waw Zoe, aku kagum padamu hahaha kau membunuh pemimpin mentor dengan seperti itu, well dia pantas mendapatkannya haha"ucap sky.
"Maksudmu?"
"Ya dia termasuk lelaki nakal, dia hampir membocorkan rahasia organisasi makanya kubilang dia pantas mendapatkannya" jelas Sky.
"Ohh.."
Sky langsung memberi...

PsychoPartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang