PsychoPartner part13

28 12 0
                                    

part13

Sky langsung mengantarku ke tempat Randi menyelesaikan misi. Aku lupa menanyakan kepada Sky siapa yg menjadi target kami. Tapi aku tak begitu peduli. Sebelum pergi Sky menunjuk ke sebuah rumah.

"Disitu. Randi berada disitu"

"Thanks Sky"

Rumah ini tak asing ku lihat, well, ini rumah yang ibu suruh aku untuk mengingatnya.

Sky tersenyum dan langsung pergi. Aku langsung berlari ke rumah yg ditunjuk oleh Sky. Ku lihat pintu rumah itu terbuka dan aku langsung masuk ke dalamnya.

"Randi? Dimana kau?"

Rumah ini berantakan sekali. Aku tak mempermasalahkannya, aku harus mencari Randi. Ku naik ke lantai atas dan membuka tiap pintu ruangan di lantai ini. Hanya ada satu pintu dengan bercak darah digagangnya.

"Halo? Randi, kau dima.."

Seketika perasaan ingin membunuh membakar jiwaku. Aku melihat bayanganku di sebuah cermin. Benar saja mataku yg tadinya hitam berubah menjadi merah darah. Aku membokar meja dan lemari yang ada di ruangan ini. Orang yg dimaksud ibu pasti disini.

Ku lihat tetesan darah mengarah ke dalam lemari. Ketika ku buka ada seorang lelaki yang duduk didalamnya sambil menahan luka di bagian perutnya. Perasaanku terbakar ketika melihat lelaki ini, time to play.

"Pak, bapak tak apa?"

"Sii siiapa kau?"

"Aku sedang berjalan dan tak sengaja lihat pintu rumah terbuka" kataku sambil tersenyum.

"Matamu merah"

"Bapak mau?"

Aku menarik mata lelaki itu sampai lepas dari tempatnya.

"Ohhh tidakk aaakhhhh"

Ia berteriak kesakitan di depanku. Aku menarik rambutnya sambil berjalan keluar dari ruangan ini. Darahnya berceceran dimana mana. Di dekat tangga aku mendudukannya ditangga.

"Bapak ku dudukan disini yaaa"

"Kaa kaau seperti wanita itu. See setan kau"teriaknya.

"Ibuku? Hahaha"

Aku mendorong lelaki itu dari lantai atas sampai ia jatuh ke bawah, Ia tak bergerak. Aku turun ke bawah dan membalikkan badannya.

"Duh bapak jangan mati dulu dong. Belum puas ih"

Lelaki itu ternyata berpura pura pingsan. Aku sedikit lengah sampai tak sadar ia memegang pisau dan menusuk bagian pahaku.

"Uh udah berani nyerang ya?"

"Tolong tolong. Jangan bunuh aku,tolong" pintanya.

Aku menarik pisau itu dari pahaku. Gairahku untuk membunuh tak bisa kutahan sampai meja kaca dekat tangga pun bisa ku hancurkan. Pecahan kaca dari meja itu ku ambil dan ku tusukan ke tubuh lelaki itu.

"TOLONG AKHHHH JANGAAANN!!"

suara lelaki itu hilang seketika setelah ku tarik jantungnya. Entah kenapa aku ingin memakan bagian ini dan seketika ku lahap jantung lelaki ini tanpa merasa jijik sedikitpun.

"Zoe?"

Aku menoleh ke asal suara itu. Ternyata itu Randi. Baju putihnya penuh dengan bercak merah. Dan ku rasa misi nya sudah selesai ia kerjakan.

"Misinya selesai?"

"Iyaps, btw kau memakan jantungnya? Kenapa tak sisakan aku?"

"Keenakan hehe"

Randi menatapku heran.

"Kau tertawa Zoe? Pemandangan indah hahaha" ejeknya.

"Masa bodoh, mana korbanmu?"

Randi menunjukkan isi kopernya kepadaku. Lumayan full bagian tubuh yang sudah terpotong menjadi beberapa bagian.

"Lumayan untuk ditunjukan untuk organisasi bukan?"tanya nya.

"Iya , ayo kembali. Dan kau jangan pernah meninggalkanku dalam misi"

"Bodoh, kau kan kemarin sakit"

Aku menangguk pelan. Randi menghubungi Sky untuk menjemput kami. Lalu...

Lanjut ke part berikutnya
Jangan lupa follow guys

PsychoPartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang