1. BEGINNING

109 8 0
                                    

"Maaf, guru Park. Saya terlambat," seorang siswi yang baru saja berlari tergesa-gesa membungkukkan tubuhnya saat dia melihat guru Park Jinyoung sudah ada di dalam kelas. Gadis itu hampir mencapai tempat duduknya sebelum guru bermata sipit itu memukulkan rotan di tangannya ke papan tulis.

BRAK!!!

"Shin Ryujin, kau terlambat lagi," ujarnya tajam. "Ini sudah yang ketiga kalinya dalam minggu ini. Dan apa itu?" guru Park mengarahkan tongkat rotannya ke rambut gadis itu yang kini berwarna merah muda.

"Saya akan mengikuti kontes dance cover, pak. Jadi saya me-"

"DILARANG MEWARNAI RAMBUT!!!"

Seisi kelas langsung hening setelah guru Park meninggikan suaranya. Semua murid, termasuk gadis yang terlambat itu, tahu bahwa ini pertanda buruk.

"SHIN RYUJIN, KAU KUBERI HUKUMAN 25 POIN!"

"Apa?" Ryujin, gadis itu, tampak tidak terima. "Itu terlalu banyak!"

"5 POIN KARENA TERLAMBAT DAN 20 POIN KARENA MEWARNAI RAMBUT. JANGAN PROTES!"

Ryujin mendesah kasar. Gadis itu sudah punya koleksi 25 poin dari beberapa kali keterlambatannya di bulan lalu. Jika sekarang ditambah 25 poin, maka jumlahnya menjadi 50 poin. Jika seseorang sampai mendapat 100 poin, siswa itu akan dikeluarkan dari sekolah. Jadi bukan tanpa alasan Ryujin tak terima dengan poin yang diberikan padanya. Nyawanya tinggal setengah di sekolah ini.

"Tapi pak," Ryujin menarik nafas dalam. "Saya terlambat karena berlatih untuk mewakili sekolah ini di kontes dance cover, kenapa saya dihukum? Bukankah seharusnya saya mendapat dispensasi?"

Beberapa murid terdengar menggumam takjub karena keberanian Ryujin.

Guru Park mendengus. "Kompetisi itu tidak berarti apa-apa bagi sekolah ini. Jadi jika kau menang pun, kau melakukan hal yang sia-sia. Gengsi sekolah tidak akan bertambah, sekolah tidak akan bangga, dan itu artinya kau hanya membuang-buang waktumu."

Ryujin terdiam. Tidak berarti apa-apa katanya.

"Lebih baik kau rajin belajar dan jadilah seperti Jung Jaehyun," guru Park menunjuk seorang siswa tampan yang duduk di barisan depan. "Dia pintar, disiplin, dan mengikuti lomba yang bermanfaat. Dia mengukir prestasi, menambah gengsi sekolah, dan masa depannya terjamin. Dia bisa berguna bagi negara ini. Sedangkan kau? Mau jadi apa kau?"

"Aku," Ryujin mengepalkan tangannya. Suaranya terdengar bergetar. "Ingin menjadi idol."

"HAHAHAHAHA!!!" guru Park langsung tertawa mendengarnya. "Kau pikir menjadi idol itu mudah? Kau pikir masuk agensi itu mudah? Kau pikir debut itu mudah? Bahkan jika nanti kau debut, apa kau pikir sukses itu mudah? HAHAHAHAHA!"

"DIAM KAU, PAK TUA!" Ryujin langsung menutup mulutnya. AKU BODOH!

Wajah guru Park semakin memerah. Emosinya sudah sampai di ubun-ubun. Bahkan dalam pikiran Ryujin, tanduk besar dan tajam muncul di kepala guru Park.

Ryujin menelan salivanya.

"SHIN RYUJIN! KAU DAPAT 10 POIN LAGI!"

Ryujin langsung menatap Jaehyun tajam. Siswa sok tampan yang memang tampan itu selalu dibangga-banggakan sekolah ini. Kalaupun Jaehyun melakukan kesalahan, pasti sekolah akan menutup mata. Berbanding terbalik dengan nasibnya yang selalu dipandang jelek karena ingin mengejar mimpinya untuk menjadi seorang idol.

Ryujin sebenarnya bukanlah siswi yang bodoh. Dia berada di peringkat 11 dari 100 murid. Hanya saja, dia sering terlambat masuk sekolah karena harus berlatih untuk berbagai kontes dance atau bernyanyi.

RUN!!! (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang