4. ESCAPE (2)

48 6 0
                                    

Jungkook terdiam menyaksikan Jihoon diserang para zombie itu. Air matanya menetes. Tapi, Taeyong segera menariknya untuk kembali berlari sampai mereka tiba di jalan rahasia dengan selamat.

Seongwoo segera menutup pintu jalan rahasia itu setelah Jungkook dan Taeyong masuk. Tangisan Jungkook langsung pecah.

"Jihoon..." Jungkook menjatuhkan dirinya di lantai dan terisak.

Taeyong merangkul Jungkook.

"Seharusnya aku berlari sambil menggandeng tangannya," gumam Jungkook. "Seharusnya aku tidak membiarkannya menyerah. Aku tidak menjadi ketua kelas yang baik. Aku tidak bisa menjaga temanku dengan baik. Aku bodoh..."

Jaehyun duduk di sebelah Jungkook. Dia ikut menunduk.

"Aku juga punya penyesalan," dia tersenyum miris. "Aku mencelakakan semua murid dengan menyuruh mereka pergi ke atas."

Mereka semua akhirnya duduk untuk menenangkan diri sekaligus beristirahat. Mereka harus mengumpulkan tenaga. Karena begitu sampai di luar nanti, tentu ada lebih banyak lagi zombie yang akan mengejar mereka.

"Apakah kalian semua sudah tenang?" Seongwoo memecah keheningan di antara mereka. "Sebaiknya kita bergegas jika ingin naik helikopter yang menjemput di rumah sakit."

Jungkook menarik nafas dalam. Dia bangkit dan tersenyum tipis.

"Ayo teman-teman," ujarnya mantap. "Mari tetap hidup."

Mereka semua akhirnya bangkit dan bersiap untuk pergi. Jungkook membawa tongkat baseballnya, Taeyong menyimpan cutternya, dan Ryujin kembali naik ke punggung Jaehyun untuk memimpin perjalanan. Jungkook berjalan di belakang mereka, diikuti Umji, Taeyong, dan Seongwoo.

Ternyata jalan rahasia ini tidak seperti yang mereka pikirkan. Ini bukanlah terowongan bawah tanah yang kotor dan gelap. Jalan rahasia ini beralas dan berdinding keramik bersih. Bahkan ada banyak lampu penerang sehingga mereka bisa melihat dengan jelas.

"Ngomong-ngomong," ujar Jungkook. "Dari mana kau tahu jalan rahasia ini?"

"Saat aku baru masuk sekolah ini, aku memilih ekstrakurikuler dance. Para senior memperkenalkanku pada lorong ini. Mereka bilang, jika aku terlambat karena ada latihan di pagi hari, aku bisa lewat sini untuk menghindari satpam. Katanya jalan ini sudah ada dari dulu dan diperkenalkan turun-temurun oleh senior dari ekstrakurikuler dance."

"Aku benar-benar kagum," sahut Jaehyun. "Aku kagum karena lorong rahasia ini begitu bagus dan bukan sekadar terowongan bawah tanah."

Ryujin tersenyum. Tanpa sadar, dia mengeratkan pelukannya pada leher Jaehyun.

"Sambil berjalan, ayo kita susun rencana," jiwa kepemimpinan Jungkook muncul lagi. "Taeyong, dimana mobil guru Kim diparkir?"

"Dia selalu memarkir mobilnya di dekat pohon yang paling besar. Hampir di ujung tempat parkir."

"Benarkah? Kalau begitu kita tinggal berjalan sedikit. Jalan rahasia ini berakhir di dekat gudang," sahut Ryujin.

"Ya," Taeyong tersenyum lebar. "Hanya sekitar 15 meter."

"Taeyong," ujar Umji. "Apakah ada alasan tertentu kenapa kau memilih mobil guru Kim? Dan kenapa kau paham sekali di mana dia memarkirnya?"

RUN!!! (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang