Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Playlist Fanfiction Written By
Santi Fronika Lumban Gaol
Cover By
Xoloveyoonwon
Genre: Drama Romance, Marriage Life, a bit Family
Rating: PG-17
Disclaimer :
This is just work of fiction. The same of plot, character, location are just accidentally. This is not meaning for aggravate one of character. I just owner of the plot. If you don't like it, don't read or bash. Read this fiction, leave your vote and comment. Don't be plagiat and copy paste without permission
So, happy Reading. I hope you enjoy reading chapter two as much as I enjoyed writing it
***** SOLITUDE *****
Larut malam yang tidak melarutkan apa-apa bagi pekerja malam seperti Seohyun. Semakin malam, maka semakin memberikan peluang pelanggan lebih banyak. Sesuai harapan, tentu saja para penjudi dan hidung belang selalu memenuhi hasrat yang mereka anggap menyehatkan dengan selalu datang untuk menghabiskan uang di sana.
Sangat disayangkan, karena performa pelayanan yang kurang memuaskan.
Tentu saja, salah satu bintang yang paling di gemari di tempat itu terlihat tidak seagresif biasanya. Terlalu banyak undur diri yang tentu saja membuat para pemujanya mengeluh. Mereka tidak membayar untuk ditinggalkan secara terus menerus dan minum sendiri seperti itu.
Oh Seohyun yang malang sungguh sakit, dia masih butuh istirahatkan tubuh yang sedang protes karena selalu di siksanya dengan bekerja. Ketidakpuasan menjadi sumber protes untuk dirinya yang sementara diistirahatkan yang memperkejakannya. Tidak ada pilihan, sekalipun bisa memaksa Seohyun, tetapi make up tebalnya tetap saja kalah dengan wajah pucat Seohyun, tubuh lemas hingga konsentrasinya yang menurun. Gadis itu sering tidak nyambung jika diajak bicara.
Memberi Seohyun peringatan, tetapi wanita yang memperkerjakannya tetaplah manusia. Dia memberi Seohyun sedikit waktu istirahat yang berarti membuat penghasilan Seohyun sedikit berkurang.
Seohyun tidak lagi sadar ketika terjadi keributan di tempat itu. Otak serta tubuhnya terlalu sibuk untuk mengeluh sedih karena sakit, dia tidak punya waktu untuk membagi pikiran dengan keributan apa yang jerjadi di meja judi atau bahkan dilantai disko.
Ternyata permainannya sudah dimulai.
Orang-orang kaya berhasil masuk dan mengintai hidup Seohyun. Berbagi team, sebagai pembuat kerusuhan dan sebagai penyelamat di tempat itu. Menciptakan kekacauan dan kemudian yang lain bertugas layaknya superhero yang menyelamatkan Seohyun dan wanita-wanita lain.
