04

12 5 0
                                    

Mereka masih dalam posisi seperti saat terakhir kali mereka terbangun.

Tak ada yang ingin beranjak, ataupun menyudahi eyes contact tersebut.

Mereka masih saling sibuk mengagumi makhluk ciptaan Tuhan yang ada di depan mereka ini.

"UHUK, EHM! Tolong kalo udah selesei, cepet turun ke bawah buat makan malem, ya! Jangan pacaran trosss!" Setelah itu Tae langsung pergi.

Mirae terkekeh. Dia lalu bangun. Dan turun dari ranjangnya.

"Cepetan bangun, ntar abang gue marah marah." Dia lalu pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka nya.

Minkyu duduk di pinggir kasur. Menunggu Mirae selesai.

Minkyu tersenyum tipis mengingat tadi. Tak lama kemudian Mirae keluar dan Minkyu masuk ke dalam.

☻☻☻

"Gimana, nyenyak, hm?" Seulgi lagi lagi menggoda anak nya.

"Udah deh, Ma. Jangan mulai, ya!" Mirae langsung cemberut.

Lelah, Mirae tuh digoda mulu dari tadi:v

"Iya deh," meskipun begitu, Seulgi masih menggoda Mirae sesekali.

Minkyu dan Tae hanya geleng geleng kepala.

☻☻☻

Skip pagi, ya ges:v

Mirae panik, ini udah jam 06.45 dan dia baru bangun.

Mana abangnya udah berangkat duluan tanpa ngebangunin dia, lagi.

Segera saja dia bersiap siap dan melewatkan sarapan nya. Bahkan dia rela naik go-rius agar cepat sampai.

(Kalo go-jek kan main main, kaga serius:'D jadi kalo biar serius, namanya go-rius:v)*pasih gaje:'

Tapi tetep aja dia terlambat dan berakhir di ruang guru di depan meja wali kelasnya.

"Ya ampun, Mirae... Kenapa kamu bisa terlambat? Ini hari pertama mu untuk memulai mata pelajaran baru." Kim ssaem geleng-geleng kepala.

Cklek

Pintu ruang guru terbuka. Masuk seorang namja pendek yang Kiyowo.

"Permisi, ssaem. Ssaem memanggil saya?" Tanyanya.

"Benar, Pyo. Tolong nanti awasi Mirae untuk bakti sosial waktu pulang sekolah. Bisa, kan?"

"Tentu ssaem." Dongpyo-si Ketos-mengangguk paham. Dia melirik Mirae.

Mirae pun juga melirik Dongpyo.

Ketos, bukan ya? Soalnya waktu MOS kaga keliatan, yang keliatan cuma waketosnya-pikir Mirae.

"Baiklah, kamu bisa keluar." Mirae lalu keluar dengan Dongpyo.

"Gue anter," ucap Dongpyo pendek kek orangnya:v

"Buat apa, kak? Ga perlu kok, gue bisa sendiri." Mirae bertanya heran. Dongpyo memandang Mirae.

Mencoba mencari sesuatu di dalam kedua manik mata yang terlihat menenangkan itu.

"Biar lo kaga kabur dari bakti sosial waktu pulsek. Kalo lo kabur, gue bisa nyari lo ke kelas lo," jawab Dongpyo sekenanya.

"Lagian lo yang dipinjemin dasi ama Jisung, kan?"

"Gue ga akan kabur, kok. Iya, kakak kenal kak Jisung?"

"Lo beruntung waktu itu, kali ini lo ga bakalan bisa kabur kalo urusan ma gue." Bukannya menjawab pertanyaannya Mirae, Dongpyo malah melenceng dari topik:v

"Iya deh, iya. Kelas gue di X-MIPA2. Puas, kan kak?" Mirae sebel.

"Gue ga akan percaya sebelum gue tau sendiri." Dongpyo ngotot. Mirae mendengus.

"Udah pendek, keras kepala lagi," gumam Mirae.

"Apa lo bilang?" Dongpyo berhenti dan menatap Mirae tajam.

"Hehe, ga kok kak. Duluan ya kak, udah deket kok." Mirae langsung masuk ke dalam kelasnya setelah berlari dan berbelok ke dalam ruang kelas yang pojok sendiri.

Dongpyo menghela nafasnya. Dia lalu berbalik dan pergi.

☻☻☻

"Samlekom!" Mirae menerobos masuk. Untung gurunya baru keluar.

"Kumsalam, napa telat?" Tanya Vall.

"Kesiangan, abang gue kaga ngebangunin." Mirae duduk di samping Ruby. Yang lain menganguk paham.

Tak lama Park ssaem datang dan melanjutkan materinya. Ia tak menyadari kedatangan Mirae.

Berasa bayangan mantan, tak dihiraukan-Mirae mengelus dadanya sabar.

☻☻☻

(Kok gue jadi takut sendiri ma emotnya:v)

Bel pulang sudah berbunyi dari tadi, tapi Mirae belum pulang.

Iyalah, dia kan harus bakti sosial gegara telat:v

"Tuh, yang di samping kanan lo! Masih banyak daun, sapu bersih, gih!" Dongpyo menunjuk sebelah kanan Mirae yang emang masih ada daun daun kering yang berceceran.

"Sabar, napa sih?" Mirae berjalan sambil menggerutu.

Dongpyo menahan tawanya. Dia sepertinya suka mengerjai adik tingkat nya itu.

Apalagi saat adik tingkat nya mengerutkan bibirnya sebal. Rasanya pengen nyosor aja.eh:>

Lucu juga, lo-inner Dongpyo.

Dia masih menatap Mirae, yang kini dibanjiri keringat di pelipisnya.

Dongpyo sedikit kasian. Mungkin dia harus menyudahinya?

Dongpyo berjalan ke arah Mirae dan mengambil sapu yang di pegang Mirae.

"Udah, cukup. Lo bisa pulang," ucap Dongpyo.

Mirae sebenarnya senang, tapi jika dia pulang, berarti dia tidak bertanggung jawab seperti yang diharapkan kakaknya.

"Tapi, ini belum selesai, kak." Mirae mengambil sapunya dari tangan Dongpyo.

Dongpyo merebutnya lagi.

"Udah. Gue bilang udah, ya udah."

"Tapi-"

"Ga ada tapi tapian, sebagai gantinya gue traktir es krim." Sebenernya cuma modusnya si Dongpyo sih:v

Mata Mirae membulat dan berbinar seketika.

"Benarkah? Kalo begitu, ayo!" Mirae langsung menarik tangan Dongpyo tanpa ba bi bu.

Dongpyo yang tubuhnya lebih pendek uhuk, harus rela di seret seret Mirae yang lebih bongsor dari dirinya.

Kapan gue tinggi sih, yawloh-Dongpyo2k19

☻☻☻

Sekarang mereka sedang di kedai es krim dengan Mirae yang makan dengan lahap.

Dongpyo memandangi Mirae. Sungguh seperti anak kecil, Mirae ini.

Dongpyo mengusap ujung bibir Mirae yang belepotan es krim.

Mirae langsung tegang ges, kaget dia.

"M-maaf makan gue berantakan," malu dia tuh. Apalagi Dongpyo malah tersenyum manis.

"Lo kalo makan gini terus aja, biar gue bisa bersihin makanan yang ada di wajah lo," ucap Dongpyo.

Mirae ngeblush, mukanya langsung merah karena malu.

"A-apasih lo kak, ga usah nge gombal, deh!" Dongpyo tertawa.

"Abis ini gue anter pulang, ga ada penolakan."

Mirae hanya bisa mengangguk.

Dongpyo lupa apa yang dia katakan tempo hari kepada Jisung.

Dasar, kalo udah mulai bucin ya begini nih, lupa ama semua:v

.
.
.
.
.
.

TBC:>

Hehe, gaje bat sumpah:')
Masih adakah yang baca?:)
Votmen kalo boleh, hwhw;)
Bosen ga, gue up mulu

Ketos||SDPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang