pt.6

10 4 1
                                    

-jika orang lain bilang narkoba itu candu lalu aku juga akan bilang bahwa senyum mu candu.  ~aldi wijaya alatas.

A

THRPV.

Sudah 3 hari fara di rawat di rumah sakit dan sudah 3 hari pula aldi selalu bolak balik rumah sakit untuk sekedar menjenguk dan menemani fara. Seperti malam ini aldi sedang berapa di ruang rawat fara.

"kamu ga cape al bolak balik kerumah sakit cuma buat kaya gini doang ke aku." ucap fara.

"aku ga akan pernah cape kalo itu menyangkut kamu far" ucap aldi.

"eh aku mau nanya deh, kamu kenapa rela kaya gini buat aku? kita kan baru kenal." tanya fara.

"kita emang baru kenal far, tapi aku ga tau kenapa jantung aku berdebar saat pertama kali aku liat kamu, aku selalu tenang setiap liat senyum kamu, aku ngerasa gila ngeliat kamu kaya waktu itu dan aku ngerasa prustasi saat kamu kaya beberapa hari yg lalu." jwb aldi.

fara tersenyum lalu tangannya yg ter infus ia angkat dan mengusap rambut aldi yg sudah lumayan sangat lebat, aldi hanya menikmati sentuhan yg di berikan ke fara untuknya.

"aku sangat berterimakasih kmu udah repot2 kaya gini cuma buat aku, aku hargai perasaan kmu buat aku." ucap fara sambil tersenyum.
"kamu ga usah berterimakasih, seharusnya aku yg berterimakasih kepada bunda mu karna sudah melahirkan kamu kedunia." ucap aldi lalu tersenyum.

"oh iya far aku ga nyangka kamu anak dari keluarga kusuma kamu kenapa ga bilang sama aku, aku kaget sumpah." sambung aldi.

Fara tersenyum lalu "aku justru ga nyangka kalo ayah ku sama bunda ku mau berubah. maaf aku tidak memberitahumu karna memang aku menyembunyikan identitasku, aku ga mau mereka memperlakukan ku beda dari yg lain seolah olah aku spesial dan memang harus di bedakan."

"kamu memang harus dapat yg berbeda ra, kamu memang spesial tapi itu untukku tidak untuk orang lain. Orang lain boleh memperlakukan mu berbeda tapi tidak dengan menganggap kamu spesial karna kamu spesial hanya untuk aku." ucap aldi.

'bluss' pipi fara merah merona dengan kata2 aldi.

"al ga usah berlebihan gituu ngomongnya." jwb fara sambil tersenyum senyum ga jelas.

Aldi terkekeh lalu " kamu lucu kalo lagi salting gini, ah iya aku memang engga berlebihan ko ar yg berlebihan tuh kamu." ucap aldi."

"hah? salting ku ya yg terlalu berlebihan? jdi kesannya alay? Maaf.." jwb fara.

"bukan itu, tapi manis sama cantiknya berlebihan." ucap aldi.

'Bluss' pipi fara memerah lagi karna ulah aldi. "receh banget si." ucap fara lalu tersenyum dan aldi pun ikut tersenyum.

"kamu tau ga senyum kamu tuh penyakit." kata aldi.

"penyakit? emang iyah?" tanya fara.

"iyah penyakitnya menular." jwb aldi.

"yaudah kalo gitu aku ga bakal senyum." ucap fara sambil menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"iya nular ke aku, ga tau kenapa setiap kamu senyum bawaanya aku juga pengen senyum. Eh tau2 nya senyum kamu penyakit emang penyakit menular." ucap aldi lalu tertawa.

" yaudah kalo gitu aku akan selalu tersenyum." jwb fara.

"kalo di bilang gila gimana? ga malu?." tanya aldi.

"ngapain harus malu kalo aku mau seseorang tersenyum terus karna katanya senyum ku penyakit menular baginya." jawab fara sambil tersenyum.

"ohh jadi sekarang uda mulai bisa ngegombalni." ucap aldi lalu tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FADLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang