#3

277 36 9
                                    

<<<<<<<<<<<<<<>>>>>>>>>>>>>>>

Bel istirahat berbunyi. Murid-murid keluar sedangkan minhee baru di perbolehkan masuk setelah kelelahan di hukum bu taeyon. Dia menemui kedua teman nya, dongpyo dan wonjin, lantas pandangan nya tertuju pada eunsang yang tertangkap basah sedang mentap nya kesal.

Tadi minhee sempat melihat twitter nya dan mengecek time line untuk melihat berita baru, hingga tanpa sengaja menemukan sebuah tweet dari eunsang yang di retweet akun kelas.
Tweet itu jelas menyindir minhee.

Kalau seandainya ada pertanyaan siapa orang yang paling di benci minhee di sekolah, jawaban nya pastilah eunsang. Tidak ada asap kalau tidak ada api.

Minhee membenci eunsang bukan tanpa alasan. Pasal nya, entah sejak kapan eunsang selalu cari gara-gara denga nya. Dia selalu memaksa bersaing dengan minhee.

Dari segi otak, baiklah minhee bisa mengalah. Dia sadar diri kalau diri nya tak sepintar eunsang yang suka mendapatkan juara kelas, dan aktif di organisasi PMR. Namun dari segi fashion minhee jauh di atas nya.

"Maksud lo apa nge-tweet begini? Lo kira gue ga bakal baca". Minhee menunjuk layar ponsel nya

Eunsang terlihat kaget, menatap sekelilingnya berharap mendapatkan pertolongan .

"Bukan buat elo kok jangan ke geeran deh". Ujar eunsang

"Oh ya?". Minhee melirik layar ponsel nya

"Panas mata gue liat satu orang yang jadi ketua geng di sekolah, bisa nya cuma pamer tapi gak ada otak. Nggak guna dasar sampah". Minhee memmbaca tweet yang dia temukan dengan suara keras dengan nada yang di buat-buat.

"Iya gue geer karna itu buat gue kan?" Tanya minhee

Eunsang tidak bisa berkutik

"Jawab woy! gue ngomong sama lo bukan ngomong sama tembok". Ujar minhee sambil memukul meja

Karena tidak ada bukti untuk mengelak, eunsang akhirnya menatap dengan menantang.

"Kalo emang lo ngerasa kaya di tweet itu, buka salah gue dong? Lo sadar diri kalau ternyata lo itu toxic buat lingkungan lo---".

Belum sempat eunsang menyelesaikan ucapan nya minhee sudah maju menyerang. Minhee menarik rambut eunsang dengan kelima jari nya

Di serang seperti itu eunsang tidak mau kalah, dia balas menjambak rambut minhee. Mereka saling menjambak dan mendorong hingga bergerak keluar kelas. Beberapa orang berusaha melerai tetapi tersingkir.

"Gila ih uke kalo berantem serem yah tarik tarikan baju". Minkyu berkomentar sambil menangkup kedua tangan nya di dada.

"Ya emang mau tarik tarikan apa lagi? Masa kaya lo, bisa nya narik pentil gue kalo berantem". Balas yohan menyindir minkyu yang gemar melakukan 'cutek' alias cubit tetek, kalau jail nya sedang kumat.

"Iya masa mau tarik tarikan baju". Ucap yunseong

"Dasar bangor". Ucap yunseng sambil mendorong wajah minkyu.

"Berhenti! Kalian berdua ikut ibu ke ruang BK".

Perkelahian berhenti karena bu taeyon datang sambil membawa pengaris kayu panjang legendaris nya.

Di ruang BK entah untuk keberapa kali nya, minhee mendapat hukuman. Kali ini dia kena skors selama seminggu. Namun, bagi nya lebih baik di skors dari pada mendapat hukuman panggilan orang tua. Mungkin guru-guru juga sudah tau, mengirim surat pemberitahuan supaya orang tua minhee ke sekolah sangat mustahil, karena yang datang pasti bukan kedua orang tuanya, melainkan bi ina sudah di daulatkan sebagai wakil wali murid minhee.

Tanpa Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang