Aku keluar dari kamar dan mendapati Jared sedikit terpaku menatapku. Hari ini aku berdandan agak beda seperti biasanya karena aku dan Max akan merayakan kelulusan kami.
Jared berdehem dan berlalu masuk ke kamar.
Aku kembali menatap penampilanku. Apa baju yang kupakai terlalu terbuka ?
"Jangan pulang terlalu larut"
Aku terkejut dan mendongak, Jared muncul kembali dan membawakan sebuah jaket padaku. Aku menerimanya dan tidak lupa mengucapkan terimakasih.
Mengenai percakapan kami kemarin malam, Jared sendiri yang mengakhirinya. Ia meminta maaf karena aku sendiri juga bingung untuk menjawabnya. Apa yang dikatakan Jared sangat membuatku terkejut.
Namun entah mengapa, aku merasa bahagia menghabiskan setiap waktuku bersama Jared.
"Kau tidak ada acara malam ini?"
Jared menatap jam tangannya, "Emily akan kesini setengah jam lagi"
"Emily?" tanyaku sedikit tersentak.
Aku mematung, perasaanku mulai tak karuan.
"Kalian akan menghabiskan malam di rumah berdua?"
Jared mengangguk.
Sebelum beranjak, ia kembali berpesan kepadaku,
"Selamat bersenang senang" ia tersenyum kecil.
Mataku memanas. Tidak. Kenapa rasanya sangat tidak nyaman memikirkan Jared akan berduaan bersama Emily dirumah.
Sepanjang jalan aku sulit berkonsentrasi sehingga membuat Max kebingungan. Pria itu memegang tanganku dan menanyakan apa yang membuatku murung sejak tadi.
Aku menggeleng pelan, mataku menerawang..
"Max ada apa denganku. Perasaanku sedih saat Jared berkata akan menghabiskan malam bersama Emily"
Max menghentikan mobilnya. Aku menitikkan air mata dan menumpahkan kesedihanku di depan Max.
Apa aku jatuh cinta pada Jared ?
Malam itu Max hanya memelukku tanpa berbicara sepatah katapun. Aku tau ini bukan gaya Max, tapi pria itu benar benar menjadi pendengar yang baik saat aku menumpahkan segala isi hatiku.
Tanpa disangka, Max memutar kemudinya hingga membuatku sedikit terkejut.
"Aku tidak bisa membiarkanmu menerka nerka Ems"
"Max?"
"Kuantar kau pulang. Aku ingin kau jujur pada perasaanmu" ujar Max serius.
"Bagaimana dengan pesta kita?"
Pria itu tersenyum dan mengacak rambutku pelan, "Lain kali. Setelah perasaanmu membaik"
Max tersenyum, aku tersenyum.
Apa aku bisa melakukannya? Apa Jared akan senang mendengarnya?
Saat sampai wajah Max nurung ketika melihat mobil merah Emily sudah terparkir di depan rumah Jared.
"Mau kutemani?"
Aku menggeleng, "Aku akan menghadapi ini. Besok akan kuceritakan padamu"
Max mengangguk kemudian berpamitan untuk pergi. Aku sedikit khawatir pada Max. Apa ia kecewa karena acara kami batal ?
"Max?"
Max berbalik,
"Maafkan aku"
Max tersenyum tipis dan melambai seolah menyuruhku melupakan soal kejadian hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Charming Step Brother
Romance21+ Emma, harus menjalani hidup layaknya cinderella dalam dongeng. Setelah ayahnya meninggal, ibu dan saudari tirinya memperlakukannya dengan tidak adil. Jared, saudara tiri Emma sedikit menaruh simpati pada penderitaan Emma dan menjelma menjadi sos...