[𝚋𝚞𝚍𝚊𝚢𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚎𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚞𝚙𝚊 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝚌𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝]
🌙✨
Ini, sebuah kisah antara cinta, pengharapan, dan rahasia
Ketika....
Hati ini telah lelah dengan kenyataanKetika....
Tubuh ini tak bisa berbuat apa-apaKetika....
Sebuah pengharapan berubah menjadi anganDan ketika....
Rahasia yang selalu memberikan goresan lukaRasanya aku ingin melukiskan kisah yang indah ini
Namun kisah indah itu tak kunjung kudapatkan
Hingga aku merasa lelah
Lelah dengan pengharapan yang tak kunjung mendapat kepastian
Lelah dengan kenyataan bahwa kisah ini akan memberikan banyak goresan luka
Dan ketika aku lelah, aku bersedia untuk terkubur dalam sebuah ketidakpastian
Sampai pada akhirnya waktu yang akan menampakan hasilnya
Akankah pengharapan dan penantian sang luka mendapat akhir yang indah.Atau sang luka harus merelakan segalanya?
Tak ada yang pernah tahu akhir cerita ini
Kau dan aku yang akan menyusun skenario kehidupan ini.
Dan biarkanlah takdir dan waktu yang akan menentukan kisah ini.
🌕🌕🌕
Aku sudah terbiasa dengan luka, hingga aku tak tahu rasanya bahagia. Banyak yang iri terhadap kelebihan yang aku miliki, tetapi mereka tak pernah mengerti sebesar apa penderitaan yang aku alami. Mereka hanya melihatku dari cover nya saja bukan dari isinya. Aku, orang yang selalu pasrah pada takdir yang selalu menentukan hidupku. Ya.. Inilah aku sang luka yang menantikan datangnya sebuah kepastian dan harapan
—Stefanya Caroline🌕🌕🌕
Tapp.. Tapp.. Tap.. Suara langkah kaki memenuhi koridor kelas XII. Siapa lagi jika bukan Fanya, siswa cantik nan berprestasi yang dengan santainya mengunyah permen karet padahal dia sudah terlambat selama 30 menit.
Mungkin saat ini dia berjalan dengan sangat santuy bak putri solo, tapi dalam hati Fanya berharap agar tidak bertemu dengan guru kesanyangannya tersebut, siapa lagi kalau bukan Bu Utari, guru BK paling kejam sepanjang sejarah SMA Mutiara.
Sayangnya doa Fanya kini pupus ketika mendengan suara teriakan menggelegar dari arah ruang BK.
"STEFANYA CAROLINE", suara nyaring tersebut mampu menghentikan langkah Fanya
"iya Bu , ada apa?" Jawab Fanya dengan santainya ditambah lagi dengan cengiran khasnya.
Siapa yang tak gondok mendengar jawaban Fanya yang sangat santuy seperti tak punya dosa.
"Fanya, ikut Ibu ke ruang BK SEKARANG" Ucapan tersebut mampu membuat Fanya beegidik ngeri
"mapus lo Fan, jadi santapan induk macan yang belom makan dari seabad" dengus Fanya kesal sembari melangkahkan kakinya menuju ruang BK
Yap, disinilah Fanya berada sekarang, ruangan yang selalu ia kunjungi setiap hari dan bahkan menjadi ruangan favorit Fanya selama 3 tahun ini, dimana lagi kalau bukan ruang BK.
Ruangan yang didominasi warna hitam dan putih ini begitu mengerikan. Ditambah lagi dengan Bu Utari yang tengah menatap Fanya dengan tatapan macan yang seolah melihat mangsa didepannya.
"aelah Bu, mukanya jan serem-serem napa, ntar cepet tua lho. Kalo Bu Utari tua kan, gaada yang nyeramahin Fanya panjang lebar kali tinggi lagi dong" guman Fanya dalam hati
"Fanya, kamu tadi ngatain Ibu apa? Induk macan? Kamu ini ya nggak ada kapok-kapoknya masuk BK".
Bukannya menghiraukan perkataan Bu Utari, Fanya malah terkagum dengan pernyataan Bu Utari "Wahh.. Bu Utari belajar telepati dari mana? Keren banget deh bisa baca pikiran saya"
Tentu saja jawaban Fanya tadi langsung membuat Bu Utari naik pitam "kamu ini ya Fan, selalu cengengesan setiap dinasehati Ibu.
Kamu ini pintar tapi kalau kelakuan kamu yang tidak tertib ini tetap kamu lakukan, kamu bisa dikeluarkan dari sekolah ini.
Jangan mentang-mentang ayah kamu pemilik sekolah ini,kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau" (panjang ye kan ceramahan Bu Utari, dah kaya rumus matematika)"Iya Bu, maafin Fanya. InsyaTuhan Fanya nggak bakal ngulangin lagi, tapi Fanya nggak janji ya bu hehehe.."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Fanya langsung ngacir keluar dari ruangan BK tanpa memperdulikan ucapan guru tersayangnya tersebut.
"Ya Tuhan.. Sabarkanlah hambamu ini dalam menghadapi umat-Mu yang satu ini" ucap bu Utari sambil mengelus dada.
🌕🌕🌕
"Ssshhh.... Idup gue gini banget sih awloh, pagi pagi udah ketemu ama induk macan", gerutu Fanya sambil berjalan menuju ke kelas nya
Langkah Fanya pun terhenti ketika ia menyadari sesuatu, ya dia baru ingat bahwa sekarang adalah jam pelajaran pertama yang berarti pelajaran Matematika.
Pelajaran yang sangat ingin Fanya enyahkan dari dunia ini. Ditambah lagi ia belum mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru killernya,siapa lagi kalau bukan Pak Bagas.
"Anjir lah PR gue, bomat lah gue doain tu guru sakit perut trus ga masuk kelas, Aminn.." Ga salah kan Fanya doain Pak Bagas kaya gitu? Engga kok niat Fanya kan baik,sekaligus membantu temen buat bolos hehehe...
Dugaan Fanya yang kali ini juga meleset dan yaa.. Kalian tahu nasib Fanya sekarang...
🌕🌕🌕
𝙄 𝙝𝙤𝙥𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙩𝙝𝙖𝙩❤️
𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙠𝙡𝙞𝙠 𝙩𝙖𝙣𝙙𝙖 𝙗𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙗𝙖𝙬𝙖𝙝✨👇
𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙖𝙙𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙮𝙥𝙤 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙘𝙤𝙢𝙢𝙚𝙣𝙩 𝙙𝙞𝙗𝙖𝙬𝙖𝙝 📢
𝙏𝙝𝙖𝙣𝙠 𝙮𝙤𝙪 🤗🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
T R O U B L E
Fiksi RemajaMenceritakan seorang gadis cantik nan pintar bernama Stefanya Caroline, yang memiliki suatu masa lalu kelam dihidupnya yang mungkin akan bisa datang kembali di kehidupannya. Kisah itu menjadi sedikit lebih indah dengan datangnya Reza Arsenio, musuh...