2.울고 싶지 않아 Pt 1

199 13 2
                                    

Hari ini kau kembali melihatinya dari jauh disudut lapangan bola basket kau dapat melihat tangan kekarnya beradu dengan lawannya untuk mendapatkan bola basket, keringat yang membasahi wajahnya membuat ia terlihat semakin tampan.

Choi Seungcheol adalah seseorang yang kau kagumi sekarang, kau menyukainya semenjak masuk ke sekolah dan beruntungnya kau dapat sekelas dan sebangku dengan dia. Dirimu sudah lama memendam perasaanmu padanya kau takut apabila kau berterus terang padanya dia akan semakin menjauhimu.

"Ya... Y/N-ah " Suara Seungcheol membuyarkab semuanya

"Iya, ada apa? "
"Belikan aku minum..." Kau mengangguk "Dengan uangmu "
Kau menghela napas panjang sambil melihat uang disakumu untung uangnya cukup batin mu
"Kau mau minum apa? "
"Apa saja bodoh , cepat 5 menit" sontak kau pun berlari menuju kantin sekolah dan membeli minuman isotonik tapi kau lupa bahwa Seungcheol tidak suka minuman yang tidak dingin alhasil kau harus kembali ke kantin lagi dan membeli minuman isotonik dingin.

"Lama sekali kau bodoh kau tidak tahu tubuhku sangat panas apa jangan - jangan kau Lupa kalau aku suka minuman yang dingin" Ketus Seungcheol sambil memukul kepalamu menggunakan botol tadi . Kau pun hanya diam dan menunduk

"Sekarang bawa tas ku pulang " suruhnya sambil melemparkan tasnya "Sekalian bola basketnya" ia pun kembali melempar bola basket yang berhasil mendarat dikepalamu dengan keras dan berhasil membuat kepalamu sakit .

Bus datang tepat sesuai jam dan hari ini, bus sangat penuh hanya tersisa 1 bangku kau terus membayangkan adegan drama tv kemarin ketika seorang pria yang rela berdiri sepanjang perjalanan demi wanitanya dan kau tahu betul hal itu akan sangat mustahil terjadi padamu.

"Kau berdiri saja dan bawakan tasku"
Kata Seungcheol sambil duduk dan mulai tertidur. Kau merasa sangat pusing dan hampir saja terjatuh ke Seungcheol untungnya kau ditahan oleh seseorang yang memakai jas dokter ia berkata kepadamu

"Duduklah , kau terlihat pucat sekali"
Kau pun mengangguk dan bertukar tempat dengannya.

"Apa itu pacarmu? Apa dia tidak bisa melihat bahwa kau sangat pucat hari ini, ia malah menyuruhmu untuk membawakan tasnya " Kesal dokter itu. Kaupun menggeleng.

" Bukan, dia hanya temanku dia sangat capek, tadi sore ia habis bermain basket" jawab lembutmu

"Yaa... Tapi seharusnya dia dapat mengerti dasar. Oh perkenalkan namaku Hong Jisoo , aku biasa dipanggil Joshua"

" Ah... nee nama saya Kim Y/N "

"Nama yang indah hmmm sepertinya boleh kah aku meminta nomormu siapa tau kau perlu bantuan dokter, kau bisa langsung menghubungiku " Ujarnya sambil menyodorkan handphone miliknya, kau pun memasukkan nomormu ke kontaknya ia tersenyum dan kau baru sadar bahwa pemberhentianmu telah terlewat sekitar 250 meter dari tempatmu sekarang , kau terkejut dan memencet bel turun

"Seungcheol bangunlah kita sudah sampai " Sayup sayup ia pun terbangun kau pun bergegas turun dan menoleh kearah dokter Joshua dapat terlihat bahwa ia berkata terima kasih padamu tanpa bersuara.

" Y/N kenapa kau bodoh sekaliiiii!!!! Bukannya ini sudah terlewat dari rumahku!!! Aku tidak mau tahu kau harus membawakan semua barangku sampai kerumah " Perintahnya dengan marah.

Kau hanya mengangguk dan berjalan di belakangnya sekali - sekali banyak orang yang berlalu lalang dan menggunjing tentang mu, kau bisa mendengar beberapa diantaranya.

"Ya.. Apa itu pembantunya"
"Kenapa dia ditinggalkan? "
"Mereka sedang berkelahi mungkin"
" Lihatlah dia, sungguh miris sekali keadaanya"

Kau pun hanya bisa tersenyum miris hingga kau sampai di depan rumah Seungcheol " Sini, tas sama bola pulang!!! " Bentak Seungcheol kepadamu " Eh tapi sebentar... " Ia mengeluarkan sejumlah buku yang sepertinya matematika dan ipa dari kedalam tasnya

Our Stories [Seventeen Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang