-8. Awkward-

1.5K 150 12
                                    

Suasana ruang makan di kediaman Uchiha begitu hening dan canggung. Tak ada percakapan yang tercipta. Hanya menikmati makanan yang tersedia dengan santai dan fokus. Sikap mereka berubah menjadi aneh. Tak banyak bertukar kata, tak berani berkontak mata satu sama lainnya.

Hubungan mereka berubah seratus tiga puluh enam derajat. Bagaikan orang asing yang tak pernah saling mengenal. Hinata lebih banyak menghabiskan waktu di kamar setelah pulang dari sekolahnya. Sedangkan Sasuke sering menghabiskan waktu diluar rumah hingga makan malam tiba.

Insiden 'kecoa' tiga hari yang lalu yang menyebabkan semua itu. Kecanggungan yang teramat pelik telah menguasai diri mereka, membuat atmosfir yang tercipta begitu aneh dan beku. Tak kuasa berada di satu ruangan yang sama dalam waktu lama. Mereka selalu berusaha menghindari satu sama lain agar waktu yang dihabiskan bersama lebih sedikit.

Hari minggu biasanya mereka akan menghabiskan waktu seharian di rumah. Bersantai, menonton film, bermain game, mencoba resep baru, dan banyak lagi kegiatan lainnya yang mereka lakukan bersama-sama. Namun kini akan berbeda. Mereka telah memiliki kegiatan masing-masing sebagai pengisi waktu kosong saat libur.

Tak akan ada canda tawa, saling melempar ejekkan, dan perhatian yang menunjukkan kasih sayang satu sama lain. Mereka merasa hampa dan rindu. Namun apa yang harus dikata? Kecanggunggan diantara mereka tak bisa dihilangkan begitu saja. Lebih tepatnya mereka tak tahu harus bersikap bagaimana untuk mengembalikan semua pada titik normal.

Huft.

Tanpa sadar mereka menghembuskan nafas berat secara bersamaan. Seakan membuang pikiran berat yang memenuhi otak serta membuang perasaan menyesakkan yang bersarang di dalam hati.

Spontan, mereka bertatapan. Onyx dan lavender yang telah lama tak saling bersua kini saling bersirobok. Segera memutuskan kontak mata ketika menyadari bahwa mereka telah menghabiskan beberapa menit untuk saling bertatapan.

'Baka!' Rutuk mereka dalam hati. Menyadari kebodohan masing-masing karena sempat tenggelam oleh pesona sepasang manik indah yang terpampang jelas di hadapan mereka.

SREKK

Suara kursi bergeser, "A-aku sudah selesai." Hinata memberanikan diri untuk memecah suasana yang tak menyenangkan. Berjalan meninggalkan Sasuke yang kini tengah memandanginya dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

"Sampai kapan ini akan berlangsung?" Sasuke berujar seorang diri. Memejamkan mata sembari menyandarkan punggungnya ke belakang kursi yang diduduki. Kehilangan mood untuk melanjutkan sarapannya.

Dada serta kepalanya terasa berat dan hampa. Ada sesuatu yang terasa hilang dari dalam hatinya. Entah apa itu, iapun tak tahu. Yang jelas ia menderita karena hubungannya dengan Hinata jadi merenggang. Siapa yang salah disini? Entahlah. Tak ada yang salah diantara mereka berdua. Yang salah adalah 'Si Kecoa Busuk' itu.

Jika saja binatang menjijikan itu tak masuk ke dalam pakaian Hinata, maka gadis itu tak akan melepas pakaiannya dan Sasuke tak akan menodai matanya dengan pemandangan menakjubkan yang membuat hidungnya mimisan seketika.

Jika saja binatang keparat itu tak berkeliaran di kamar Hinata, maka insiden itu tak akan terjadi.

'Dasar kecoa busuk kurang ajar! Binatang itulah yang membuat semua kekecauan ini terjadi. Aku akan memusnahkan mereka tanpa sisa. Lihat saja! Kupastikan tak ada satupun dari mereka yang bisa selamat.' Batin Sasuke dipenuhi dendam membara pada Si Binatang kecil nan menjijikan yang menjadi pelaku utama dalam masalah yang terjadi.

Sasuke membuka mata. Menampakkan onyx yang berkilat dendam dan amarah. Sangat menakutkan. Tiba-tiba matanya menangkap pergerakkan seekor serangga bernama 'kecoa' yang dengan santainya lewat di bawah meja. Sontak saja aura serta tatapan matanya berubah lebih menakutkan lagi. Bagaikan seorang pembunuh berdarah dingin yang siap melenyapkan korbannya.

"Bersiaplah menerima ajalmu, kecoa sialan!" Desis Sasuke diiringi seringai kejam. Mengambil sapu yang berada tak jauh dari jangkauannya kemudian mengayunkan serta memukulkannya penuh tenaga kearah objek sasaran. Tersenyum puas setelah melihat binatang itu telah tergeletak tak bernyawa dalam keadaan sangat tragis.

Sepertinya mulai sekarang populasi kecoa akan menurun drastis, karena Sasuke telah bertekad akan melenyapkan semua binatang itu tanpa ampun. 

.

.

.

.

-0-0-0-

ANIKI (SasuHina Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang