-4. Immoral Mind-

2K 201 6
                                    

"Ayo bangun, Aniki!" Hinata mengguncang tubuh besar Sasuke yang masih bergelung nyaman di tempat tidurnya. Berulang kali namun tak dipedulikan sedikitpun.

"Jika kau tak mau bangun juga..." Hinata menghentikan ucapannya sejenak. Memikirkan cara ampuh yang akan membuat Sasuke segera terbangun. Memasang pose berpikir ala detektif terkenal.

Sesaat kemudian sebuah seringai licik pun mengembang di wajah cantiknya. "Aku akan menyebarkan foto-fotomu saat tertidur. Agar semua orang tahu bahwa pangeran tampan dan sempurna sepertimu ternyata bisa menggelikan dengan wajah aneh seperti sekarang ini. Hihihi ..." Ia tekikik puas setelah berhasil mengambil beberapa foto Sasuke menggunakan ponsel miliknya.

GREPP

BRUKK

"Kyaaaa ..." Pekik Hinata terkejut karena dengan sekali tarikan dari Sasuke kini ia terjatuh di atas tubuhnya. "Baka Aniki! Kau mau membuatku mati terkena serangan jantung hah?" Semburnya kesal.

"Cepat hapus foto itu!" Perintah Sasuke masih tetap memejamkan matanya. Melingkarkan kedua tangannya erat di pinggang Hinata seakan mengurung gadis itu agar tak bisa pergi kemanapun.

"Tidak. Aku akan menyimpannya sebagai hiburan jika aku sedang merasa bosan atau sedih. Ini akan menjadi obat yang ampuh sepertinya." Hinata tersenyum puas.

Kelopak mata Sasuke terbuka, menampakkan manik hitam sepekat malam yang nampak sayu karena baru terbangun dari tidur. Namun tetap terlihat mempesona dan indah. Ia memandangi wajah adiknya dengan seksama membuat objek yang diperhatikan merasa risih dan tak nyaman. Bergerak-gerak kecil berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Sang Aniki.

"Cepat lepaskan aku dan segeralah bangun, Aniki!" Ujar Hinata menggerakkan bola matanya tak fokus. Tak berani membalas tatapan Sasuke yang mampu membuat seluruh tubuhnya panas dingin. "Kau akan mengantarkanku ke sekolah kan?" Tanyanya mengingatkan.

"Hn." Sasuke bergumam tak jelas. Ambigu. Ia masih setia menancapkan perhatiannya pada objek manis yang tengah berada diatas tubuhnya ini. Indah dan cantik. Dua kata yang muncul di dalam kepala Sasuke.

"A-aniki ... Le-lepaskan aku!" Hinata bergerak gelisah. Sangat sangat sangaaaat tak nyaman menerima tatapan Sasuke yang seakan hendak menelanjangi dirinya.

'Oh shit! Aku baru menyadari kalau dada adikku sangat besar. Dan sekarang dua gundukan itu bergesekkan dengan dadaku, membuat 'little Uchiha' terbangun.' Sasuke sibuk merutuk dalam hati. Segera mendorong tubuh Hinata hingga terjungkal ke lantai.

"Awww ... Baka Aniki! Kau benar-benar keterlaluan." Hinata meringis merasakan ngilu di pantatnya yang baru saja mencium lantai keras nan dingin. Ia berusaha bangun dan berdiri, siap meluncurkan kekesalannya pada Sasuke. Namun lelaki itu langsung berlari memasuki kamar mandi, menutup pintu dengan keras kemudian menguncinya.

'Kami-sama ... Apa aku sudah gila? Bagaimana bisa aku berpikiran mesum pada adikku sendiri? Arghh ... Kuso! Little Uchiha-ku bangun hanya karena kejadian itu.' Batin Sasuke kacau. Meremas surai ravennya keras, berharap pikiran mesumnya lenyap. Menatap nanar pada gundukan di bawah celananya. Bingung mencari cara untuk membuat litte uchiha-nya kembali tertidur.

Sementara itu diluar, Hinata pun mengalami kekacauan yang serupa. Wajahnya memerah dan terasa panas karena mengingat sesuatu yang janggal ketika ia berada diatas tubuh Sasuke tadi. Jantungnya tiba-tiba berdebar tak karuan. Ia menggelengkan kepalanya keras sembari bergumam tak jelas, "Sudah cukup, Hinata! Jangan mengingat hal itu lagi! Kami-sama ... Kenapa aku jadi mesum begini?"

Lantas apakah yang Hinata pikirkan?

Mari kita lihat isi pikirannya!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

'Ternyata memang benar ya, milik lelaki itu selalu terbangun saat pagi hari. Dan Aniki pun mengalami hal yang sama tadi. Aku bisa merasakannya. Arghh ... Kami-sama ... Mengapa aku harus mengalami hal seperti ini?'

-0-0-0-

ANIKI (SasuHina Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang