Drap drap drap!
Aku berlarian sepanjang koridor sekolah meuju kelas. Bukan kelas ku, tetapi kelas Samuel. Kita memang beda kelas sejak memasuki bangku SMA.
Ngomong-ngomong, aku diantar abbah kesekolah.
Aku ingin menemui Samuel. Ingin meminta maaf atas kejadian 2 hari lalu. Iya, aku sakit selama 2 hari. Sebenarnya, bukan demam atau semacamnya. Tetapi aku terlalu malas untuk datang kesekolah. Aku benar-benar unmood sejak kejadian kak Nathan waktu itu.
"Ameng!" panggilku ketika sudah sampai di depan kelas nya.
Dia menoleh, kemudian tersenyum. "hai cantik," ucap nya. Aku tersenyum malu, tetapi tidak benar-benar memperlihatkan senyuman ku.
Dia beranjak dari duduk nya lalu berjalan menghampiri ku. "Kok ke kelas aku? Dikit lagi masuk loh" ujarnya.
"Aku minta maaf,"
Dia menaikkan satu alis nya, "buat?"
"w-waktu ituu.."
Dia tersenyum kecil. "gakpapa, kamu gak usah minta maaf. Kamu gak salah, aku yang salah karena asal datang ke rumah kamu gitu aja,"
Selama kami berpacaran, belum pernah kami bertengkar. Sungguh. Paling, ada saja masalah yang harus kami hadapi. Ya, kalian tahu lah.
Kedua orang tua Samuel menerima ku dengan baik, begitu pun dengan adiknya. Hanya saja, kakak nya sama seperti kakak ku. Oiya, saudara kandung Samuel laki-laki semua.
"Tapi..,"
Dia mengusap kepala ku, lebih tepatnya belakang kepala ku tetapi hanya mengenai kerudung ku, karena tidak berasa. "udah udah, gak usah dibahas. Nanti kamu sedih," dia tersenyum, lalu merogoh saku celana nya. "oiya, tadi ada yang ngirim aku message di whatsapp, kamu kenal gak?"
Aku menaikkan satu alisku, "siapa tuh?" lalu melihat isi pesan nya.
+62 8xx-xxxx-xxxx
|Malam
|Ini Samuel ya?
|Saya minta maaf
|Tapi kamu jgn geer dl ya
20.53Setelah itu, Samuel di block. Kelihatan dari photo profil nya yang menjadi botak lalu ceklis satu saat Samuel balas.
Samuel mengatakan, tadinya dia online, lalu saat Samuel mengetik tiba-tiba saja tidak ada tanda online lagi lalu photo profil nya botak dan pesan nya ceklis satu.
"profil nya gambar macan," gumam nya.
Buru-buru ku cek ponsel ku lalu melihat kontak kak Nathan yang memang memakai photo profil macan disana.
Saat aku ingin menunjukkan kontak kak Nathan, tiba-tiba saja bell masuk berbunyi. Samuel menyuruh ku untuk segera ke kelasku. Aku sempat terkekeh, lucu sekali kakak ku ini.
~~~
"Maira~" panggil Tamara —sahabatku— sembari menusuk-nusuk pipi ku dengan jemari nya."Apa sih Tam?" ucap ku sembari terkekeh melihat wajah nya.
Tamara Hielda itu sahabatku sejak SMP sampai sekarang. Dari awal masuk SMA kami tidak pernah satu kelas lagi, tetapi saat ini kami di takdirkan untuk satu kelas.
Wajah Tamara sangat cantik, dia berkulit putih, wajahnya seperti bule campur Arab. Sangat cantik. Matanya berwarna kecoklatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alium
Fanfiction[ bahasa | discontinued ] ❝Karena memang sesungguhnya, manik-manik tasbihku tetap berbeda dengan manik-manik rosariomu❞ © 2019, Khatulistivva