Cinta ?

525 68 3
                                    

.
.
.
.
.

Club atau Bar adalah tempat paling mengerikan atau juga menyenangkan bagi sebagian orang. Penikmat kebebasan tentu saja menganggap tempat itu surga dunia. Semua bisa dianggap benar jika berada di tempat itu, walaupun kenyataannya salah. Tapi peduli apa dengan salah atau benar, jika hidup hanya sekali dan tak bisa menggulang. Jadi sedikit saja, mencicipi apa itu kegilaan yang mungkin saja menjadi boomerang nanti. Jangan pikirkan akibat jika ingin bahagia dengan cara salah.

Suasana hati manusia tak bisa di tebak, naluri ingin di jalan lurus. Tapi kenyataan jauh sekali dari harapan. Terseret arus gelap yang menyajikan kepuasan, dengan sesuatu yang liar mungkin. Gairah melepaskan sedikit saja jiwa untuk disentuh dalam dengan penuh kelembutan. Itu pun yang dirasakan seorang wanita cantik bernama Jienara. Dirinya perlu pelepasan dari segala kepenatan hidup.

Jie tak pernah mengeluh dengan jalan yang sudah dipilih. Tak juga menyesali apa yang sudah terjadi. Semua tak bisa diperbaiki, kesalahan fatal yang tak mungkin dihilangkan. Jie bahkan masih mengingat jelas apa yang membuatnya berada di titik ini. Bekasnya masih ada, apalagi Jie menambah dengan luka lainnya. Dirinya benar benar wanita yang kuat bukan, atau sembunyi dengan penderitaan lain.

Terkadang Jie tertawa dengan kondisinya, miris sekali. Dirinya dipenuhi dengan segala hal yang mungkin orang lain inginkan. Tapi mereka tak tahu seberapa dalam perjuangan seorang Jienara untuk bertahan hidup. Semua hanya melihat Jie gadis kaya, cantik dan pintar. Tapi nyatanya itu secuil permukaan. Tanpa tahu sekelam apa Jienara sebenarnya.

Menghela nafas panjang, menahan sesak yang tiba tiba datang jika mengingat kilas balik hidupnya. Sudah cukup, jalani saja yang memang ada. Pasti suatu saat akan ada masanya seorang Jienara kembali. Malam panjang menantinya lagi, berdandan secukupnya. Tak ada yang spesial, rutinitas sedikit menghancurkan kesehatan. Minum, bukan sembarang minuman. Sesuatu yang manis diawal dan pahit diakhir.

Jie melihat cermin, tak ada yang berubah. Tubuhnya masih sama, mungkin sedikit kurus. Kesibukan yang tak disangka selalu datang, membuatnya melupakan banyak hal. Tapi semua yang dilakukan Jie berguna untuk orang lain. Dirinya bangga akan hal itu, masih ada manfaat dirinya hidup. Walaupun tubuhnya tak sebaik itu. Oke baiklah, sudah jangan mulai. Jie akan bergulat dengan batinnya jika menilai diri sendiri.

Jie mulai melangkah keluar dari apartemennya. Sesuai janji dengan sahabatnya, berkunjung ke tempat hangout mereka. Memang tak selalu, karena Jie memiliki banyak jadwal. Jadi waktu bersama sahabatnya hanya sedikit. Jie kadang tak menyangka mereka bersahabat dengan cara seperti ini. Jie tak pernah menyarankan mereka untuk berkelana di dunia gelap. Jie hanya bisa mengingatkan tapi tak juga melarang, karena mereka wanita dewasa yang cukup umur untuk melakukan kegiatan ini.

Jie tak membenarkan tapi juga tak menyalahkan. Kegiatannya hanya sebatas hiburan. Walaupun banyak resiko yang ditanggung setelah di dalam bar atau bahkan sesudah keluar dari bar. Tak ada yang tahu kejadian berikutnya. Jie mengemudikan mobilnya perlahan, tak pernah buru buru. Waktu masih panjang, angka menunjukan pukul 21.00, terlalu sore berada di sana.

Malam ini, harusnya waktu tepat untuk beristirahat. Jie kurang tidur, terlihat jelas dari kantung mata yang cukup bengkak. Tapi tersamarkan sedikit riasan. Dirinya juga merasa lelah, hidupnya indah tapi banyak luka. Semakin lama Jie sadar, tapi belum ada niatan untuk kembali ke jalan yang lurus.

Jie berpedoman pasti ada saatnya atau alasan tertentu untuk berubah. Jie sudah menjalani banyak duka dan suka. Walaupun begitu, dirinya tak akan membiarkan orang terdekatnya mengalami seperti kisahnya. Dirinya akan mencegah bahkan melindungi orang lain agar tak pernah jatuh sedalam dirinya.

Kawasan kota semakin malam tak akan pernah sepi. Sudut gedung berubah menjadi pusat perbelanjaan. Jie melihat semua itu wajar, tapi entah kehidupan orang orang disana juga wajar atau bahkan seperti dirinya. Mobil milik Jie mulai memasuki basement gedung bertingkat dan mewah. Jika dilihat dari luar tak banyak orang tahu di dalamnya terdapat hiburan yang cukup menyenangkan.

JIE, JETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang