Hidup Jimin adalah manari maka dari itu 4 tahun lalu ia nekat pergi ke Seoul untuk mengadu nasip menjadi penari jalanan yang hokinya tak lama ia di lirik oleh salah satu agensi yang menaunginya saat ini karena sejak awal mereka sudah tertarik dengan tarian dan suara indah Jimin.
Jimin menghembuskan nafas lelah setelah 2 jam berlatih menari dengan Hoseok teman segrupnya.
"Minumlah Jim."
"Terimakasih hyung!huh aku lelah sekali!"
"Setidaknya kita sudah berlatih selama dua jam itu cukup."
"Ya"
"Sebaiknya kita kembali ke dorm."
"Hyung duluan saja,aku akan menyusul."
"Eeyyy~kau pasti mau menghampiri hyung gulamu itu~kkk"
"Aish hyung kalau aku tak memberinya makan ia akan mati mendekam selama berhari-hari di dalam jenius lab kecintaannya itu!"
"Ya kau benar.Suga tak bisa mengurus dirinya sendiri kalau tak ada dirimu."
"Huff..dia hanya minum kopi kalau aku tak membawakannya makanan"
"Ya Suga hyung memang tak pernah memikirkan kesehatannya sendiri."
"Lebih baik aku pergi membeli makanan dulu hyung."
"Nee..hati-hati Jim"
"Nee hyung aku pergi dulu,sampai jumpa di dorm!"Jimin kembali ke gedung argensi 30 menit setelahnya langsung menuju ruangan hyungnya dan memencet bel,tak lama Suga membukakannya pintu dengan tatapan datar andalannya.ia sudah tau itu Jimin karna setiap ia tidak pulang maka Jiminlah yang akan rutin menghampirinya sekedar memberinya makanan.
"Hyung ayo makan dulu."
"Hmm.."
"Nanti kau bisa melanjutkan pekerjaanmu hyung setelah makan" ucap Jimin menarik Yoongi yang akan kembali ke kursinya untuk bekerja
"Aku akan menunggu sampai hyung habiskan"
"Hmm"10 menit terlewati tanpa suara,Jimin dan Yoongi memang jarang berbicara satu sama lain tapi Jimin yang selalu perduli akan kesehatan hyungnya itu selalu memaksa untuk merawat hyungnya sampai itu menjadi kebiasaannya selama 3 tahun belakang ini.
Setelah selesai Yoongi langsung berjalan ke arah meja kerjanya tanpa mengatakan apapun, dengan itu Jimin hanya menghembuskan nafas saja terbiasa dengan sifat Yoongi yang seperti ini.
"Aku akan kembali ke dorm hyung.jangan terlalu memaksakan diri,pulanglah sudah 2 hari kau tak pulang yang lain mencemaskanmu"
"Hmm"
"Huff..baiklah aku pamit"
Dengan itu Jimin pergi meninggalkan Yoongi sendiri."3 tahun aku mencari jawaban dan selalu seperti ini..." ucap Jimin bersandar saat ia baru keluar dan melangkah pergi untuk pulang.
_______________________________________________
Sesampainya di dorm Jimin melihat Namjoon sedang duduk santai di ruang tengah.
"Aku pulang."
"Ah Jiminie kemari!"
"Ada apa Namjoon hyung?"
"Bagaimana Yoongi?"
"Yah seperti biasa.." ucapnya lelah bersandar pada sofa.
"Selalu seperti itu.masih tidak ada perkembangan ya?"
"Hmm..begitulah hyung,kau tau seperti apa Yoongi hyung."
"Bersabarlah Jiminie hyung akan mendukungmu" ucap Namjoon sayang mengelus kepala Jimin.
"Nee..terima kasih hyung selalu mendukungku" Jimin langsung memeluk Namjoon dan di balas kekehan karna Jimin itu memang sangat manja padanya.
"Nee..nee..bersihkan dirimu karna Jin hyung sedang memasak makan malam"
"Ah baiklah hyung"Jam menunjukan pukul 7 malam dan semua bersiap di meja makan untuk menyantap makan malam mereka kecuali satu orang dan Jimin langsung menghela nafas melihat kursi itu yang lagi-lagi kosong.setelah menghabiskan seluruh makanannya seluruh anggota duduk di ruang tengah menceritakan apa saja yang mereka lakukan hari ini.
"Hyung.." dengan itu 3 orang yang duduk di depannya menatap Jimin.Jimin malah tertawa melihat wajah bingung ketiganya
"Hahaha..maksudku Namjoon hyung,hyung temani aku keluar sebentar?"
"Ah ne ayo,aku ambil mantelku dulu"
Setelah Namjoon pergi anggota BTS lainnya menatap Jimin tanpa bicara yang membuat Jimin heran.
"Ada apa?" Tanya Namjoon setelah kembali
"Tidak.." ucap mereka serempak yang membuat Jimin bingung lagi.
"Ah baiklah,ayo Jimin." ucap Namjoon menarik Jimin berdiri dan pergi dari sana tanpa lupa berpamitan.
"Kami pergi dulu!"Setelah kepergian Namjoon dan Jimin,yang berkumpul tadi malah terlihat duduk melingkar.
"Hmm.."
"Hmm.."
"Hmm.."
"Huff..apa kalian memikirkan hal yang sama denganku?"
"Sepertinya hyung" ucap ketiganya kompak (Hoseok,Taehyung,Jungkook) sambil mengangguk
"Apa perlu kita selidiki?" Ucap Taehyung
"Ya aku curiga hyung" ucap Jungkook menatap Taehyung penuh arti
"Sebaiknya kita selidiki pelan-pelan apa kecurigaan kita benar"
"Ya kau benar Jin hyung jangan sampai kita ketahuan."
"Kalian sedang apa?" Ucap suara di belakang mereka yang membuat bulu mereka meremang karna terkejut.
"E-eh Yoongi hyung."
"Kau akhirnya ingat rumah Yoongi?"
"Hmm" ucap Yoongi lalu berjalan memasuki kamarnya dengan Jin.
"Fuhh hampir saja.."
"Ya..hampir saja"
"Sebenarnya kenapa kita sepanik ini hanya karna Yoongi hyung?" Ucap Taehyung dengan wajah bingungnya
"Ya karna ini masih abu-abu sebaiknya kita saja yang menyelidikinya,lagi pula Yoongi hyung tak akan berminat dengan hal macam ini"
"Ya..hoseok benar"
"Aku keluar beli kopi dulu" ucap Yoongi pergi tanpa menoleh lagi.
"Nee hati-hati Yoongi" setelah itu keempatnya menghela nafas terlalu banyak terkejut karna kehadiran Yoongi sedari tadi.Jimin dan Namjoon sedang asik duduk di taman bermain anak dekat komplek dorm mereka,suasana sudah sepi tak ada seorang pun karna hari sudah larut dengan begini Jimin jadi dengan leluasa bicara dengan Namjoon.
Lama keduanya terdiam dengan minuman hangat di tangan mereka,Jimin mulai membuka mulut setelah Namjoon dengan sabar menunggu.
"Hyung.."
"Ya?"
"Apa,apa Jiminie menyerah saja?" Namjoon menoleh melihat Jimin dengan wajah sedihnya.Namjoon tau saat berdua dengannya jika Jimin mulai menyebut namanya sendiri saat itulah Jimin sangat rapuh.
"Kenapa Jiminie ingin menyerah?"
"Entah,rasanya lelah hyung"
"Jiminie percaya akan kekuatan cinta?"
"Nee hyung?"
"Kau tau selama 3 tahun dirimu memberikan perhatian lebih padanya apa menurutmu Yoongi hyung benar-benar tidak menganggapmu ada?"
"Tapi hyung..Yoongi hyung masih sama"
"Ikuti kata hatimu Jimin,jangan mengikuti apa yang kau fikirkan.aku takut kau menyesal dan menyakiti dirimu sendiri dan tentu Yoongi juga."
"Nee hyung.."
"Sudah mulai dingin apa kau tidak kedinginan?"
"Sedikit.."
"Kemarilah hyung akan memelukmu" dengan itu Jimin berlari kecil masuk kedalam pelukan Namjoon yang langsung mengusap kepalanya sayang.
"Hyung selalu hangat"
"Hahaha..jangan sampai Jin hyung dengar atau ia akan cemburu"
"Aish hyung.memang kau sudah memberi tau Jin hyung?"
"Belum...semua butuh proses Jiminie sama sepertimu."
"Aigo hyungie aku yakin Jin hyung akan menerimamu"
"Kau yakin sekali"
"Tentu saja!kalau aku tak jatuh hati pada patung pucat itu aku pasti akan memilihmu hyung!" Ucap Jimin dalam dekapan Namjoon yang membuat lelaki itu tertawa.Jiminnya memang menggemaskan,sangat menggemaskan!
"Haha aku tau kau selalu mengatakan itu"
"Tapi aku nyaman seperti ini,hyung seperti appa hyung hangat dan selalu menenangkan Jiminie dan mendengar seluruh cerita Jimin memberi saran dan nasehat sedari dulu.terima kasih hyung" ucap Jimin makin mengeratkan pelukannya
"Nee..nee..appa akan selalu menjaga Jiminie dengan baik hahaha" ucap Namjoon dan dadanya langsung di pukul pelan oleh Jimin dan mereka tertawa bersama tanpa tau ada orang lain yang menatap mereka dari kejauhan dengan tatapan yang tak bisa di artikan..
.
.
.
.
.
.Next?♡
Komen dan Vote cerita ini sangatlah membantu untuk kelancaran update berikutnya♡
KAMU SEDANG MEMBACA
PURPLE LIGHT (YOONMIN NAMJIN KOOKV)
FanfictionBerisi cerita-cerita pendek YoonMin NamJin KookV ‼BL/YAOI/GAY‼ ‼NO GS‼ 🔞 > terdapat konten dewasa di dalamnya. ●Cerita ini akan sering update silahkan di tambahkan ke daftar bacaan kalian♡