Masalah Hati (2)

1.2K 96 0
                                    

Yoongi berjalan menuju supermarket kecil yang berada di depan jalan menuju dorm,ia berjalan santai dengan tatapan lurus merasakan angin kencang yang menerpa wajahnya membuat senyum kecil yang terhias pada bibir yang jarang sekali tersenyum itu.
Langkahnya terhenti menatap dua orang yang saling berpelukan di taman membuat senyum manis yang baru saja tersemat di bibirnya menguap entah kemana.Yoongi tidak tau apa yang ia rasakan,Yoongi tak tau.rasa ini baru untuknya saat menatap Jimin yang saling berpelukan mesra dengan Namjoon di tempat seperti ini.dengan langkah cepat Yoongi pergi berbalik kembali ke dorm,moodnya hancur mungkin ia akan kembali ke agensi saja.

Tiga hari berlalu Yoongi benar-benar tidak kembali ke dorm selama itu dan tidak juga membukakan pintu saat Jimin selalu datang membawakannya makanan atau menanyakan kabarnya.Ia mendesah lelah menyenderkan tubuhnya pada kursi kerja dan menutup matanya lelah dan tertidur.

Selama 3 hari itu Yoongi yang mengurung diri sibuk mencari jawaban dan jawabannya hanyalah ia dan Tuhan yang tau.

Sorenya mereka akan mengadakan fansign dengan itu mau tak mau Yoongi harus keluar dari tempatnya menyembunyikan diri dan kembali ke dorm untuk bersiap karna Jin yang sudah marah-marah karna dirinya tidak juga muncul.

Jimin,ya Jimin dia berada di sana,duduk dengan tatapan kosongnya entah memikirkan apa dan melihat Namjoon yang berada di sampingnya membuat Yoongi langsung berjalan menuju kamarnya dan membanting pintu cukup kuat membuat semua orang yang ada di dorm itu terkejut bukan main.

Jimin menatap Namjoon matanya menjatuhkan airmata lagi dengan sigap Namjoon menghapusnya dan langsung menenangkan Jimin.

"Jangan menangis Jim"
"Hyung..hikss.."
"Matamu akan membengkak Mini dan army akan bertanya-tanya.kau tak ingin mereka sedihkan?"
"Nee hyung.."
"Baiklah sebaiknya kita ke balkon saja mungkin kau bisa merasa lebih rileks di sana." ucap Namjoon menarik Jimin untuk pergi bersamanya.
"Hyung kenapa Yoongi hyung seperti menghindariku?" Ucapnya menyenderkan diri pada Namjoon yang memeluknya dari belakang.sungguh siapapun yang melihat mereka seperti ini pasti akan salah paham tanpa mereka sadari.
"Mungkin ia lelah karna bekerja Mini."
"Tapi,Yoongi hyung tak pernah seperti itu selama ini."
"Mungkin ia punya alasan?"
"Tap-"
"Namjoon,Jimin ayo berangkat!" ucap Jin berteriak dari dalam.
"Kita bicarakan lagi nanti Mini.Jangan menangis nee?" Ucap Namjoon dengan senyum penuh mengusak kepala Jimin sayang dan itu menjadi kekuatan untuk Jimin kembali tersenyum.
"Nee hyung" ucap Jimin mengenggam tangan Namjoon,sungguh Jimin butuh kekuatan dan hanya Namjoon yang selalu bisa menenangkannya.

Semua melihatnya bahkan Yoongipun melihat Namjoon yang berjalan cepat menarik Jimin keluar menuju mobil mereka.yang lain hanya bisa bertatap-tatapan tanpa tau satu orang yang sedang terluka dengan tatapan datarnya dan yang satunya menahan sesak dengan mata memerah hampir menangis.

"Pstt..apaku bilang?" Ucap Hoseok berbisik
"Ya sepertinya.." ucap Jungkook menggantung menatap Taehyung yang menggemaskan seperti sedang berpikir ala ditektif.
"Mereka benar-benar ada sesuatu!" Ucap Taehyung lalu mengangguk pasti.
"Apa harus kita tanyakan?" Ucap Hoseok membuat keduanya menoleh cepat
"Apa kau serius hyung?"
"Sebaiknya kita tidak ikut campur urusan mereka." ucap Jin mendahului dan pergi dari sana.
"Tapi-ah baiklah ayo berangkat!" ucap Taehyung kembali bersemangat mengingat akan bertemu army.

Selama fansign mood Jimin masih sama tapi karna ia yang duduk bersebelahan dengan Namjoon jadi menampilkan senyum terbaiknya sambil sesekali Namjoon mengajaknya bercanda bersama.lain Jimin lain Yoongi dan Jin entah seperti ada sesuatu yang menyakitkan,seperti ada ribuan belati yang menancap.Hoseok tidak bodoh ia melihat kedua hyungnya yang sedang tidak baik-baik saja sedari tadi,tapi mungkin setelah ini ia akan mengajak mereka bicara karna kemungkinan besar Yoongi juga tidak akan kembali ke perusahaan malam ini.

Malam semakin larut,Yoongi menyandar pada kepala kasur merenggangkan tubuh lelahnya.Setelah mengetuk Hoseok masuk dan hanya menemukan Yoongi yang masih terjaga sedangkan Seokjin sudah tidur mungkin sejak mereka kembali.

"Hyung"
"Hmm?"
"Kau kenapa?ada masalah?"
"Tidak."
"Sungguh hyung kau tidak sedang bertengkar dengan Jimin?"
"Tidak tidurlah.aku akan istirahat."
Yoongi masuk ke selimut dan membalikkan badannya memunggungi Hoseok yang berjalan pergi meninggalkan kamar Yoongi dan Seokjin dengan membuang nafas kecewa.hyungnya ini benar-benar tidak bisa terbuka.

Paginya Jimin berjalan ke arah dapur dan saat itu melihat Yoongi yang sedang duduk dan menghiraukannya.
"Y-Yoongi hyung?"
"Hmm?" Ucap Yoongi tanpa menatap Jimin.sungguh Jimin terluka.
"Aku ingin bicara"
"Bicaralah"
"Apa hyung marah denganku?"
"Tidak."
"Tapi-"
"Aku tidak marah.sudahlah aku lelah." Ucap Yoongi ketus berjalan meninggalkan Jimin yang mulai terisak lagi.
"Apa salahku hikss.."
"Menangislah" seseorang memeluknya menenangkan Jimin yang sesengukan.
"Hyung hikss.."
"Ya..hyung akan selalu melindungi Jiminie nee.."
"Hikss..hyung.." Namjoon mengeratkan pelukannya tanpa sadar ada hati lain yang tersayat,menatap nanar keduanya dan pergi tanpa suara.
Namjoon menemani Jimin yang terisak seharian karna ia tak tega dengan Jimin yang terus menangis seperti itu,mungkin ia akan coba bicara dengan Yoongi.

Tokk Tokk

Namjoon masuk ke dalam kamar Jin dan Yoongi menemukan keduanya di sana.
"Eum..Jin hyung,bisa aku bicara dengan Yoongi hyung sebentar?"
"Oh nee." setelahnya Jin keluar meninggalkan keduanya.
"Hyung.."
"Hmm?"
"Kau punya masalah apa dengan Jimin,hyung?"
"Tidak ada."
"Huff..hyung kau tau aku bersabar untuk tidak ikut campur masalah kalian,tapi kau menyakiti Jimin dan itu menyakitiku juga." Ucapnya mulai emosi.
"..."
"Kau tau aku tak akan menghajarmu karna aku menghargaimu sebagai hyung!kau tau seberapa banyak Jimin menahan diri dan kau dengan mudahnya selalu membuatnya seperti itu?di mana hatimu hyung?"
"..."
"Aku tak tau terbuat dari apa hatimu,tapi jangan menyesal jika nanti Jimin pergi darimu hyung!" Dengan itu Namjoon membanting pintu dengan wajah memerah emosi dan melihat Jin yang terkejut membuatnya merasa bersalah dan mendatanginya.

Dengan cepat Namjoon menarik Jin masuk kepelukannya menghirup aroma tubuh Jin yang menenangkan hatinya.
"Maafkan aku hyung"
"Hey kenapa kau meminta maaf Namjoonah?"
"Aku tak bisa mengontrol emosiku tadi."
"Apa kau bertengkar dengan Yoongi?"
"Hmm..ya.."
"Ada apa?mau berbagi?"
"Ayo ke taman" ucap Namjoon menarik Jin ke taman belakang dorm mereka.

"Yoongi menyakiti Jimin"
"H-hah?apa Yoongi memukul Jimin?" Tanya Jin terkejut.
"Bukan seperti itu hyung..kau tau,ini masalah hati"
"O-oh.."
"Aku tak bisa diam lagi saat selama 3 tahun ini Yoongi terus saja mengabaikan dan menyakiti perasaan Jimin" ucap Namjoon lelah,bersender pada kursi santai.
"Apa Jimin menyukai Yoongi?"
"Ya"
"H-Hah?ak-aku kira Jimin berkencan denganmu"
"Hah?dari mana pemikiran itu datang hyung?"
"Soalnya kau selalu bersama Jimin jadi kami berpikir demikian."
"Jangan-jangan.."
"Mungkin Yoongi salah paham dengan kedekatan kalian?"
"Mungkin memang seperti itu hyung.."
"Sebaiknya kau jelaskan pada Yoongi."
"Menurutmu apa Yoongi akan menerima Jimin?"
"Aku tak tau.tapi jika kau jelaskan mungkin akan sedikit membuka jalan untuk mereka saling mengerti?"
"Kalau begitu aku akan bicarakan dengan Yoongi.terima kasih hyung sudah membantuku" ucap Namjoon tersenyum manis yang membuat Jin salah tingkah.
"Y-ya..Yasudah sana pergi selesaikan masalah kalian."
Dengan cepat Namjoon mengecup pipi Jin dan meninggalkannya dengan jantung yang berdetak tak karuan.
"Ahh..bisa hyung temani Jimin selama aku bicara dengan Yoongi hyung?" Ucapnya berbalik dengan senyum manis menatap Seokjin yang masih terdiam di sana.
"N-nee aku akan temani"
"Terima kasih Jinseok" dengan itu wajah Jin kembali merah padam.

.
.
.
.
.
.
.

Next?♡

Komen dan Vote cerita ini sangatlah membantu untuk kelancaran update berikutnya♡

PURPLE LIGHT (YOONMIN NAMJIN KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang