Bond (END) YOONMIN

439 38 3
                                    


_____________________________________________

Min Yoongi sedang asik menikmati alunan piano yang ia mainkan,jari-jarinya bergerak lincah di atas tuts-tuts yang menghasilkan dentingan yang indah.Yoongi memejamkan mata berharap orang itu ada di sini selalu.

Yoongi menatap nakas yang ada di dalam ruangan,sudah pukul 1 dini hari dirinya mendesah lelah berjalan memasuki sebuah kamar dengan nuansa hitam putih, ingatannya kembali berputar di mana saat dirinya memanjakan satu-satunya orang yang sangat berharga baginya di dunia ini.selama 21 tahun hidupnya yang piatu hanya orang itu yang ada di sisinya memberi semangat serta cinta yang tak akan pernah pudar.Yoongi menutup mata menekan rasa rindunya dan berusaha untuk tidur.

Jam terus berdenting menit demi menit terlewati,Yoongi perlahan membuka matanya kembali.Ia tak bisa tidur dan memutuskan untuk berjalan ke ruang tengah berusaha membuat tubuhnya lelah agar ia dapat tertidur, tapi saat ia berjalan melewati ruang kerjanya ia melihat sebuah bayangan terus bergerak seperti tengah menari di dalam sana.dengan perlahan Yoongi membuka pintu dan menatap orang itu,Jimin.Kekasihnya tengah asik menari di tengah ruangan,dengan langkah lebar Yoongi berjalan cepat meraih tubuh itu dan memeluknya erat seakan takut kehilangan.

"Jimin.."
"Nee hyung aku di sini"
"Aku merindukanmu sangat"
"Aku pun sangat amat merindukanmu." Pelukan itu terurai Jimin menatap Yoongi yang berubah.
"Hyung jaga kesehatanmu.aku tak suka melihat Yoongi yang seperti ini."
"Aku-aku tak bisa tanpamu Jim"
"Hyung mau memainkan sebuah lagu untukku?" Tanya Jimin berjalan kearah piano kesayangan Yoongi,hadiah Jimin padanya.
"Tentu" Yoongi duduk dan mulai memainkan piano, irama yang halus mulai berputar dan Jimin mulai menari mengikuti nada-nada yang Yoongi mainkan.Tak terasa waktu cepat berlalu Jimin menghentikan gerakannya menatap Yoongi yang tengah menutup matanya menjatuhkan airmata di sana.Jimin berjalan mendekat memeluk Yoongi dari belakang meluapkan rasa rindu yang teramat besar pada pria di depannya.

"Kau harus bahagia hyung."
"Aku tak bisa tanpa dirimu"
"Kau bisa hyung.aku mohon hiduplah seperti Yoongi yang dulu,Yoongi yang hangat."
"Aku ingin bersamamu Jim."
"Tak bisa hyung.kau tak boleh melakukannya."
"Tapi aku tak mampu.ini terlalu menyakitkan."
"Aku mencintaimu sangat hyung.raihlah kebahagiaanmu,bukalah hatimu jangan terus menyalahkan diri."
"Tapi aku tak bisa.bayangan itu selalu melintas di pikiranku dan selalu membuatku merasa bersalah.maafkan aku Jim"
"Tidak hyung ini semua sudah di gariskan.iklaskan aku."
"Tapi Jim"
"Aku tersiksa hyung jika kau terus seperti ini.setidaknya lakukan untukku.maaf aku egois tapi aku tak ingin melihat Yoongi yang seperti ini.aku mencintaimu dan akan terus seperti itu." Ucapnya membuat Yoongi menjatuhkan airmatanya,perlahan pengelihatannya mulai buram dan ia kembali terbangun di atas piano miliknya.

"Jimin" ucapnya lirih menatap setiap sudut ruangan.

Ya Jiminnya telah tiada.Lelaki manis tunangannya itu sudah tidak ada lagi di dunia ini dan itu semua adalah salahnya,begitu pikirnya.Jika saja waktu itu mereka tidak bertengkar,kalau saja ia mengerti Jimin sedikit saja mereka tidak akan jatuh ke jurang yang menyebabkan Jiminnya meninggal dunia.ia sangat menyesali hal itu dan terus menyalahkan dirinya.

Yoongi menutup matanya erat.benar kata Jimin,ia harus berusaha bangkit sekarang,mulai membiasakan diri tanpa Jiminnya di sampingnya.

Yoongi berdiri lalu keluar dari ruang musiknya sebelum benar-benar keluar ia kembali berbalik dan menatap setiap sudut ruangan sekali lagi sebelum mengunci pintu itu tanpa menyadari bayang-bayang Jimin yang menatap sedih padanya.

"Kau harus bahagia hyung." Ucapnya setelahnya bayangannya pun perlahan memudar.

17 tahun berlalu,seorang anak manis berlari memasuki kampus dengan suasana baru.ya ia adalah mahasiswa baru langkahnya melebar saat melihat jam di pergelangan tangannya,gawat ia akan telat.

Ia adalah anak yang ceria selalu tersenyum pada setiap orang yang berpapasan dengannya.dengan langkagkah seribu ia puan berlari sekuat tenaga tanpa menghiraukan tatapan aneh beberapa orang yang melihatnya dari kejauhan.

"Maaf aku terlambat!" ucapnya saat menyadari tak ada orang di dalam ruangan itu dan hanya ada satu orang pria di sana.
"Ah maaf gangs-" ucapnya terputus karna terkejut saat orang itu mengangkat wajahnya.lelaki manis itu untuk pertama kalinya selama hidupnya jantungnya mulai bergerak tak karuan seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di perutnya ia menatap pria yang juga tengah menatap dirinya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Jiminie?"

PURPLE LIGHT (YOONMIN NAMJIN KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang