tujuh

55 28 39
                                    

"memang benar kebanyakan orang bilang, cinta itu misteri. Jikalau ia membalas perasaan kita, bersamaan juga kita akan mendapatkan cinta yang begitu besar. Sebaliknya,  jika ia tidak membalasnya, bersamaan jugala kita akan terjatuh diluka yang paling dalam."

Hari demi hari suda dilalui Dira dan juga Adhit, tetapi sampai berjalan nya waktu selama 2bulan, si Dira pun masih belum mengetahui perasaan si Adhit kepada dirinya. Dira mulai bertanya-tanya di dalam benaknya,  *Apakah benar yang dikatakan Putri kala itu, kalau Adhit hanyala seorang yang memainkan perasaan wanita* pikiran itu seakan-akan terus menghantui Dira, ia khawatir kalau memang benar apa yang dikatakan Putri kala
itu kepada dirinya.

******

Keesokan harinya pun, setelah bel sekolah berbunyi.
Seperti biasanya, Adhit menunggu Dira didepan kelasnya, untuk mengajak Dira pulang bersama. Tetapi hari itu Dira malah menolak ajakkan si Adhit, karena ia perlahan-lahan ingin menjauhkan diri dari Adhit sebelum perasaan nya itu semakin dalam, karena Dira takut kalau Adhit hanya akan memainkan perasaan nya saja.

"hai,yok pulang" ajak Adhit

"mm, maaf kayaknya aku gabisa bareng kamu hari ini Dhit" jawab Dira

"lho kenapa Dir, ayokla gapapa sekalian ada yang mau aku omongin ke kamu" sontak Adhit, yang tetap ingin mengajak Dira pulang bersama

"mau ngomongin tentang apa?" jawab Dira, yang mulai agak heran

"nanti aku bilang ke kamu ya, yaudah ayok pulang dulu"

Dira pun berubah pikiran, yang awalnya ia menolak ajakkan si Adhit, karena Adhit bilang ada yang mau ia katakkan nanti, Dira pun langsung menerima ajakkan si Adhit untuk pulang bersama nya.

Ketikan sedang di perjalanan, Adhit langsung membuka pembicaraan..

"diraa"

"iya Dhit, apa yang mau di omongin?" tanya Dira

"malam ini kan malam minggu nih, kita keluar yok" ajak Adhit

"nanti dulu deh, kata kamu tadi ada yang mau diomongin"  jawab Dira, yang menagih kata-kata Adhit tadi

"iyaa, nanti aku bilang nya malam ini, setelah kita ketemu" jawab Adhit, yang meyakinkan Dira

Dira pun hanya diam saja, ia tidak tahu apa yang harus ia jawab. Kata-kata Putri kala itu, masih saja terus menghantui pikiran Dira. Ia bingung harus menerima tawaran Adhit ini atau tidak

Setelah Dira diam cukup lama, memikirkan ajakkan si Adhit tadi..

"heii dirr, mau gak nih?" tanya Adhit

"iya deh, tapi kamu janji ya, ngomong nya malam ini!" tegas Dira

"iyaa iyaa, nanti aku jemput kamu ya jam 7" lanjut Adhit

"iya iyaa."

Setelah banyak perbincangan di perjalanan tadi, tidak terasa mereka pun sudah sampai dirumahnya Dira. Adhit sekali lagi mengingatkan si Dira, bahwa jangan lupa buat malam ini.

"yaudah aku pulang dulu ya, jangan lupa malam ini jam 7 aku jemput kamu" sontak Adhit

"iyaa, ngerocos terus sih!!, kayak mak-mak!!" jawab Dira, yang sudah mulai jengkel

Captain basket idamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang