Siapin mata and otak ya ges, soal nya part ini cukup panjang 4400++ kata
Dan kaya nya banyak typo juga, maaf ya
Dont for get to votement:"))Thanks;)
____________Soora berjalan tergesa gesa hari ini. Ia sedikit kesiangan. Entah apa yang mengganggu tidur malam nya. Tapi, inti nya kejadian di perpustakaan itu tidak bisa ia lupakan. Ia masih ingat betul wangi maskulin tubuh Jimin yang masuk kedalam indera penciuaman nha. Ingin sekali ia melupakan nya, tapi selalu gagal. Nama Park Jimin itu terus berputar dikepala nya, mengingat 2 kejadian tak terduga terjadi kepada nya.
Langkah Soora mulai berjalan normal, saat ia tiba dihadapan gerbang sekolah. Melihat banyak murid baru yang baru tiba juga disana membuat Soora lega. Ternyata ia tidak begitu terlambat.
Dari sekian banyak murid, pandangan nya hanya tertuju pada satu murid lelaki didepan pintu masuk sekolah. Seketika ia menghentikkan langkah nya. Lelaki itu berdiri tegak dengan kedua tangan nya yang masuk kedalam saku celana. Pandangan nya ia arah kan kearah depan. Tatapan nya seperti sedang mencari seseorang. Tapi lagak nya lebih tepat seperti sedang menunggu seseorang.
Hingga, pandangan Jimin bertemu dengan Soora yang sedang terdiam di sana. Seketika Jimin membuang pandangan nya dan melangkah kan kaki nya berputar masuk kedalam sekolah begitu saja.
Soora pun dibuat nya heran. Jimin bersikap seperti ia membenci nya. Bukan kah harus nya Soora yang bersikap seperti itu, mengingat ialah yang di singgung. Tapi kenapa Jimin yang bersikap seperti itu. Setidak suka itu kah Jimin kepada Soora. Padahal Soora adalah gadis cantik, baik, dan imut. Siapa pun mungkin pernah menyukai nya. Tapi, seperti nya berbeda dengan Jimin.
Dan semenjak kejadian Jimin menyinggung Soora itu, sebenar nya mereka jadi sering bertemu. Sekedar berpapasan saja dulu jarang. Sekarang, dimana pun itu mereka sering bertemu, mau di kantin, lapangan, perpus. Bahkan kemarin mereka bertemu di halte bus. Untung jalan pulang mereka berbeda, jadi mereka menaiki bus yang berbeda juga.
•••
Sampai nya dikelas, Soora langsung disambut oleh sahabat nya itu. Minju menghampiri Soora sembari menyodorkan sebuah amplob surat berwarna babyblue dengan tulisan nama Kim Soora tertara di amplop surat itu. Melihat itu, Soora pun menatap sahabat nya itu dengan tatapan tanda tanya.
"Ada yang menaruh surat ini di meja mu. Kata Song Wook, surat itu sudah ada dari pagi"
Lee Song Wook, ia adalah ketua kelas serta anak dari Lee ssaem. Tidak salah jika ia datang cukup pagi. Biasa nya ia akan datang kurang dari jam 7, mengingat ia juga harus berangkat bersama ayah nya di pagi hari. Gila saja jika ada yang datang lebih cepat dari nya. Soora pun tak percaya.
"Jeongmal?"
"Nde. Tadi nya juga aku tak percaya, dan mencurigai Song Wook yang menaruh nya. Tapi melihat tulisan nama hangul mu disana, tulisan nya sangat berbeda dengan tulisan hangul Song Wook"
Soora pun melempar pandangan nya melihat tulisan nama hangul nya disana. Memang benar tulisan nya berbeda dengan tulisan hangul Song Wook, bisa terlihat jelas disini. Seketika Soora menatap tulisan itu lebih teliti, sehingga kepala nya ia sedikit miringkan dan dahi nya ia kerutkan. Dan akhir nya ia mulai sadar, tulisan hangul nya mirip sekali dengan tulisan hangul fans nya itu. Segera Soora pun membuka surat itu.
Aku hanya bisa memperhatikan wajah cantik mu dari dekat. Tapi, semakin hari aku semakin sedih dan kecewa pada diri ku sendiri, bahwa aku terlalu pengecut dan takut untuk mengungkap kan ini, kalau sebenar nya aku sangat mencintai mu♡
- Your fans
Tunggu apa? Ini lebih tepat seperti surat cinta. Soora membelalakan mata nya terkejut. Mata nya tak berhenti berkedip menyadarkan bahwa ini bukan mimpi. Apa maksud nya ini? Apa fans nya ini baru saja mengungkap kan perasaan nya kepada Soora, tanpa ia tau siapa dibalik fans nya itu. Ayolah, Soora bisa gila nanti.

KAMU SEDANG MEMBACA
LATTER PAPER | PJM ✔
Teen FictionSeorang gadis cantik yang dikirim sebuah kertas surat yang pengirim nya hanya menulis nama diri nya 'Your Fans'. Banyak cara gadis itu lakukan untuk mencari tahu fans nya. Ujung-ujung nya sang pengirim mengaku dihadapan sang gadis siapa diri nya seb...