*03*

170 33 0
                                        


Dont for get to votement ye ges:))

Thank you;)

___

Waktu pulang pun tiba. Murid murid sudah banyak yang berhamburan keluar kelas, menyisahkan petugas piket dan ketua kelas disana. Soora yang sedang merapih kan isi tas nya seketika kegiatan nya terhenti saat tanpa sengaja pandangan nya tertuju pada jendela kaca kelas nya, terdapat di koridor itu Jimin baru saja melewati kelas Soora dengan angkuh nya. Berjalan sendiri, lalu tas ransel nya yang ia tenteng dengan sebelah tangan nya dan sebelah tangan nya lagi ia masukan kedalam kantong celana nya.

Seketika, wajah cantik Soora berubah menjadi lesu kembali saat mengingat kejadian tadi siang. Ingin sekali ia melupakan nya dan menganggap kejadian tadi adalah kejadian normal dimana orang yang mungkin kita sukai tidak menyukai kita. Memang itu sangat menyakit kan. Tapi Soora selalu berusaha untuk membuang jauh kejadian itu. Ia yakin, tidak hanya dia yang mengalami ini. Kehidupan dan bumi sebesar ini, hanya dia yang mengalami nya? Itu mustahil.

Melihat sahabat nya melamun, Minju pun menepuk bahu Soora pelan berniat menyadarkan nya.

"Kau tak pa? Mengapa kau melamun?"

Soora pun sedikit tersentak. Dengan cepat ia pun tersenyum kikuk dan menggeleng. Minju melihat tingkah sahabat nya itu semakin curiga, bahwa Soora benar benar jauh dari kata tak pa. Niat nya ingin bertanya lagi tentang keadaan sahabat nya itu ia urungkan dan beralih merangkul pundak sempit sahabat nya.

"Kalau gitu, mau pulang bersama?"

Belum sempat Soora menjawab, tiba tiba Yong Jun datang menghampiri kedua nya.

"Soora-shi, apa kau jadi menemani ku keperpustakaan?"

Mendengar itu, Minju menatap Soora dengan tatapan tanda tanya. Ia mengangkat sebelah alis nya meminta penjelasan maksud dari murid lelaki baru ini.

"Oh, nde. Minju-ya, kau pulang duluan saja. Aku ingin menemani Yong Jun keperpustakaan. Kau tau kan, dia murid baru. Ia belum sepenuh nya tau letak letak tempat lain"

"Ah, geuraesseo. Kalo gitu aku duluan. Annyeong!"

Minju melambaikan tangan nya kepada Soora dengan senyum manis yang menghiasi wajah cantik nan imut nya. Soora pun membalas lambaian sahabat nya itu. Melihat Minju yang sudah keluar kelas, Soora pun beralih menatap Yong Jun yang berada tepat disamping. Melihat tubuh Yong Jun yang cukup tinggi membuat nya sedikit mendongakkan kepala.

"Gajja!"

Seru Soora. Yong Jun pun hanya mengangguk dan tersenyum tipis sebagai jawaban. Soora pun melangkah kan kaki nya duluan keluar kelas dan berjalan kearah perpustakaan. Yong Jun pun mengikuti nya dari belakang.

•••

Sampai nya di perpustakaan, mereka pun mulai berpencar. Yong Jun, ia berada dibagian buku pelajaran. Ia ingin mencari buku fisika untuk choi ssaem. Sedang kan Soora, ia dibagian novel. Ia ingin membaca novel baru, mengingat bahwa hobi nya adalah membaca novel.

Novel favorite nya adalah ber-genre comedy romance. Saking suka nya terhadap membaca novel, sang ibu sampai membelikan nya rak buku tidak terlalu besar cukup untuk sang anak menaruh semua buku novel nya. Itu juga karna sang ibu sedikit geram melihat kamar sang anak yang cukup berantak dengan novel-novel yang bergeletekkan dimana mana, tidak terawat, banyak yang sobek, dan rusak.

Soora juga sangat suka membeli novel baru. Seminggu, ia bisa membeli 3-2 novel baru dengan genre yang berbeda beda. Tapi sekarang ia ingin meminjam di perpustakaan sekolah nya saja. Mulai sekarang ia akan belajar menabung dan mengurangi membeli beli novel lagi.

Sekarang, Soora sedang berkeliling keliling dibagian novel ber-genre horor. Dan sekarang ia juga sedang bimbang. Ia bingung dengan 2 novel bagus di hadapan nya ini. Sebelum meraih novel nya Soora berfikir, yang mana yang lebih bagus?

Soora menggerakan tangan nya untuk memilih salah satu dari kedua novel itu. Setelah mendapatkan jawaban nya yang mana yang harus ia pilih, ia pun langsung meraih novel itu.

Belum sempat menarik nya, ada tangan orang lain yang menjulur meraih novel yang sama dengan yang Soora pilih. Sontak tangan mereka pun bersentuhan, dan membuat itu membuat Soora terkejut.

Dengan cepat Soora menarik tangan nya dan memutar tubuh nya menghadap seseorang dibelakang nya itu. Seketika mata Soora membulat sempurna menampakkan manik coklat terang nya. Dan jangan lupa, wajah nya yang mulai memanas.

Bersurai coklat tua, mata nya yang sipit dan mempunyai kantong mata yang indah, hidung nya yang tidak begitu mancung, dan bibir merah muda tebal nya. Jelas sekali Soora mengenali lelaki di hadapan nya ini, Park Jimin.

Wajah Jimin dan Soora sangat dekat. Bahkan Soora bisa merasakn deru nafas lelaki dihadapan nya ini. Entah lah Jimin bisa merasakan deru nafas nya juga atau tidak, karna Soora menahan nafas nya saking terkejut nya. Jarak kedua nya hanya beberapa senti. Jika salah satu dari mereka maju pasti, pasti kalian tau apa akan yang terjadi.

Jimin menatap manik Soora cukup dalam dan tenang. Sedangkan Soora, ia tidak bisa berbuat apa apa. Seketika ia membisu dan seluruh tubuh nya membeku. Tatapan yang Jimin berikan kepada Soora sangat dingin, mungkin itukah yang membuat nya membeku. Dan lebih nya lagi, Soora dalam keadaan setengah panik. Mata nya membelalak panik.

Hampir 1 menit mereka masih dalam posisi yang sama. Rasa nya Soora seperti di hipnotis oleh tatapan tajam Jimin. Kedua nya tidak bergeming. Bahkan tangan Jimin yang berada tepat disaping kepala Soora tidak berubah posisi. Hingga lamunan kedua nya buyar saat ada yang memanggil nama Soora.

"Soora-yah, oh!"

Kedua nya pun menengok kearah sumber suara. Ternyata itu Yong Jun. Yong Jun yang berdiri tidak terlalu jauh dari mereka pun ikut terkejut. Kesempatan, Soora pun sedikit mendorong dada bidang Jimin agar menjauh dari nya. Saat Jimin sudah menjauh ia pun berlagak seperti merapih kan seragam nya yang padahal seragam nya tidak berantakan sama sekali. Jimin yang berada di samping Soora pun hanya diam dan masih tidak bergeming.

"Em, apa aku menganggu kalian?"

"Oh, ani. Apa sudah ketemu buku nya, ayo ku antar kau keruangan Choi ssaem"

Dengan cepat, Soora meraih pergelangan tangan Yong Jun dan menarik nya pergi dari perpustakaan itu. Ini mungkin pertama kali nya mereka eyecontac. Meskipun cara nya sangat tidak wajar dan berlebihan.

Soora langsung pergi dari hadapan Jimin karna jujur ia masih tersakiti oleh perkataan Jimin tentang nya. Dan sebagian nya lagi, karna ia juga tidak ingin Jimin melihat betapa merah wajah nya sekarang. Fikir nya, itu pasti sangat memalukan.

Fikiran nya jadi kemana mana. Mengapa Jimin tiba tiba bisa ada dibelakang nya dan bertingkah seperti itu? Tentu itu sangat mengejut kan.

___________

      TBC

LATTER PAPER | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang