*02*

229 34 0
                                        


Jangan lupa di vote yah, thank you;))
_____________

Ke esokkan hari nya..

Jam menepatkan pukul 12.00 KST. Bel istirahat berbunyi. Murid-murid mulai berhamburan keluar kelas, begitu pun Soora. Ia melangkah kan kaki nya keluar kelas sendiri. Soora tidak bersama Minju, karna sahabat nya itu sedang fokus belajar pelajaran sejarah yang tadi ia tak mengerti.

Tepat saat melangkah, Soora melewati pintu kelas sebelah yang baru dibuka. Dan tepat pada saat itu juga detak jantung nya berpacu lebih cepat dari biasa nya. Bagaimana tidak, pintu yang baru di buka itu menampak kan sosok Park Jimin yang baru keluar dari kelas nya.

Berbalut seragam sekolah yang sama dengan nya, bersurai coklat tua, dan jangan lupa paras nya yang tampak dingin tapi sangat tampan. Wajah Soora memanas saat lelaki yang ia sukai itu berjalan tepat di depan nya. Nampak wajah Soora mulai memerah.

Soora menyukai Jimin dari awal sekolah menengah atas. Ia mengagumi paras Jimin yang menurut nya sangat tampan. Ia juga sering sekali menonton pertandingan bola basket Jimin di sekolah. Sampai sampai suara nya menjadi serak basah karna terlalu keras meneriaki semangat kepada Jimin.

Jimin termaksud populer disekolah. Tidak sedikit juga yang menyukai nya. Mengingat bahwa ia kelas 11, banyak juga sunbae kelas 12 yang menyukai nya. Tapi sifat nya yang dingin dan jarang bergaul membuat ia tidak banyak mempunyai teman. Tapi bukan berarti dia tidak mempunyai teman. Ia mempunyai teman dari team basket yang tak kalah tampan juga dari nya. Bukti nya sekarang ia sedang berjalan bersama teman nya, Kim Tae Hyung.

"Jimin-ah, bukan kah murid perempuan dibelakang kita ini Kim Soora?
Kau menyukai kan?"

Seketika Soora menghentikan langkah nya saat mendengar bisikan Taehyung kepada Jimin. Meskipun terdengar samar samar, tapi itu mampu membuat Soora terkejut dan tersenyum tipis. Tidak menyangka ternyata Jimin juga menyukai nya.

"Ck, tidak akan. Aku tidak menyukai nya. Perempuan berparas standar bukan lah
Tipe ku. Dia tak pantas untuk ku"

Degg..

Seketika senyuman nya luntur. Sakit dan sesak. Kaki Soora melemas. Setega itukah Jimin berkata seperti itu. Secara tidak langsung Jimin sudah menyinggung dan menyakiti hati dan perasaan orang lain.

Mata Soora memanas. Kedua manik coklat terang Soora pun mulai berkaca kaca. Tentu ia sedih. Ini kah yang ia dapatkan saat menyukai seseorang. Niat nya untuk pergi kekantin pun tertunda. Ia berbalik dan berlari kearah kelasnya dengan butiran air bening kecil menetes kepipi mulus nya.

Tanpa ia sadari Jimin sedikit menoleh kearah nya saat ia berlari. Menatap nya dengan muka datar bak merasa tidak mempunyai rasa salah.

••••

Ternyata langkah kaki Soors menuntun nya untuk pergi ke rooftop, bukan kekelas. Disana ia menempelkan punggung nya ditembok dengan air mata yang senantiasa masih menetes. Ia masih di selimuti oleh rasa sedih.

Perlahan ia merosotkan punggung nya ditembok itu dan berjongkok disana. Ia memeluk kedua lutut nya dan menenggelamkan wajah nya disana. Tak disangka rasa suka nya kepada Jimin ternyata sia sia. Jimin menganggap nya seperti buruk. Perkataan Jimin tentang menilai nya terus berputar dikepala nya. Bahkan mood makan nya sampai menghilang.

'Tidak akan. Aku tidak menyukai nya. Perempuan berparas standar bukan lah
Tipe ku. Dia tak pantas untuk ku'

Jika memang Jimin tidak menyukai nya, apakah harus ia berkata seperti itu? Perkataan nya sangat menyinggung. Seandai nya Jimin tau bahwa gadis yang ia singgung sangat menyukai nya.

LATTER PAPER | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang