Flash back on.........
Sang mentari yang sudah meninggi, menerobos gorden kamar Ai. Seolah-olah membangunkan si gadis garang Ai. Tanpa rasa dosa selalu melalaikan shalat Subuh, Ai kembali menutup wajahnya dengan selimut tebalnya. Pukul 7 lebih memang, namun h8al tersebut tidak jadi hal buruk bagi Ai. Harusnya jam 7, ia masuk sekolah. Namun apalah itu, Ai memang sedang tak ingin diganggu. Bekas air mata serta mata sembab setelah semalaman menangis. Berat menang pikirannya, seorang lelaki yang dicintainya selama ini mengkhianati kepercayaannya. Selain itu, orang tuanya kini di luar negeri mengurus bisnis mereka.
"Aku nggak punya siapa siapa lagi, siapa yang sayang sama aku, nggak ada..!!!!" Teriak frustasi seorang Ai, seperti nggak waras memang. Kini Ai pun dirumah bersama bik Maryam, sosoknya agamis, ramah, sabar dapat ditebak dari jilbabnya yang lumayan lebar dikepalanya.
"Mbak, ada telfon dari temen mbak Faldo, katanya didepan rumah ingin bertemu sama mbak" ucap lugu bik Maryam, namun ucapan bik Maryam tak membuat Ai berkusik sedikitpun.
Sepersekian menit kemudian pintu diketok ketok oleh bik Maryam pelan. Hal tersebut membuat Ai marah ingin memberontak, lagi lagi cowok itu lagi yang menemuinya, serasa muak apabila mendengar namanya saja. Ai kini membuka selimutnya dan berdiam menatap langit-langit rumah. Berpikir dan memastikan bik Maryam pergi dari depan pintu kamarnya.
Tak lama ia keluar rumah dengan kaos pendek. Langkah gontai, tatapan sadis tertuju pada pintu utamanya tak lupa vas bunga digengamannya, perasaannya kini entah kemana, bahkan terbesit ingin membunuh lelaki seperti Faldo.
"Ngapain kesini, sudah aku bilang jangan temui aku, sekarang pergi atau akan ku pukulkan ini ke kepalamu?" Muak Ai ketika melihat seorang Faldo didepan rumah memakai seragam biru putihnya."sayaang, aku kesini ingin minta maaf padamu, kemarin memang aku pergi sama Meldi, tapi sekarang aku faham Meldi bukan cewek baik, dia cewek matre, semua isi ATM ku dia ambil semua. Kamu mau kan balik sama aku, maaf aku udah ngecewain kamu. Mau kan kamu memperbaiki hubungan kita? Kita mulai dari nol lagi.?" Raut wajah Faldo memelas, memang dia menyesal. Tapi itu tak bisa mengubah bersikukuhnya Ai untuk mengusirnya, bahkan Ai tidak menggubris perkataannya tadi. Wanita memang seperti itu kalau udah dibuat kecewa.
"Minta maaf, hahaha.. lucu sekali leluconmu, lo pergi tanpa mau tau perasaanku, dan sekarang lo balik meminta gue balik sama lo, nggak bakal.. dan mulai sekarang jangan temui aku lagi". Jawab Ai dengan tatapan tertuju pada bola mata Faldo. Tak ada rasa sedih dimata Ai, melainkan terpancarkan aura amarah disana.
"Aku bener bener menyesal sayang, akuu say....." belum selesai bicara, jawab Faldo tadi udah d potong oleh Ai.
"Jangan panggil gue dengan itu, gue muak, sekarang mending lo pergi, atau nih vas bunga meluncur ke kepala lo". Amarah Ai sudah benar benar sampai ubun ubun.
"Tapi, aku beneran sayang saya kamu Ai, aku mau kita mulai dari awal, aku mohon, please maafin aku Ai. Aku rela ngelakuin apa aja agar kamu maafin aku Ai". Ucap Faldo memohon memelas pada Ai.
"Pergi..!!!!" Usir Ai, sambil mendorong tubuh Faldo, dan kini vas bunga di gengamnya kuat, siap dilempar pada Faldo. Tak kuat nahan amarah Ai menangis dan melemparkan vas bunganya tepat didepan Faldo, memang Ai sengaja membantingnya didepan Faldo.
"Gue bilang pergi ya pergiiii..!!!" Usir Ai lagi. Kini Faldo benar benar pergi dari rumahnya, meski sempat menoleh ke belakang melihat Ai yang menangis sesenggukan dan berlalu meninggalkan Faldo dengan membanting pintu utama dirumahnya.
Hari ini hari Selasa, Ai memang sengaja mbolos sekolah. Kemarin Ai juga mbolos pulang pas jam istirahat. Ai masih ingin menyelami alam kecewa pada Faldo. Kini Ai menghempaskan tubuhnya pada kasur kesayangannya itu. Rasanya mata Ai sudah lelah untuk menangis.
Ai kini bangun merubah posisi tidurnya, meraih benda pipih pintar nan mahalnya itu. Stalking quotes di akun instagramnya. Sudah hampir 6 quotes yang Ai screenshot. Tanpa sengaja Ai menemukan 1 postingan vidio ceramah seorang ustadz, namun dengan gambar wanita wanita berjilbab besar dan bercadar. Semakin dia menscrol kebawah postingan postingan yang berkaitan dengan itu. Tanpa sengaja Ai menemukan 1 postingan seorang lelaki muda yang kira kira umurnya masih usia anak SMA.
"Sakit hati yang teramat sangat ialah
berharap pada seorang manusia"
.
"Maka dari itu, berharaplah
Hanyalah kepada Allah, agar terhindar
dari sakit hati"Entahlah, Ai tersentuh pada kata kata itu. Kini mata Ai serasa panas ingin menangis lagi. Ai benar benar kacau saat ini. Tanpa sadar ia menekan ❤ pada postingan tersebut, kebetulan jumlah like.nya hanya mencapai 30 an like.
M. Al_Fikri 👓 nama akun ig nya. Ai yang terlalu masa bodoh kemudian menscreenshot kata2 tersebut. Kemudian menghempaskan HPnya yang lumayan jauh dari jangkauannya....*****
Ditempat lain, Fikri yang tengah asik mencari reverensi belajar di internet untuk ujian sekolah yang 2 minggu lagi akan terlaksana, mendapat notif like pada postingan ke 9 nya. Azzahra_'Ai menyukai foto anda. Jari jari Fikri tiba tiba menekan notif tersebut muncullah akun Ai dengan 6 postingan foto tanpa jilbab, cantik memang tapi bagi Fikri itu hal biasa.'MasyaAllah ukhti, alangkah sayangnya ayahmu masuk neraka karena keteledoranmu tak menutup aurat' hati Fikri berkata hal tersebut. Dan Fikri adalah tipe lelaki yang mudah menghafal wajah seseorang melalui foto saja. Tak ambil pusing Fikri kembali melanjutkan belajarnya.
1 jam berkutik dengan bolpoint dan buku, kini tanpa sadar Fikri tertidur di meja belajarnya.
"MasyaAllah nak," kagum umi pada Fikri yang tengah tertidur dengan kepala yang bertumpu pada tangannya sendiri. Dengan lembut Umi mengelus lengan dan rambut putra keduanya itu. "Nak, bagun, pindah ke kasur gih, nanti badannya sakit kalau posisi tidurmu seperti itu" kini Umi mengecup pelepis Fikri. Membuat Fikri terbangun dan terkejut. Perwatakan Fikri yang sedikit humor pada orang yang kenal dekat dan dingin pada wanita yang belum ia kenal."....eeuughh.. astagfirullah umi, Fikri terkejut, tiba tiba ada wanita cantik di depan Fikri. Hhehe.." Dengan suara berat ala lelaki bangun tidur, serak dan berat justru menambah cool pada sosok Fikri.
"Apaan sih nak, bisa aja. Umi cuman mau ngasih tau, kalau belajar jangan terlalu dipaksa ya, semampu Fikri aja. Emang sih hari ini libur tp ya juga jangan full sehari buat baca buku terus. Trus sekarang Fikri pindah ke kasur aja deh, kalo mau kembali tidur, kalo posisimu kyak gitu ntar jadi sakit semua badan kamu". Nasehat umi lembut. Fikri kini mengangguk dan tersenyum pada umi kesayangannya, berdiri dan mencium pipi uminya kemudian melangkah pada kasur empuknya untuk menyelani alam mimpinya.
.
.
Flash back off...
KAMU SEDANG MEMBACA
Separuh Senyumku
SpiritualKisah seorang gadis cantik namun badgirl. Kurang kasih sayang serta perhatian dari orang orang disekitarnya menjadi penyebabnya. Namun siapa sangka, meski dinilai badgirl namun masih ada titik baik yang terbalut kabut hitam dihatinya. 'Aisyiyah Azz...