Bercerita

1 0 0
                                    

Aii terus berusaha bertanya kepada nyai tersebut
Aii:"permisi apakah kamu yang mempunyai pedang tersebut".
Nyai tersebut selalu menatap pedang tersebut.
Aii:"kalau kamu tidak mau mengatakannya tidak apa apa kok... kulihat lihat kamu sangat mengenal betul pedang tersebut sampai menatapnya seperti itu, pertama kali memegangnya pedang itu sangat kejam semua yang telah di lakukan pedang itu tersimpan dan memberikannya kepada yang memegang pedang tersebut". Nyai tersebut melirik ke arah Aii, lalu ia mencekik leher Aii.
Nyai:"kamu tidak usah sok tau pedang itu bukan kejam dia seperti itu karena sudah berapa tahun di tangan ku kami mengalahkan semua orang dengan pedang tersebut kami selalu berusaha menjadi pelindung semua orang... Tetapi itu Dimata semua orang hal yang keji melukai orang orang dan membunuhnya usaha itu semua tidak ada gunanya".
Nyai tersebut merasa sangat sedih dan mulai melepaskan Aii... Nyai tersebut mengambil pedangnya dan kembali duduk. Aii sangat shock ketika nyai mencekiknya.
Aii:"kenapa itu semua dianggap keji kamu membela yang benar kamu membatu orang yang terkena bencana tetapi itu sia-sia dasar manusia". Aii menanyakan hal tersebut kepada nyai.
Nyai:"itu semua sudah terjadi".
Aii:"memang semua sudah terjadi mana tau kali ini semua berubah coba kamu ceritakan tentang kamu dahulu apakah boleh?". Nyai menganggukkan kepalanya.
Nyai:"baiklah apa salahnya berbagi cerita...".
Dahulu aku adalah putri yang sangat di hormati semua orang kemana aku pergi selalu ada yang menjagaku setiap hari aku di jaga oleh penjaga kerajaan ku pada suatu hari ada seorang nenek yang ingin meminta makan saya memberika banyak makanan kepadanya seperti menjamunya. Nenek tersebut merasa sangat senang dan jamuan tersebut selesai nenek tersebut memberika sebuah mantra kepadaku tetapi aku tidak tau mantra apa itu saya bertanya kepada nenek tersebut tetapi nenek tersebut berkata itu mantra baik dan nenek tersebut pergi keluar kerajaan tersebut. Pada suatu hari kerajaan ku di serang oleh kerajaan lain semua pasukan ku telah terbunuh dengan cepat saya sendiri di kerajaan tersebut para perajurit negara tersebut masuk beserta baginda nya dengan mengatan kepada saya serahkan kerajaan ini dan kamu akan menjadi istri ku tetapi saya menolak hal tersebut Baginda tersebut menampar saya sangat keras dan darah keluar setetes dari hidung saya. Saya sangat marah tiba tiba goncangan datang dan menutupi kerajaan tersebut dan tiba tiba pedang Ocean Water keluar tiba tiba ketika itu saya tidak bisa melakukan apa apa seperti ada yang mengendalikan saya. Gerakan tangan yang ingin mengambil senjata itu sangat indah dan membuat tsunami di kerajaan tersebut semua orang yang menyerang kerajaan tersebut terkena semua orang di kerjaan tersebut terkena tsunami tersebut dan membunuh semua orang.
Ketika itulah saya dianggap musuh oleh masyarakat dan saya pergi menjauh dan tak pernah kembali.
Aii:"kenapa kamu bisa mati dan merasuki pedang ini?".
Nyai:"kejadian itu tepat pada bulan purnama yang disebut purnama merah saya membunuh semua orang yang tak bersalah di suatu kerajaan membuat darah yang sangat banyak kata orang orang kalau bulan purnama adalah bulan yang membuat petaka oleh semua orang. Suatu hari saya sedang duduk di pinggir sungai saya menatap diri saya sendiri di dalam air yang tenang tersebut saya terus menatap air tersebut dan merasa kecewa dengan diriku sendiri... Ketika saya melamun di depan sungai tersebut ternyata ada warga dan 1 orang penyihir yang mereka panggil untuk membunuhku saya tidak mengetahui kehadiran mereka penyihir tersebut melontarkan duri beracun yang mengenai badanku. Rancun tersebut bergerak cepat dan membuat saya mati dan terjatuh ke sungai arwah saya berpindah ke senjata tersebut dan senjata itu menghilang dan tubuh saya masih berada di dalam air saya tidak tau dimana dan arwah saya berdiam di senjata ini oleh karena itu saya ingin senjata ini dimiliki oleh orang yang mempunyai hati yang baik agar saya senang telah membantu orang orang. Oleh karena itu saya akan memberika senjata ini kepadamu dengan catatan kamu harus menolong orang seperti saya yang dulu apakah kamu bisa?".
Aii sangat kagum dengan nyai tersebut.
Aii:"baiklah kalau itu yang kamu mau, saya akan menjadi orang yang bisa kamu handal kan dalam hal ini saya berjanji". Nyai tersebut melirik Aii dan tersenyum..
Sedangka di luar!
Mahkoto dan Tennma tidak bisa melihat apa apa Mahkoto memanggil manggil Dobo tetapi tidak ada yang menjawab mereka berpikir kalau omongan Dobo itu benar dan mereka berhati hati. Dolcurt melihat mereka dan tersenyum lebar.
Dolcurt:"apakah ini namanya teman. Hak ini bukan teman, teman itu tidak ada lihat saja Dobo teman temanmu akan mati ketika kamu bangun nanti hahahah".
Tennma:"kak Mahkoto kita harus berjaga jaga ini mungkin kekuatannya dan kita belum tahu keunggulan orang ini". Mereka berjaga jaga ketika itu ada suatu lemparan kayu yang sangat cepat.
Mahkoto:"Tennma awasss!!!".
Mahkoto menarik Tennma dan kayu tersebut tertancap di batu, mereka melihat batu itu tembus oleh kayu tersebut dan mereka waspada dengan teliti tiba tiba.
Dolcurt:"wah wah kalian bisa juga menghindari serangan seperti itu kalian memang hebat". Dolcurt memberika pujian dan tidak tau entah dimana keberadaannya.
Mahkoto:"hei tunjukkan wujudmu kalau kamu berani ayo".
Dolcurt:"aku sudah menunjukkan wujudku aku di sebelahmu". Mahkoto cepat memukul kesebelahnya ternyata tidak ada orang.
Dolcurt:"aku sudah tahu gerakanmu kamu kurang mahir".
Dolcurt memulai kekuatanya ia menggores kulit Mahkoto dan menyebabkan berdarah.
Dolcurt:"darahmu sangat manis bagaimana kalau semua darahmu kepadaku".
Mahkoto:"kalau kamu bisa mengenaiku ayo keluar pengecut".
Mahkoto membuat pedang listrik dan Tennma membuat perlindungan disekitar mereka". Mahkoto merasakan ada yang mendekatinya di sebelah Utara ia melemparkan pedangnya dan ternyata tidak kena dan Dolcurt mencakar mereka dengan berulang.
Dolcurt:"apakah kalian suka dengan cakaran ku?". Dolcurt sangat senang dan ingin mencakar mereka sekali lagi
Dolcurt:"rasakan ini hahahaha".
Tetapi cakaran itu didapat oleh Tennma dan memegang tangannya
Tennma:"saatnya giliranmu yang ku cakar". Tennma memukul Dolcurt sangat keras dan memantulkan Dolcurt sangat jauh dan mengenai batu".
Dolcurt:"hahaha kamu berhasil melihat ku tetapi aku belum mulai denganmu lihat saja akan ku bunuh kau dengan cepat".
Tennma:"ayo saya sudah tau gerakanmu".

Bagaimana cerita ini makin seru atau tidak kalau seru comentar ya agar saya bisa membuat cerita yang lebih menarik lagi dan kalau ada salah kata bilang ya

Salam kenal
SyahDani
IG:syahdani33

Six LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang