[BL] Love Rival Romance System

Chapter 15 - Mandi

Tidak ada yang tahu kalau ada beberapa perubahan yang menghancurkan bumi yang terjadi di pikiran Qin Xu.

Selama beberapa hari terakhir, dia sudah berusaha memahami apa arti perilaku aneh Jiang Yang dan apa itu memiliki makna tersembunyi. Dia jelas tidak akan menerima gagasan Jiang Yang melakukan hal-hal itu atas kemauannya dan dia yakin kalau dia punya alasan untuk itu. Pada awalnya saat dia membantu menutupinya dengan selimut, dia awalnya terkejut dan tidak bisa tidak berpikir kalau dia ingin menyakitinya. Setelah itu, dia merasakan kalau ada perhatian lembut dalam tindakannya yang hanya membuatnya semakin bingung.

Tapi, Qin Xu adalah orang yang sangat keras kepala. Kalau dia tidak bisa menemukan sesuatu, dia tidak akan bisa melepaskannya. Semakin dia memikirkannya, semakin dia ingin mengerti. Sementara itu, dia bertindak tidak tertarik sambil diam-diam mengamati Jiang Yang.

Kadang-kadang, Jiang Yang akan merasakan tatapannya dan tidak bisa menahan merasakan sensasi mati rasa di kulit kepalanya. Dia menoleh untuk memeriksa dan saat mata mereka bertemu, Qin Xu tidak akan menghindari tatapannya karena rasa bersalah dan, alih-alih, terus mempertahankan pandangannya selama beberapa detik sebelum melihat kembali ke buku pelajarannya atau berbalik untuk berbicara dengan seseorang lain.

Bertindak secara alami seperti itu, Jiang Yang juga tidak bisa mengatakan apa-apa tentang itu.

Suatu hari, mereka kembali ke asrama setelah makan malam dan bersiap untuk mandi.

Jiang Yang membungkuk untuk mengganti sepatu dan saat dia berdiri kembali, pantatnya menabrak sesuatu yang keras dan sedikit hangat. Melihat ke belakang, dia menyadari kalau itu Qin Xu yang sudah berdiri di sana tanpa sepengetahuannya. Qin Xu menatapnya dengan mata gelap.

Dia tiba-tiba merasa kesal: "Apa yang kau lakukan?"

Qin Xu dengan cepat memulihkan senyum mengejek yang biasa dan memutar matanya, "Apa lagi yang bisa kulakukan? Tentu saja aku menunggumu mengganti sepatumu. Dengan kau di sini, kau sepenuhnya menghalangi jalannya. "

Jiang Yang mendengar nada kasar yang akrab dalam suaranya dan secara internal merasa sedikit lega. Sebelumnya dia secara tidak sengaja sudah bergerak mundur dan menabraknya, menutup jarak mereka secara drastis. Meskipun itu hanya untuk waktu yang sangat singkat, dia bisa dengan jelas merasakan panas tubuh. Pantatnya juga bertabrakan dengan akar paha Qin Xu sebelumnya dan rasa bahaya yang tidak bisa dijelaskan membawanya ke alam bawah sadar untuk pindah dalam sekejap.

Setelah menyesuaikan kembali suasana hatinya, ekspresinya kembali ke tampilan dinginnya yang biasa. Dia melanjutkan untuk mengabaikan Qin Xu, mengambil pakaiannya dari lemari pakaiannya dan pergi mandi.

Kembali sekitar sepuluh menit kemudian, Jiang Yang menggantung handuk di lehernya sambil mengeringkan rambutnya dengan satu tangan. Dia duduk di tempat tidur Xiao Yuxin dan mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa waktu.

Saat dia melihat ke atas, dia secara alami melihat Qin Xu yang duduk di seberangnya dengan kedua kakinya terangkat saat bermain game terlihat sangat tampan. Setelah hanya meliriknya, pihak lain dengan tajam merasakan tatapannya dan kembali menatapnya. Saat tatapan mereka bertemu, dia membeku sesaat sebelum melanjutkan bermain di ponselnya seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Jiang Yang juga menarik pandangannya. Dia merenungkan apa dia harus mengingatkan Qin Xu untuk mandi. Itu hanya kalimat biasa dan biasanya dikatakan saat seseorang selesai mandi untuk mendesak yang berikutnya untuk bergegas. Tidak ada banyak waktu di antara kelas; hanya satu jam, dan kalau mereka tidak terburu-buru mudah untuk terlambat.

Tapi setiap kali giliran Jiang Yang atau Qin Xu untuk mengingatkan yang lain, mereka bertindak sangat canggung. Mereka lebih suka tidak mengucapkan sepatah kata pun dan hanya menyerahkannya kepada yang lain untuk pergi kapan pun mereka mau.