Chapter 13 - Terekspos

634 133 11
                                    

Huang Shao sudah melakukan sesuatu yang sangat bodoh.

Selama istirahat di antara kelas-kelas dia bersandar ke pagar di koridor luar sambil mendesah.

Itu terjadi selama sesi belajar mandiri yang mereka miliki beberapa saat yang lalu.

Huang Shao duduk di kursi dekat jendela sambil bermain-main dengan gembira di teleponnya tetapi karena pantulan dari matahari dia tidak bisa melihat layarnya dengan jelas dan pantulannya hampir membutakannya.

Jadi, dia memikirkan ide yang bagus.

Dia secara acak mengeluarkan buku kerja dan merobek halaman kosong dari belakang. Meminjam selotip teman sekelas, dia berencana untuk menempelkannya ke jendela untuk menghalangi matahari, tapi dia menyadari kalau satu lembar terlalu tipis. Dia sekali lagi merobek dua lagi dan menumpuknya bersama. Dengan iseng, dia mengeluarkan sebuah pena dan menggambar wajah iblis ke atasnya. Baru setelah mengagumi hasil karyanya sendiri sejenak, dia akhirnya menempelkannya ke jendela.

Lalu dia melanjutkan untuk terus berkonsentrasi pada permainannya. Pertempuran yang terjadi di layar membuatnya bersemangat sampai kedua matanya berbinar cerah.

Setelah menyelesaikan dua game, dia masih sangat bersemangat saat dia tiba-tiba mendengar ketukan tumpul dari belakangnya. Dia tidak memperhatikannya tapi ketukan itu hanya menjadi lebih keras. Dia berbalik dengan tatapan tidak sabar dan melihat seseorang berdiri di luar jendela dengan wajah iblis yang secara kebetulan menghalangi wajahnya. Itu terlihat seperti topeng bodoh.

Melihat ini, Huang Shao langsung tersentak: "HAHAHAHA Benar-benar idiot!"

Pada saat berikutnya, orang di belakang iblis menghadap ke bawah dan menampakkan wajah bundar yang sangat familier - Itu adalah direktur sekolah.

Huang Shao mengutuk secara internal pada dirinya sendiri. Saat matanya bertemu dengan mata malaikat yang tajam bak malaikat pencabut nyawa Direktur Wang, senyum di wajahnya berangsur-angsur turun: "Aku adalah idiot terbesar ...."

Melihat perubahan drastis dalam sikapnya, seluruh kelas tertawa terbahak-bahak dan menertawakan kemalangannya.

Direktur Wang memelototinya dan mengalihkan pandangannya ke telepon di mejanya. Dia dengan blak-blakan memberitahunya untuk membuka jendela.

Huang Shao melihat kalau dia akan menang dalam gamenya dan tidak mau menyerah jadi dia menggelengkan kepalanya karena menolak. Ini hanya membuat Direktur Wang semakin marah. Dengan langkah besar, Direktur Wang berjalan ke ruang kelas dari pintu dan langsung menuju ke tempat Huang Shao duduk. Dia meraih ponselnya: "Tidak ada ponsel selama kelas! Disita! "

Huang Shao tertegun. Dia langsung mengungkapkan ekspresi sedih dan mencengkeram lengan Direktur Wang sambil meraung: "Jangan! Tolong Direktur Wang! Ini adalah bagian dari hidupku! Kamu benar-benar tidak bisa mengambilnya! "

Direktur Wang tercengang. Dia sudah melihat banyak siswa yang marah atau kesal saat dia menyita ponsel mereka tapi dia tidak pernah melihat seseorang yang tak tahu malu seperti dia. Dia membeku sejenak sebelum dengan dingin mencabut tangannya, "Lepaskan!"

"Direktur, aku salah! Aku berjanji tidak akan bermain dengan ponselku di kelas lagi. Tolong kembalikan, tanpanya aku tidak akan bisa hidup lagi. Aku akan mati, direktur! "

Suaranya sangat sedih dan menyedihkan, dan matanya sangat tulus. Seolah dia berusaha menahan seseorang yang penting dan memohon agar mereka tidak mati.

Mendengar tangisannya, Direktur Wang tidak bisa menahan kepalanya yang sakit. Untuk sesaat dia hampir terbawa oleh kata-katanya dan percaya kalau dia sudah melakukan sesuatu yang mengerikan. Bukankah itu hanya ponsel? Dia bertingkah seolah dia baru saja menggali hatinya.

[BL] Love Rival Romance SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang