Beasiswa

61 9 5
                                    

Apa boleh buat, nasib berkata lain.
~Don't Cry~

(❀ㅇㅅㅇ❀)

"Maaf ya kak jadi mama sama papa udah meninggal saat kejadian." tangis Zhy-zhy semakin menjadi setelah memberitahukan ke kakak nya sementara Axell tak bisa berkata apa-apa lagi dia kehabisan kata-kata dan tubuhnya melemah dan Axell tak sadarkan diri.

"Astaghfirullah Kakak," Diana berlari ke luar ruangan untuk mencari dokter.

"Cepatt Dinn! Ya Allah sembuh kan lah kak Axell." Panik Zhy-zhy mencari tombol panggilan dokter dan ia menemukannya, Zhy-zhy segera menekan tombol itu berkali kali. Selang beberapa menit Dokter datang dengan Diana di belakangkan.

Wajah Zhy-zhy penuh dengan keringat akibat panik "Udah Zhy, berdo'a minta bantuan sama yang di atas serahkan semuanya sama Tuhan dan lo jan sedih terus, ada gue!" bisik Diana sambil menenangkan Zhy-zhy.

"sabar,"

"Tuhan jahat banget ya," ucap zhy zhy

"Hust ga bole gitu, maut, jodoh, rezeki, itu semua sudah di atur sama tuhan begitu juga kehidupan sudah diatur, berdo'a aja ya biar kak Axell baik baik aja, biar kak Axell cepqt siuman." Peluk Diana sambil menenangkan Zhy zhy

***

"Gimana Zhy udh siap semua."


"Udah ni apa lagi ya yang kurang?" tanya Zhy-zhy ke Diana.

"kita data dulu ya hahah" kata diana sambil tertawa.

"Ye lu ma, oke jadi KK uda, akta, kartu pelajar, raport, map, surat undangan, surat beasiswa udah semua apa lagi ya?"

Diana mengangguk angguk sambil memeriksa "hmm oh iya kan daftar online uda lo?"

"Oh iya, tumben pinter." Canda zhy zhy

"Sendal gue ngangur loh!" Zhy terkekeh melihat Diana kesal.

"Makan kuy Zhy laper gw"

"Ide bagus!" Setuju zhy zhy

"lu mah kebiasakan."

"eh Din tapi daftar online dulu, baru makan nanti lupa lagi"

"Oh iya,"

"Kumat." Zhy-zhy menggelengkan kepala nya.

Zhy-zhy mengotak atik laptop nya untuk mendaftar ke sekolah undangan yang membantu meringankan bebannya karna jika dia tidak mendapatkan nya tentu akan membutuhkan banyak biaya yang mahal untuk daftar sekolah.

Waktu masih SMP Zhy-zhy pernah memikirkan dia akan bersekolah ke sekolah yang terbilang mewah untuk orang yang sangat mampu dia juga sudah lama di tawarkan guru SMP nya beasiswa saat itu dia tidak menolak secara terus terang tapi dalam benak nya dia tidak akan ambil tapi apa boleh buat nasib berkata lain.

SMA Bhakti yang dia dapat kan juga tidak terlalu buruk bahkan tidak sedikit anak orang kaya yang bersekolah di sana, kelebihan nya yaitu pengembangan diri atau eskul nya sangat terjamin, kepsek rela membayar pelatih dengan harga terbilang tinggi untuk mengembangkan bakat, keahlian, maupun hobby mereka terutama bidang olahraga seperti basket, sepak bola, boxing, bulu tangkis, takraw, dll. bidang Akademik juga seperti KIR, PMR, pramuka dll.

Selesai sudah dia mendaftar dan hasil print nya juga akan di kumpul, Zhy-zhy mengambil HP nya

"Halo assalamualaikum, iya saya adik dari Axelle jd gini sus saya mau tanya bagaimana perkembangan kaka saya, oh iya makasih ya sus, iya saya ga bisa jenguk soalnya mau ngurusin buat masuk SMA, yauda sampai sini ya sus."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang