chapter fifteen

61 6 0
                                    

Seungcheol baru sadar ketika ia mendengar suara tusukan dibelakangnya. Ia lantas segera memusnahkan Werewolf itu dan berniat menolong Joshua. Jihye dan Jeonghan yang menyadari kejadian itu segera berlari kearah mereka.

"Jangan." Joshua menepis tangan Seungcheol yang hendak menarik benda yang menusuknya.

"Benda ini beracun, jika terkena lukamu, itu akan menginfeksimu juga."

"Lalu kau pikir aku akan membiarkanmu mati begitu saja? Tentu tidak, bodoh."

"Seungcheol. Dengarkan aku." Joshua kembali menepis tangannya. "Sekarang kau adalah satu-satunya keturunan Origin dengan Jihye. Jangan tunda-tunda lagi pernikahan itu. Kita semua tidak mau kaum Vampire punah begitu saja."

"Baiklah-baiklah, lebih baik sekarang kau diam agar aku bisa mengeluarkan benda ini." Seungcheol menarik kain bajunya untuk menjadi isolator agar racun itu tidak langsung mengenai tangannya yang terluka.

"Aku titip Jeonghan padamu ya."

"Apa maksudmu? Kau belum boleh pergi." Seungcheol menyangkal.

"Jeonghan-ah." Joshua memanggil manusia yang baru saja dijadikannya Vampire beberapa waktu yang lalu. Vampire itu mendekat kearahnya dan Joshua memberikannya pesan terakhirnya.

"Dengarkan baik-baik kata-kataku dan ingat ini selalu. Namamu adalah Yoon Jeonghan. Kau dulu adalah manusia yang rajin dan ramah kepada orang lain. Hiduplah seperti yang kau mau, jangan pikirkan tentang apa yang orang pikirkan tentangmu, kau mengerti?" Jeonghan mengangguk. "Setelah aku tiada, kau harus terus melanjutkan hidupmu, Seungcheol akan membantumu, okay?"

Reaksi dari racun itu mulai terlihat. Joshua muntah darah. Ia sudah bisa melihat bahwa waktunya semakin menipis. Seungcheol menggeleng, ia tidak ingin satu-satunya sahabatnya pergi begitu saja.

"Seungcheol-ah... maaf aku harus meninggalkanmu seperti ini... Anggaplah ini sebagai dedikasiku untuk ras Origin dan sebagai hadiah pernikahan kalian. Terima kasih... sudah menjadi temanku."

Joshua pergi menyusul Junhui. Seungcheol menangis, Jihye menangis, Jeonghan tentunya. Ia lebih seperti histeris.

Tentu saja itu juga merupakan tahap awal seorang Slave yang kehilangan tuannya. Dan jika dia beruntung untuk dapat mengingat memorinya ketika ia adalah manusia, ia akan menjadi Alter.

Setelah beberapa saat, mereka pergi dengan menguburkan mayat keduanya di suatu tempat. Jihye yang masih menyimpan bunga Lily yang diberikan Chan kepadanya, menaruh bunga tersebut diatas tempat bersemayamnya kedua Vampire yang telah berjasa dan akan selalu di kenang oleh kaum Vampire.

"Ayo kita pulang, Jihye-ya, Jeonghan-ah."

Mereka bertiga kembali ke kediaman Vampire, setelah Seungcheol berusaha menenangkan Jeonghan dan membuatnya menjadi sedikit lebih rasional dan menerima kenyataan yang pahit ini. Ia menyarankan untuk Jeonghan sementara tinggal dulu di kediamannya dan Jihye sampai ia pulih.

☆☆☆

Seorang gadis dengan celana jeans dan kaos oblong berwarna ungu serta rambut yang diikat menyerupai ekor kuda poni berjalan menyusuri kegelapan itu.

Matanya tertuju pada sebuah benda putih yang bersinar dalam kegelapan. Seperti tersihir olehnya, gadis itu mendekati benda yang ketika lebih dekat baru terlihat jelas olehnya.

Ia memungut benda tersebut dan memperhatikannya dengan saksama.

"Kenapa bunga secantik ini ada di tengah-tengah semak belukar?" Ia bertanya pada entah siapa.

heirs - vampire story [✓][completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang