Jam pelajaran Geografi kali ini terasa sangat lama bagi Shenna, belakangan ini ia sangat malas melakukan apapun. Rasanya ia hanya ingin tiduran di kasur sambil menonton Riverdale. Shenna lantas menidurkan kepalanya, ia membuka lembar terakhir buku tulisnya, ia mencoret-coret sesuatu di sana.
Pak Rana yang tengah menjelaskan di depan kelas pun lantas memanggil nama Shenna, ketika ia menyadari Shenna malah fokus dengan dunianya sendiri.
"Shennamora Brigitta?" Panggil Pak Rana.
Shenna masing asik bengong sambil mencoret-coret bukunya. Hingga Keira menyenggol sikunya, "Stt, Shen!"
Shenna mendongak, "apa?"
"Shennamora Brigitta? Bisa jelaskan kembali ekonomi kreatif yang bapak jelaskan tadi?"
Shenna gelagapan, ia langsung duduk tegak. Namun, ia bingung harus menjawab apa, sedari tadi ia tidak memperhatikan.
"Ngantuk kamu?" Tanya Pak Rana.
"Silahkan keluar, cuci muka dulu. Biar seger lagi, biar bisa fokus belajar." Lanjutnya.
Shenna menurut saja, ia lalu melenggang ke luar kelas untuk ke toilet. Sampainya di sana, ia lantas membasuh wajahnya, ia memandang ke kaca, mata Shenna menghitam. Belakangan ini ia mengalami susah tidur, setiap hari ia hanya begadang. Ia rasanya ingin memiliki satu tempat hanya untuk dirinya sendiri, tempat dimana ia tak bisa mendengar percecokan keluargannya. Tempat yang penuh ketenangan dan sunyi.
Selesai cuci muka Shenna lantas keluar dari toilet, ia berjalan gontai menuju kelasnya kembali. Sambil berjalan ia melihat kegiatan yang ada di bawah, kelasnya yang berada di lantai dua ini membuatnya dapat melihat kegiatan yang ada di lapangan secara jelas.
Di lapangan ia melihat Bisma yang sedang dihukum lari keliling lapangan oleh Pak Seno. Bisma berlari sambil membawa sepatu kuning yang mengalung di lehernya.
Shenna tersenyum kecil melihat Bisma tersiksa, lagian siapa suruh anak itu membuat masalah lagi.
Dua menit berlalu, Shenna kembali masuk ke dalam kelasnya. Keira lantas menatapnya heran, "lo ngantuk mulu deh Shen perasaan,"
"Gue nggak bisa tidur Ra," jawab Shenna.
"Coba lo minum susu pas mau tidur, di gue ngaruh sih Shen, sampe gue tidurnya kaya kebo."
"Nggak ngaruh deh kayanya di gue Ra," sahut Shenna.
"Dicoba dulu Shen, sapa tau bisa."
Keira beralih memainkan ponselnya di laci meja, ia membuka grup angkatan yang sedari tadi ramai sekali. Entah apa yang mereka ributkan. Ia membaca beberapa pesan yang telah tenggelam beberapa saat yang lalu.
'Angkatan 52 studytour ke bali'
"ANGKATAN KITA STUDY TOUR KE BALI DONG!!" teriak Keira seperti orang kesurupan.
"KEIRA ALAMANDA KAMU INI KENAPA??" Sahut Pak Rana.
Keira jadi malu sendiri.
***
Bel pulang sekolah berbunyi, menandakan jam pelajaran hari ini sudah berakhir. Shenna segera memasukan buku dan kotak pensilnya ke dalam tas. Keira yang sudah siap sedari tadi sudah tak sabar untuk segera pulang bareng gebetannya yang sudah menunggunya di depan kelas, Alvin. Iya Alvino Natha, antek-antek Bisma.
"Gue duluan ya Shen,"
"Iya, ati-ati ngedate nya!" Celetuk Shenna.
"Ih bukan ngedate!" Bantahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Boy (ON GOING)
Teen Fiction"You're the most annoying boy i've ever meet." -Shennamora Brigitta. Enjoy my first story ©2018