Duka Sang Pelacur

263 16 0
                                    

Kembang Rumah Bordil
Bag 11
Duka Sang Pelacur

*****

"Viola! Sini duduk dekat gue aja. Sintia melambai lambaikan tangannya memberi isyarat pada Viola untuk duduk disamping Sintia.

Kerlingan mata Sintia seolah mencemooh Ina." Rasain loe, saatnya tiba, apa yang gue rasain, loe bakal rasain. Sakitnya hati diambil langganannya, di kecilin di depan temen - temen karna Mami belain loe dari pada gue.

Sekarang masa kejayaan loe udah berakhir. Sintia merasa puas melihat Ina yang sedari tadi salah tingkah karna tak tau apa yg harus di perbuat.

Viola anak baru di rumah Mami Leli sedang naik daun yang banyak di perbincangkan di kalangan mami - mami komplek lokalisasi PMD.

Anak termahal yang di tebus mami Leli dari sang perantara. Dua puluh jeti, itu bukan pinjaman, lima belas jeti untuk Viola, lima jeti untuk sang perantara.

Viola seusia Ina, tapi dia lebih modis, alis di sulam, bibir di tato, rahang tanam benang, benar - benar gadis metrosexsual, Ina sedari tadi mengerlingkan matanya mencuri - curi pandangan dari Viola. Walaupun menyadari dirinya diperhatikan tapi Viola pura - pura cuek.

Kok Mami Leli tidak bilang ya kalau ada anak baru di sini, Ina mulai gundah, apakah hukum karma akan Ina rasakan juga seperti Sintia waktu itu.

Harus hati -  hati, bertindak, bersikap supaya ga terjadi pertengkaran.

"Hey! Ngelamun ya, teriak Maya  membuyarkan lamunan Ina.”

"Ah, loe bikin gue kaget aja,"Kapan datang anak baru itu?.

"Sudah seminggu, "Kok Mami Leli nggak bilang gue.”

"Kalo bilang elo ga mau datang oneeng!.

"Tapi percaya deh Ina, rejeki mah udah ada yang atur.”

"Gue selama ada dia, tetep ada tamu, jangan kuatir Ina, Viola tarifnya mehong.”

Kalau ada tamu dia langsung targetin, kalau tidak mau tidak di layanin, makanya Mami pusing.”

Viola berani sama Mami, kayanya Mami Leli kena batunya! Mungkin sudah perjanjian pertama kali, jadi Mami tidak bisa berkutik.”

Tamu-tamu Mami gang sebelah, semua kesini, kemarin Mami Leli sampe berantem sama Mami Anik, ya gegara tamunya pada kesini, jadi di sana sepong keles.”

"Maya loe tahu nggak kabar Papi?.

"Kangen ni ye? Ledek Maya.”

"Gue serius nih!.

"Emangnya Mami tidak cerita,  Papi strok, sekarang dibawa sama anaknya yang ada di 
  luar kota, kalau nggak salah ke Kalimantan.”
 
Tin...tin...suara klakson mobil memecahkan suasana hening sore itu. Karna karaoke juga dari tadi sepi.
Viola seperti sudah tahu itu adalah tamunya, dia bangun dari tempat duduk menghampiri tamu yang baru datang.

"Hai? Sapa basa-basi sambil cipika - cipiki.”

"Hai? Jawab tamu yang baru datang.”

"Sudah tunggu lama? tanya tamu itu.”

"Belum," kata Viola sambil melingkarkan tangannya kepinggang tamu.”

“Mau keatas atau dibawah dulu?.

"Keatas aja.”

"Sekilas tamu itu melihat Ina, dan mengedipkan matanya, Ina cuma senyum
  tipis membalas kedipan nakal tamu itu.”

"Bibirnya di monyongkan ... muuah? Memberi  kiss.”

"Ina geli melihat kelakuannya, sambil mengedipkan  mata nakalnya.

Kembang Rumah Bordil  by ErseClussieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang