MY BOY IS A GHOST
•
•
•Alfa dan Flora sudah berdiri bersisian di depan sebuah ruang rawat. Flora mengerutkan keningnya, ditatapnya lelaki itu dengan raut wajah bingung.
"Ngapain ngajak gue kesini? Lu sakit? Jiwa?" Tanyanya.
Ekspresi Alfa yang semula sendu berubah masam seketika. Ini cewek satu kenapa mulutnya lemes banget ya, kalau tidak hanya dia yang bisa melihat dirinya, tidak akan mau dirinya berurusan dengan macan betina ini.
"Ketuk dan masuk. Jangan lupa salam sama bunda." Titahnya.
Flora masih tak bergeming. "Ini gue perlu bukti, ko malah dibawa kekamar pasien!" Ucapnya masih dengan raut bingungnya.
Alfa hanya menatap Flora datar, gadis ini sungguh menguji kesabarannya.
Flora tersenyum kikuk seraya mengetuk pintu didepannya.
Krieet
Pintu terbuka menampakan wanita anggun dengan kisaran umur 40 tahunan. Cara berpakaian wanita itu sederhana namun elegan membuktikan betapa high class nya wanita ini.
Flora tersenyum canggung, kala wanita itu menatapnya dari atas hingga bawah. "Em, ano selamat siang tante." Sapanya gugup. Alfa sialan!! Makinya dalam hati.
Wanita yang Alfa claim sebagai 'bunda' nya itu tersenyum lembut kearah Flora. "Selamat siang juga nak. Ada perlu apa?"
"Ngaku aja temen gue, terus mau jenguk gue!" Celetuk Alfa, yang sedari tadi diam menyimak. Flora mendengus kesal. "Diem! Dan ikutin aja kalau gak mau di cap gila sama bunda gue!" Ucapnya sebelum kata bantahan keluar dari mulut pedas gadis itu.
"Maaf nak, ada perlu apa?"
Flora mengalihkan perhatiannya kembali kearah wanita dihadapannya. "Saya Flora temennya Alfa, ini bener ruangannya Alfa kan tante?" Tanyanya. Ini sedikit gila, namun ia mulai sedikit percaya perkataan lelaki yang berdiri disampingnya.
"Iya benar. Silahkan masuk nak." Ucap wanita paruh baya itu sambil tersenyum lembut.
Langkah Flora terhenti saat ia berdiri tepat disamping ranjang pasien. Matanya membulat, jadi apakah dia benar-benar sudah kehilangan kewarasannya sekarang.
Lelaki yang tengah menutup matanya, yang sedang berjuang bersama alat-alat medis itu benar lelaki yang kini tengah berdiri menatapnya intens.
What the! Apa ini mimpi?
Diam-diam Flora mencubit tangannya sendiri, dan benar ini bukan mimpi karena ini terasa sakit, ntah kenapa tiba-tiba kepalanya terasa sakit untuk mencerna semua ini.
"In-ini..." Ia kehabisan kata-kata untuk menyuarakan segala hal yang berkecamuk dalam pikirannya.
"Alfa kecelakaan sebulan yang lalu. Dan terjadi pendaharaan hebat dikepalanya, pendarahan yang nyaris merenggut nyawa Alfa. Setelah 8 jam operasi yang dijalaninya 1 bulan yang lalu, Alfa dinyatakan koma. Dokter bilang, tak ada harapan lagi untuknya bertahan didunia ini kecuali jika tuhan menghendaki." Jelas Amora-bunda Alfa, sambil menatap sayu putra bungsunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Is A Ghost
Teen FictionFlora Aurora Anderson kehilangan semangat hidupnya saat sang ibu tercinta meninggalkannya untuk selamanya. Hidupnya bertambah hancur saat sang Daddy memilih menikahi seorang perempuan pilihannya. Hingga suatu ketika ia bertemu dengan Samudera Alfano...