MY BOY IS A GHOST
•
•
•Flora kembali kekamarnya dengan perasaan yang jauh lebih baik, ternyata pertemuannya dengan Alfa mampu membuat ia sedikit membuka diri dengan dunia. Senyum tipis nampak menghiasi wajah cantiknya. Sampai akhirnya senyum itu luntur mendapati Anderson dengan Ibu dan adik tirinya sudah duduk manis di sofa panjang diruangan itu.
"Flo." Panggil Anderson saat melihat putrinya masuk kedalam ruangan.
Flora mendengus. Ck sialan! Ngapain bawa rubah-rubah itu kemari sih! Batin Flora frustasi.
Dengan acuh ia melangkah kearah ranjang pasien, merebahkan tubuhnya membelakangi para manusia yang menatapnya dengan berbagai ekspresi.
"Flora!" Tegur Anderson yang dijawab oleh keheningan.
Arabella menepuk pundak suaminya. Kebal akan reaksi anak tirinya terhadap ia dan anaknya. "It's ok darl, i know. Aku sama Elsa pulang duluan." Ucapnya. "Mamah sama adik kamu pulang duluan sayang. Cepat sembuh ya sayang." Lanjutnya sambil menatap punggung gadis yang membelakangi mereka.
Flora memejamkan matanya, muak dengan segala perhatian palsu wanita yang telah berstatus sebagai istri sah daddy nya itu. "Flo capek Mom." Lirihnya yang hanya mampu didengarnya sendiri.
Anderson mengelus lembut rambut darah dagingnya dengan tatapan sendu. Bertahun-tahun sudah Flora membangun benteng yang kokoh, benteng yang tidak mampu sedikitpun terlewati olehnya, benteng yang merenggangkan ikatan antara mereka berdua.
"Daddy sayang kamu Flo." Lirihan itu terdengar jelas ditelinga Flora membuat ia merasakan sesak didadanya.
Suara decitan pintu yang tertutup terdengar, Flora membuka matanya yang sudah dialiri cairan bening yang berangsur deras membasahi pipinya. Sesakit ini? Flo capek, bawa Flo mom.
Lagi dan lagi ia menangis, menangisi hal yang sama berulang-ulang kali. Satu hal yang ia tahu sekarang. Ia lelah.
* * * *
Terbangun dengan keadaan mata sembab, hidung merah, sudah biasa bagi Flora. Selalu, setelah ia bertemu dengan Anderson, Arabella dan Anaknya, ia akan selalu begini. Jauh dilubuk hati kecilnya ia juga terluka melihat Anderson yang berulang-ulang kali terlihat rapuh karena keegoisannya. Ia mengerti, ia paham sang ayah takan bisa mengembalikan sosok Rindu Kealla Anderson kembali disisinya. Namun menyadari satu fakta bahwa ibunya meninggal tidak lama setelah mengetahui perselingkuhan ayahnya dan Arabella, membuat rasa benci itu menumpuk menutupi rasa cinta nya kepada sang ayah.
Flora menghela nafasnya pelan. Sungguh, semuanya terasa semakin abu-abu untuknya. Kapan? Kapan semuanya bisa kembali seperti sebelum sosok Rindu pergi selama-lamanya dari kehidupannya.
"Flora." Tegur seorang dokter muda dengan name-Tag Pelangi Andini.
Flora menoleh kearah dokter Pelangi. "Maaf saya melamun dok." Cicitnya.
Pelangi mengangguk maklum. Ia sedikit bisa menangkap apa yang terjadi dengan pasiennya satu ini, karena kemarin saat ingin melakukan visit ke ruangan Flora, ia tak sengaja mendengar perdebatan antara anak dan ayah itu. Tak sopan memang, namun ia tekankan sekali lagi bahwa ia tak sengaja mendengar perdebatan diantara keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Is A Ghost
Novela JuvenilFlora Aurora Anderson kehilangan semangat hidupnya saat sang ibu tercinta meninggalkannya untuk selamanya. Hidupnya bertambah hancur saat sang Daddy memilih menikahi seorang perempuan pilihannya. Hingga suatu ketika ia bertemu dengan Samudera Alfano...