Part 5

14 3 0
                                    

Nitha's POV
Aku berjalan menuju kelas melalui lorong sekolah, aku tidak peduli dengan apel pagi.
Moodku hancur seketika dan sialnya lagi pinggangku sedikit keseleo.

Brukk.

Seseorang menabrakku hingga aku jatuh terduduk. Lagi.
Amarahku seolah naik ke ubun-ubun, siap diledakkan kepada cowok yang kurasa tidak menggunakan matanya dengan baik.

"Woi, jalan liat-liat" ucapku sambil mendongak melihat wajah cowok yang membuatku sangat ingin membunuh seseorang sekarang.

Melihatnya menatapku dengan pandangan yang sulit kuartikan membuatku bergidik ngeri, karena tidak ada tanda-tanda dia akan menolongku, aku berdiri dengan cepat dan langsung beranjak pergi.

Dia menarik tanganku dan mendorong tubuhku ke dinding, dan mengurungku diantara kedua lengannya.

Aku terkejut. Belum pernah ada yang berjarak seintim ini denganku. Aku mendongak dan melihat sekali lagi wajahnya. Mata hitamnya menatapku, aku seolah tersedot ke dalamnya, entah kenapa timbul perasaan bergejolak dari perutku. Apa ini?

"Lo cantik" pujinya sambil menyampirkan rambutku ke belakang telingaku.

Aku tertegun. Kami saling menatap satu sama lain hingga jarak wajah kami makin dekat, hembusan napasnya menerpa wajahku.
Mint.
Entah kenapa bibirnya terlihat sangat menggiurkan. Wajah kami semakin dekat, sehingga jika aku mendorong kepalaku sedikit saja, maka bibir kami akan bertemu.

Tunggu.

Ini salah, sangat sangat salah, aku segera menepis tangannya dan beranjak pergi. Ya Tuhan, perasaan apa ini?
Aku menoleh kebelakang, dia masih tetap menatapku, aku tercekat dan mempercepat langkahku, hingga aku sampai di kelas.

"Nithaaa, kita kira lo gabakalan datang ke sekolah, eh muka lo kok merah gitu?" tanya Beth kepadaku.
Benarkah mukaku merah? Apa karena kejadian yang tadi?

"Hm" jawabku
"Yee, panjangin dikit kek ngomongnya" keluh Beth lagi.

"Gais, kalian tau gak ada murid baru yang suuuuperrr gantengs masuk hari ini? Kelas kita loo, OMG ganahannn" teriak Della dengan suara menggelegar cemprengnya.

Murid baru? Yang tadi maksudnya? Aku tidak dapat menahan rasa penasaranku lagi.
"Siapa?" tanyaku dengan suara datar.

Mereka bertiga langsung menatapku.
"Lo bukan Nitha ya?" tanya Merry kebingungan.
"NITHAA, LO KERASUKAN YAA, EH SETAN JAHAT KELUAR LO DARI TUBUH NITHA!!" teriak Della dengan suara melengking.

"Woi, pekak" ucapku sambil menutup telingaku, yang membuatnya meminta maaf.
"Ini seriusan lo Nith? Gue ga kenal sama Nitha yang nanyain nama orang ato kepo tentang seseorang" jelas Beth, yang membuatku sadar kalau aku terlalu ingin mengetahui seseorang.

"Hm, lo bilang ganteng, gue penasaran aja" ucapku dengan nada datar untuk menutupi rasa maluku.

"Gilaaa,oke gue bakalan ngasitau lo, gini ya Nith, nama dia itu Alphy Graham Josh, dia turunan bule keknya, terus-"

"Turunan bule kepala lo, blasteran anjir" sela Merry sambil menoyor kepala Della.

"Yee, yauda sih selo aja si mbaknya gausa megang-megang rambut gue yang berharga ini, ADUHHH!" teriak Della lagi karena sekarang Beth yang menjambak rambutnya.

"Terus?" kepoku lagi.

"Gila gila, seriusan kepo lu ya Nith"

Aku hanya menatap Merry, lalu kembali ke Della menunggunya menjelaskan lagi tentang siapa? Oh. Alphy.

"Ha terus Nith, dia tuh pindah ke sini karna orang tuanya dipindahtugasin sama, yang bikin gue heran lo ga tau berita ini, sama orangtua lo sendiri, Nith! Ortunya kerja di perusahaan lo sebagai kepala direktur, satu tingkat dibawah bokap lo lah" jelasnya panjang lebar.

Oh ya? Kok aku ga tau?

"Gila ngalahin skill FBI lo ngestalk orang, monyet" ucap Bryan entah darimana datang, merangkul pundakku. Aku melihat ke sekeliling, sudah selesai apel rupanya.

"Oh iya dong, gue aja tau lo semalam di club mabuk-mabukan gara-gara ditolak sama mmphhh"  kata Della sebelum Bryan menahannya dengan menyumpal mulut Della dengan tangannya.

"Diam lo anjir" suruh Bryan. Aku hanya menatap keluar dari jendela, aku tidak peduli dengan mereka berdua, yang masih menarik perhatianku adalah Alphy.

Guru memasuki kelas, diikuti oleh seorang siswa berjenis kelamin laki-laki yang mengundang jeritan kekaguman dan rasa iri dari murid di kelasku.

"Anak-anak kita kedatangan murid baru dari Finlandia, nak silahkan perkenalkan dirimu"

"Halo, nama gue Alphy, nama lengkap Alphy Graham Josh, gue pindah kesini karna ortu pindah tugas" jelasnya sambil menatap ke arahku.

"Baik, anak-anak bersikap baik sama Alphy ya, Alphy, kamu bisa duduk disamping Della" ucap Bu Lili yang merupakan guru bahasa Indonesia sekaligus wali kelas kami. Entah kenapa aku merasa kesal dia duduk di samping Della. Dia masih menatapku sambil menuju kursi disamping Della. Kursi Della ada di barisan ketiga, sedangkan aku? Tentu saja di pojok. Sendirian.

Aku terus menatapnya,  dia juga, hingga ke tempat duduknya.
Cukup Nith, jangan sampai dia memengaruhimu.

Author's POV
"Hai, gue Della Agneiska, lo bisa panggil Della, salam kenal" kata Della sambil mengulurkan tangannya

"Gue Alphy" jawab Alphy menyambut uluran tangan Della.

"Lo kok bisa ganteng banget sih? Heran, diabetes gue lama-lama disini ngeliat lo"

"Makasih, lo juga cantik" kekeh Alphy, tertarik dengan gadis yang ada di sampingnya ini.

"Ah lo bisa aja hehe, emang gue cantik ya kan" jawab Della sambil memukul lengan Alphy, kebiasaan Della jika merasa malu atau kesal.

Melihat kedekatan mereka dari jauh, Nitha langsung berdiri dan segera keluar kelas tanpa permisi kepada gurunya. Aneh. Dia merasa aneh pada dirinya hari ini. Dia berjalan menuju ke kantin dan memesan makanan lalu duduk di pojok kantin.

Nitha berusaha menenangkan hatinya. Apa dia cemburu??

Wah 806 words
Pliss jangan jadi sider
Pliss vote ya gais, share, terus comment
Love you gais Uwu









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Hurt Loves MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang