03

288 39 0
                                    

Wen ning menjalani kehidupan nya seperti biasa. Pergi klinik tempat ia berkerja saat pagi. Lalu pulang jam 4 sore. Menyiapkan makanan untuk nya juga sang suami kalo kalo suami nya pulang lebih awal. Tetapi kenyataan nya, Jiang cheng tidak pernah pulang. Ia hanya datang untuk berganti pakaian lalu pergi lagi. Seperti pagi ini, Jiang cheng baru saja pulang. Lalu tak lama keluar dari kamar nya dengan pakaian bersih lain nya.

"Jiang cheng, jiang cheng tunggu." Wen Ning berlari kecil menghampiri nya. "Ibu bilang akan makan malam di sini. Jadi, bisakah kau pulang malam nanti?". Wen Ning bertanya hati hati. Jiang Cheng mendecak kesal. Lalu berguman tidak jelas sebagai jawaban. Wen Ning tersenyum lembut membiarkan Jiang cheng lagi lagi pergi. Ia sudah tau kemana tujuan Jiang cheng. Kemana lagi jika bukan rumah kekasih nya.

}} Apartemen Huaisang

"Huaisang, kau sudah tidak berhubungan lagi dengan Jiang Cheng kan." Huaisang tersedak makanan di dalam mulut nya. Cepat cepat Mingjae mendekat kan air untuk nya.
"Hati hati. Ayo minum". Mingjae memperhatikan gerak gerik aneh adik nya.
"Em.. T-tentu kami sudah putus, em dan aku sekarang akan fokus dengan karangan novel ku". Jawab nya gugup. Mingjae meletakan alat makan nya.
"Huaisang, aku tau kau sangat mencintai Jiang Cheng tetapi, ia sudah berkeluarga sekarang. Aku tidak mau kau sampai melakukan hal yang memalukan nama keluarga kita." Mingjae menatap serius adik nya. Huaisang hanya mampu menundukan kepala nya dalam.
"Aku selesai. Jaga rumah". Mingjae mengusap lembut kepala adik nya. Lalu bergegas berangkat kerja. Huaisang hanya tersenyum kearah kakak nya. Jujur saja ucapan kakak nya terus berputar putar di dalam kepala nya.

Beberapa saat setelah Mingjae pergi. Jiang cheng masuk kedalam apartemen kekasih nya itu. Memeluk dari belakang lelaki yang amat ia cintai itu.
"Astaga! A Cheng aku membuat ku terkejut!. Untung saja piring nya tidak jatuh". Jiang cheng malah tertawa kecil.
"Habis kau mencuci piring sambil melamun. Apa yang kau fikir kan?". Jiang cheng menyimpan dagu nya di atas pundak kekasih nya itu.
"Kita...." Ucap Huaisang pelan.
"Kita? Siapa kita? Kenapa kau memikir kan nya?". Huaisang menghentakan kaki nya kesal lalu berbalik menghadap kekasih nya.
"Kita.! Kau dan aku" Ucap nya sambil menunjuk pelan dada Jiang cheng juga dada nya bergantian. Lagi lagi Jiang Cheng tertawa kecil
"Baik baik lalu?". Huaisang menghelang nafas.
"Kurasa Da Ge mulai curiga dengan kita, A cheng. Da ge mulai mewanti wanti diri ku saat sarapan tadi. Aku takut, bagaimana jika kita ketahuan. bagaimana dengan orang tua mu? Perasaan istrimu, bagaimana?." Jiang cheng langsung memeluk Huaisang.
"Tidak perlu khawatir aku di sini".
Huaisang membenam kan wajah nya di pelukan Jiang cheng. Jujur saja ia tidak mau kehilangan orang yang sangat ia cintai itu. Tetapi, ia juga tidak mau menoreh kan luka di hati kakak nya. Ia tidak ingin mengecewakan kakak nya. Apa yang harus ia lakukan?.

TBC!!

Why not Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang