01

612 40 0
                                    

"A Cheng! Kau harus menikah dengan Wen Ning! Ibu tidak mau mendengar penolakan mu!". Jiang Cheng mengepal kan erat tangan nya. Percuma saja berdebat dengan ibu nya sendiri ia tidak akan menang. Tetapi ia juga tidak mau menikah dengan orang yang tidak ia cintai. Ia sudah memiliki kekasih kenapa orang tua nya masih saja menjodohkan nya dengan orang lain?!.
"Ibu aku sudah memiliki kekasih. Bagaimana bisa ibu dan ayah menjodohkan ku dengan anak orang lain?!". Bantah Jiang cheng
"A Cheng ayah sudah menjelaskan nya pada mu. Apa kau belum memahami nya juga?". Ayah Jiang Cheng ( Jiang fengmian)  bersuara. "Aku tau ayah tapi itu hutang budi kalian mengapa harus anak kalian yang membayar nya?!". Sanggah nya lagi.
"Jiang WanYi! Jaga ucapan mu! Anak tidak tau diri! Kalo saat itu Ayah Wen Ning tidak berhasil menyelamatkan ayah mu di meja oprasi. Dia tidak akan duduk di depan mu sekarang!". Jiang cheng menghelang nafas nya. Dan mau tidak mau ia menerima perjodohan itu. Dengan berat hati ia mendatangi rumah sang kekasih nya itu.

Jiang Cheng POV

'Sial! Sial! Sial!!. Kenapa aku harus menikahi orang yang sama sekali tidak aku cintai! Apa yang harus aku katakan pada kekasih ku! Apa?! Sialan!'
Aku memukul kuat stir mobil ku sendiri. Rasa sakit di tangan ku tidak sebanding dengan kekesalan ku. Semua ini karna perjodohan konyol ayah dan ibu ku! Sialan!'

Jiang cheng POV end

Setelah 15 menit perjalanan akhir nya Jiang cheng sampai di apartemen tempat kekasih nya itu tinggal. Yah kekasih nya ini tinggal di apartemen bersama kakak laki laki nya yang juga adalah atasan Jiang cheng di kantor kepolisian. Kakak dari kekasih nya adalah kepala Devinisi nya. Mengingat betapa sangar nya kakak dari kekasih nya itu membuat nya sedikit bergidik ngeri. Membayangkan apa yang akan terjadi pada nya jika sang kakak dari kekasih nya itu tau jika ia telah memutus kan hubungan dengan adik kesayangan nya itu.

Jiang cheng menarik nafas lalu menghembus kan nya pelan lalu menuju lift untuk naik kelantai 10 tempat di mana apartemen kekasih nya itu.

"Oh?! A Cheng kau datang tumben sekali. Ayo masuk lah". Huaisang sang kekasih Jiang Cheng tampak sangat senang saat kekasih nya itu datang tanpa memberi tau lebih dahulu.
"Ayo duduk lah akan aku buatkan kopi kesukaan mu". Jiang cheng memeluk Huaisang dari belakang saat kekasih nya itu akan pergi. "Tidak, tidak perlu. Ada yang harus aku bicara kan." Ucap nya dengan nada lihir. "Ada apa? Kenapa suara mu seperti itu? A Cheng?". Huaisang mencoba berbalik untuk melihat wajah sang kekasih. Namun pelukan itu kian menggerat membuat nya tidak bisa berbalik. Tenaga nya tidak akan cukup melawan tenaga kekasih nya itu. Tubuh kecil yang selalu berkerja di balik meja berkutut dengan kertas, pulpen juga pensil itu tidak akan sanggup melawan tenaga dari seorang lelaki ahli bela diri seperti Jiang cheng.

"Ada apa? Kau membuat ku khawatir A Cheng." Huaisang
"Ayah dan Ibu ku menjodohkan ku dengan anak dari sahabat lama nya".

DEG!

Tubuh Huaisang kaku seketika. Lalu perlahan menolah sedikit melihat wajah kekasih nya memalui ekor mata nya.

"A-apa? Setidak setuju itu kah orang tua mu dengan ku? Sampai sampai mereka harus menjodohkan mu dengan orang lain?". Mata Huaisang mulai memanas.  Jiang Cheng menghalang nafas nya lalu mengerat kan pelukan nya. "Aku sudah lelah berdebat dengan Ayah juga Ibu. Mereka tetap kukuh menjodohkan ku dengan laki laki itu. Jika aku tetap menolak maka aku akan di coret dari nama Keluarga Jiang." Huaisang sangat terkejut lalu dengan cepat membalikan tubuh nya berhadapan dehgan sang kekasih.
"Orang tua mu tidak main main. Lalu apa yang akan kau lakukan? Kau akan meninggal kan ku?". Huaisang tidak lagi bisa menahan air mata nya.
"Tentu saja tidak aku sangat mencintai mu. Aku akan tetap menikah nya. Tetapi, hubungan kita akan terus berjalan di balik pernikahan itu." Huaisang membulat kan mata nya.
"A Cheng! Kau kejam sekali! Aku tidak mau. Itu sama saja aku menghancurkan perasaan seseorang. Aku tidak mau! Aku tidak mau! Dan bagaimana jika orang tua mu tau? Ibu mu tidak akan mengampuni mu A Cheng." Jiang Cheng tersenyum tipis lalu menggusap lembut pipi Huaisang.
"Kalo begitu kita harus bermain cerdas agar tidak tercium oleh mereka. Menghancurkan perasaan seseorang? Bukan kah perjodohan gila ini juga menghancurkan hati mu?". Huaisang tidak bisa berkata kata lagi. Ia hanya menganggukan kepala nya pelan. Jiang Cheng tersenyum senang memeluk lalu mengecup sayang kening kekasih nya itu.

TBC!!!

Why not Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang