(baca dengan memutar multimedia lebih disarankan)
.
.
.
Yoongi masuk keruang rawat, melihat Jungkook tertidur di sofa bersama sebuah novel setebal 800 halaman. Halaman tengah dari novel tersebut terbuka lebar, kutipan singkat berisi kalimat menyedihkan membuat Yoongi tertawa sarkasme. lengan pria bermarga Min terayun, melempar buku malang sembarang. menyebabkan bunyi hempasan keras ketika benda itu membentur nakas logam di dekat sofa.
"kenapa kau malah tidur di saat seperti ini bodoh?"
Lututnya serasa lemas sekali. Ia memaklumi kalau Jungkook tertidur sejak pagi hingga sore karena kelelahan merawat Jimin. Namun, ini sudah lewat dua puluh empat jam sejak Jimin menyelesaikan operasi dan dinyatakan dalam masa kritis. Jungkook belum terbangun dari tidurnya.
Posisinya masih sama seperti terakhir kali tim dokter datang menjemput Jimin.
"Jungkook!" suara tinggi Yoongi memecah sunyi. Ia maju, meraih keras Jungkook dan menampar wajahnya hingga pria itu jatuh tersungkur di lantai. Namun tidak ada tanda ia akan bangun dari tidurnya.
"Sialan kau! Bangun keparat! Apa kau tahu? Jimin--" Yoongi tidak bisa menyelesaikan kata-katanya. atensi terpaku pada wajah pias pria di lantai, segera saja Min Yoongi menyadari sesuatu. suhu janggal yang barusan ia rasa di kepalan lengan sungguh bukan ilusi. Tubuh mungil itu terduduk, netranya ngeri menatap wajah si bungsu Park yang sudah kehilangan rona. Postur tubuh Jungkook kaku seolah ia telah mati lama sekali.
"a-apa ini... KIM TAEHYUNG! TAEHYUNG!"
Tidak butuh waktu lama hingga Kim taehyung muncul dari balik pintu dengan cucuran peluh. Ia sudah menduga Yoongi akan mencari Jungkook dan mengamuki pria itu. Namun apa yang dilihatnya sekarang bukanlah sesuatu yang pernah ia bayangkan. melihat sosok Yoongi berlutut ketakutan dan Jungkook yang sepertinya... sudah tidak bernyawa.
mata pria itu terbelalak kaget. Ia segera menarik Yoongi menjauh darisana. Menutup kamar rawat Jimin dengan gerakan rusuh.
Yoongi kembali berteriak panik ketika menyadari kehadiran kekasihnya. ia terus-terusan berkata "Jungkook sudah mati!" dengan suara serak. Air mata Yoongi berjatuhan dan Taehyung tidak mampu menjelaskan sekacau apa perasaannya saat itu.
Semuanya terlalu tiba-tiba. ini gila. Benar-benar tidak masuk akal.
baru beberapa menit lalu Jimin dinyatakan meninggal dunia karena pendarahannya tidak bisa dihentikan. Tapi Jungkook bahkan meninggal lebih dulu daripada saudara kandungnya-- dengan alasan tidak jelas.
ia hanya tertidur dan menghilang.
"bagaimana mungkin mereka jadi seperti ini."
Ucapan Yoongi terdengar tanpa tenaga, ia kehilangan kesadaran saat mengingat paras pucat Jimin di ruang mayat tadi. Sementara itu Taehyung akhirnya juga tidak bisa menahan tangis, ia jatuh memeluk kekasihnya dengan hati penuh penyesalan, merasa begitu menyedihkan karena tidak sempat melakukan apapun untuk sahabatnya. Taehyung hanya terus menangis, hingga staff rumah sakit datang pada mereka menjelang subuh.
...
Can u guess why'd Jungkook died?
...
Terimakasih karena sudah setia membaca bittersweet hingga after dawn. Maaf atas keterlambatan update yang tidak tertoleransi. Semoga kalian selalu bahagia!
KAMU SEDANG MEMBACA
After Dawn
Random(Sequel Bittersweet) "tidak ada yang namanya keajaiban untuk pendosa seperti kita." . . . [[Jikook/Kookmin; Taegi]] [[Incest!AU]] [[Cover by: Pausgede]] #3rd for Angst (11.18.19)