KRINGG!!!!
bel pulang sudah berbunyi siswa siswi sma raflesia Bandung berhamburan keluar kelas.
retta mempunyai kebiasaan nya sendiri yaitu ketika bel pulang berbunyi retta tetap menunggu di dalam kelas selama 20 menit agar tidak berdesak desakan dengan siswa lain."retta,lo gak pulang?",tanya misel teman sebangku retta
"entar aja deh gue males pasti ramai banget di luar",jawab retta sembari memberikan senyum simpul kepada misel
"Ok deh,kalau gitu gue duluan yah ta soal nya udah di jemput supir",pamit misel di hadapan retta
"Iya hati hati sel",ucap retta dengan senyum nya
"sip,lo juga hati hati nanti di temenin huntu huntu di kelas lagi haha",ucap misel dengan tawa ledek nya
"Ish jangan gitu ah masa siang siang ada huntu",balas retta dengan muka bete
"Hehe bisa aja kan,yaudah gua duluan yah byee!"misel pergi sambil melambaikan tangan nya ke retta.
Kini hanya retta yang tertinggal di kelas nya sendiri.suasana begitu sunyi,tidak ada suara selain perbincangan siswa yang lewat di depan kelas nya,angin yang berhembus kencang membuat retta merasa ngantuk hingga retta memejam kan mata nya."ehm,ngapain lo sendirian di kelas",tanya seorang cowo yang ada di depan meja retta.
retta tersontak kaget mendengar suara cowo tersebut dan langsung membuka mata nya.
"ngapain lo kesini?",tanya retta kepada cowo tersebut.
"yaelah santay aja kali jadi cewe judes banget",balas nya dengan senyum yang manis
"Gua tanya ngapain lo disini!"ucap retta dengan suara yang meninggi.
"Tadi gua lagi disuruh ngecek kelas satu persatu buat acara rapat guru terus gua ngeliat lo dan gua samperin aja",balas nya dengan sedikit penjelasan.
"Oh",retta membalas nya dengan singkat dan langsung beranjak dari kursi nya.
Iya kalian pasti sudah menduga kalau itu matteo,benar sekali itu matteo sesosok pria tampan dengan mata yang tidak begitu belo ataupun sipit dan di hiasi dengan senyuman yang indah hingga membuat semua cewe meleleh. Namun tidak dengan retta mungkin dia cewe yang ngga suka sama cowo lebih tepat nya sih suka di bilang sama cowo cowo di sekolah yah "retta lesbi" tapi retta tidak peduli sama sekali,bagi retta adalah diri nya itu manusia limited edition yang susah di dapetin cowo cowo. Bagaimana mau dapetin retta kalo hati retta aja masih beku kaya batu yang tidak bisa cair.Retta berjalan ke depan gerbang sekolah dan melihat doni,agus,cecep,rendy dan fadli.
"Dehh siang siang ngeliat lima alien semalem mimpi apaan gue",ucap nya dengan kekesalan yang menggumpal.
"Weitsss retta cakep pulang ama babang ganteng aja yu!",ajak agus
"Jangan ta dijamin bisa mampus di jalan lu kalo pulang sama si agus mah",balas doni dengan tawa pelan
"Apaansi lo gue pengen pulang!",ucap retta yang males meladeni alien ini.
"Galak amat,mending kita pulang sembari makan nasi goreng mang kasep ta",ucap rendy
"Yahelah ndy masih jaman makan nasi goreng,ta mending sama gua dah makan rice goreng",ajak fadli dengan tawa pelan.
"Dia pulang sama gue",ucap seorang cowo di belakang retta.
Retta menoleh ke belakang dan melihat sesosok matteo dengan tubuh nya yang tinggi hingga retta harus sedikit mengangkat pala nya agar bisa melihat cowo tersebut.
"E..elo?",ucap retta terbata bata
"Wisss udah lah yang buluk rupa bisa apa,iya nggak brader?",ucap agus sambil menatap teman teman yang berada di samping nya.
"Yaudah ta kita cabut dulu yah,see you sayang",pamit doni sambil memberikan kedipan di mata nya.
Akhir nya makhluk makhluk entah dari planet mana itu pergi dari tempat berdiri retta."Huft,gue nggak butuh bantuan lo!",ucap retta dengan tatapan tajam.
"Orang mah bilang terimakasih kek malah balasan nya begini",balas matteo dengan wajah cemberut nya.
"Kan gue nggak minta elo buat bantuin gue!",ucap retta dengan nada yang tinggi
"yaudah iya,yu pulang bareng gue",ajak matteo terhadap retta.
"Nggak!gue bisa pulang sendiri!",ucap retta sambil memasang muka judes dan meninggalkan matteo sendiri di tempat retta berdiri tadi.Belom sampai 5 langkah,tangan putih yang menahan retta membuat jantung retta tidak karuan.
"Ta...",panggil matteo dengan lembut
"Apaansih lepasin!",balas retta sambil berusaha melepaskan tangan nya.
"Ta,ini ajakan kedua gue ayu pulang sama gue",ajak matteo tanpa menyerah.
"Kalo gua bilang nggak mau yah nggak mau matteo axelle!",ucap nya tanpa sadar.
"Elo tau nama panjang gue darimana?",tanya matteo dengan memberikan senyum lebar hingga terbentuk lah lesung pipi nya.
"I...itu gue pernah,Ah udah lah lo gak perlu tau!inti nya lepasin tangan gue!",pinta retta dengan sebal.
"Elo mau gue buat lepasin tangan lo?",tanya nya dengan lembut.
"Yaiyah lah!pake nanya lagi!",balas retta dengan muka kekesalan yang sudah akan membuat pala nya meledak seketika.
"mangkan nya pulang sama gua yah?",ajak matteo dengan senyum simpul.
"YAUDAH IYA TAPI ADA SYARAT NYA!" ucap retta dengan pasrah.
"Apa tuh?",tanya matteo dengan wajah nya yang bingung tapi menggemaskan.
"Duduk nya harus jauh dari gue,gak boleh natap gue di kaca,gak boleh ngerem mendadak,gak boleh ngebut ngebut,gak boleh apa lagi yah,yaudah itu pokok nya gak boleh semua,NGERTI GAK!",ucap retta dengan muka judes nya.
"Iya ta iya",jawab matteo dengan tawa pelan nya.
Menurut matteo wajah retta saat mengomel seperti tadi sungguh menggemas kan hingga matteo tidak bisa menahan senyum atau pun tawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
RETTEO
Teen Fiction1 menit 60 detik begitulah waktu aku menatap mu,lalu mencintai mu~ "Dulu aku tidak peduli dengan cinta bahkan aku tidak menginginkan cinta datang kepadaku,tapi sejak ada nya kehadiran mu aku ingin sekali merasakan kehangatan cinta walaupun harus di...