[삼]一Pulang

513 43 6
                                    

Merry Christmas untuk kalian yang merayakan~!! And Happy New Year, too!

***

"Jaemin!"

"Hm?"

"Eh, tadi gue liat si Jeno mesra banget sama Yeeun masa?!

"Ya terus?"

"Hah?! Udah? Lo ngomong gitu doang? Gak ada reaksi lain apa?"

"Ya masa gue harus 'wah? Beneran?' atau 'iiihhh'?"

"Yah... kapal gue karam..." ujar si lawan bicara dari Jaemin dengan menunduk.

"Kapal? Lo ngapalin gue sama siapa?"

"Ya sama Jeno lah! Sebagai temen kalian dari JHS, gue ngeshipperin kalian banget!"

"Serah lo deh." Jaemin bergegas pergi dari kelas meninggalkan lelaki berambut hitam itu.

Namanya Lee Donghyuck, atau biasa dipanggil Haechan.

"Eh, eh?! Jaemm!! Mo kemana?" Tanya Haechan dengan teriakan membuat beberapa murid didalam kelas mereka terganggu.

Sekarang sedang jam kosong. Semua guru pada rapat di ruang guru buat persiapan acara pergi akhir tahun.

Jaemin menoleh, "Ke hati Jeno. Seneng nggak lo?"

Haechan terlonjak kaget dan berjalan mendekati Jaemin, "Be- beneran Jaem?!"

"Ya kagaklah. Mana bisa gue masuk. Udah ada yang ninggalin duluan." Ujar Jaemin.

"Yah..."

***

"Oke! Latihan selesai!"

Jaemin mengambil minumnya di kursi panjang depan ruang Klub Dance, dan meminumnya rakus.

Ia bersama teman-teman klub dance berlatih untuk menampilkan dance mereka di acara akhir tahun. Badannya pegal semua. Ia benar-benar lelah, capek, penat.

Sampai disebelahnya, Jeno yang juga sedang membereskan tasnya menoleh ke arahnya, Jaemin juga melihat Jeno. Mereka terdiam beberapa saat sampai suara 'sok imut' itu mengacaukannya, siapa lagi kalai bukan Jang Yeeun?

"Jeno! Ini minummu. Tadi aku isi ulang ke dapur. Soalnya kelihatannya sudah dikit." Ujar Yeeun.

'Aku-kamu? Beuh, sok polos ni cewe.' Batin Jaemin kesal.

Jeno melihat perubahan sikap Jaemin, langsung mengambil minum dari Yeeun dan mengelus puncuk kepala Yeeun lembut.

"Makasih. Perhatian banget si." Balas Jeno.

Jaemin memutar bola matanya malas.

Yeeun ikut senang melihat Jaemin menatap mereka sebal.

"Heh, heh! Belom muhrim, jan pegang-pegang." Jaemin menyentak lengan Jeno dan membawa tasnya pergi menjauh ke sana.

Senyum miring terlihat di muka Yeeun. Jeno menolehkan mukanya menatap Yeeun. Sontak Yeeun memasang muka 'sok imutnya'.

"Sudah, yuk, Jen. Dia iri doang kali. Biarin aja. Anggep radio rusak." Ucap Yeeun. Jeno tentu kaget dengan ucapan Yeeun.

'Ah, mungkin Yeeun udah mulai kesel juga ke si pengacau.' Iner Jeno.

***

"Eh? Jaemin sudah pulang? Lho? Jenonya mana? Mama kira kamu pulang bareng dia," Tanya Nyonya Lee yang berada didepan pagar rumah keluarga Lee. Tepat sebelah rumah Jaemin.

"Eung, tadi Jeno masih disekolah. Sempet liat dia bareng Yeeun," Jawab Jaemin.

"Yeeun? Si cewek rambut pendek itu?" Tanya Ny. Lee. Jaemin mengangguk.

"Huh, bisakah kamu dekati saja Jenonya, Na? Eomma agak tidak suka melihat Yeeun. Eomma merasa kalau Yeeun tidak baik," Suruh Ny. Lee.

'Memang nggak.'

"O- oke, mama," Jawab Jaemin dengan anggukannya.

Tak lama, Jeno datang dengan Yeeun. Terlihat muka mereka tidak terlalu senang melihat adanya Jaemin disana. Tetapi Yeeun langsung memasang muka biasanya saat melihat ada Ny. Lee.

"Mama? Sedang apa disini?" Tanya Jeno.

"Hm? Tidak. Menyapa Jaemin saja. Kamu juga? Kenapa baru pulang?" Tanya Ny. Lee.

"Tadi ada urusan bentar." Jawab Jeno. Ny. Lee menatap sinis pada anaknya.

"Oh, kamu? Kenapa tidak pulang juga? Ini sudah sore. Tak baik anak perempuan pulang lebih dari pukul segini." Usir Ny. Lee secara halus.

Yeeun merasa terusir mengangguk, "B- baik. Saya pamit dulu, bibi." Jawab Yeeun dan pergi dari sana.

"Jaemin ikut masuk, yuk?" Tanya Ny. Lee.

"B- boleh, ma." Jawab Jaemin.

Samar-samar Yeeun mendengar Jaemin diajak masuk dan memanggil Ny. Lee dengan sebutan 'mama.'


"Hh, ngeselin tuh Najaem itu. Ganggu melulu." Kesal Yeeun.



©sinverse

Just PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang