Jaemin mengambil ponselnya yang ada di kantong jaketnya dan memainkannya. Sesekali tertawa kecil mendengar beberapa temannya yang bercanda didekatnya.
Jaemin mulai mempunyai banyak teman sejak Seungmin mengajaknya dulu, disaat Jeno hanya ingin bersama Yeeun saja sampai sekarang. Di sekolah juga ia mulai mengikuti beberapa klub. Seperti klub musik, klub fotograph.
"Naa, kemarin gue ngeliat ada cewek yang masukkin sesuatu ke loker lo." Itu suara Sanha. Temannya Jaemin.
"Lah, kok bisa? Loker lo gak kekunci apa?" Tanya lelaki berambut merah disebelahnya, Felix.
Jaemin mengendikkan bahunya, "Gak tau. Udah jarang ke loker, gue," Jawab Jaemin.
"Yeu, pantes aja nih barang pada ngumpul disini," Tunjuk Haechan pada laci meja Jaemin yang berantakan. Jaemin memberikan cengirannya.
Merekapun kembali asyik mengobrol dan bercanda ria. Sesekali membicarakan orang, atau nama gaulnya Ngegibahin orang.
Jaemin yang tengah main game cacing tiba-tiba mendapat notifikasi pesan dari 'Lee Jeno'. Jaemin menyerngitkan keningnya bingung. Tumben sekali Jeno mengiriminya pesan. Terakhir itu saat mereka masih kelas 7, itupun Jeno marah-marah padanya. Biasalah, karena Yeeun.
Jaeminpun membuka isi pesan itu dan membacanya.
-SamoyedJen-
|Temuin gw di rooftop.skrg
'Dih, baru juga ngechat langsung nyuruh. Maksa lagi. Untung masih sayang一eh. Orang kek dia ngepain disayangin, udah buat temen juga' Jaemin berdiri dari duduknya.
"Gue pergi dulu, ya. Ada urusan," Pamit Jaemin sambil berdiri dari duduknya. Teman-temannya mendongak.
"Kemana?" Tanya Haechan. Jaemin mendekatkan mulutnya ke telinga Haechan. Beniat berbisik.
"... nemuin Jeno." Haechan terlonjak dan menatap Jaemin girang. Sedangkan sang empu hanya menatapnya datar. Yang mau ketemu sama Jeno siapa, yang kesenangan siapa, pikir Jaemin.
"Beneran?! Kalian mo ngepaiin? Mau bolos barengg? Trus kencan gituu? Wah! Wah! Gue punya banyak tempat kencan yang cocok!" Seru Haechan. Teman yang lainnya menatap Haechan bingung.
Haechan pikirannya kejauhan. Masa sampai bolos begitu. Jaemin yang kelihatan anak nakal begini tidak suka bolos. Karena, setiap ia bolos pasti akan bertemu Yeeun. Selalu! Entah, mungkin Yeeun bolos kelas tiap saat, tiap hari.
"Jaemin... mau kencan?!" Kaget Renjun dengan suara kencang dan tiba-tiba. Membuat Felix yang berada disebelahnya terjungkal dari kursi karena kaget. Yang tadinya ia melihat Renjun memasang muka kalem, tiba-tiba teriak. Bagaimana tidak kaget?
"Hah? Hah? Kencan ama siapa?" Tanya Soobin yang baru sadar dari membacanya. Jaemin mengusap mukanya kasar saat teman-temannya mulai membicarakannya. Padahal Jaemin berada didepan mereka, kenapa tidak menanyakan kebenarannya saja langsung padanya? Salahkan saja Haechan yang salah paham.
"Banyak celoteh lah kalean. Udah ah, gue pergi." Jaemin berlalu pergi dari kelasnya
Menghiraukan godaan-godaan dari teman-temannya. Ah, sepertinya ia akan balas dendam ke Haechan nanti.'Dasar Haechan maho, gue gini-gini juga masih normal. Untung temen.'
*****
Jaemin membuka pintu atas dengan keras, dan menatap angkuh kepada Jeno yang tengah duduk di kursi bekas yang menoleh ke arahnya. Jeno terkekeh kecil melihat muka angkuh Jaemin, entah, tapi menurutnya muka itu benar-benar tidak cocok dengan Jaemin. Dan Jaemin memasang muka seperti itu karena ingin melawan Jeno, sedangkan Jeno terlihat sudah percaya kalau dirinya akan menang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Promise
FanfictionPersahabatan Na Jaemin dan Lee Jeno hancur karena datangnya Yeeun. . [ON GOING + IN REVISI] Jangan lupa untuk vomment story ini bila kamu menyayangi Nomin. Jaemin Jeno Best Friend Story!!