Set!
"Woah!"
Bola yang dipukul Jaemin melenceng jauh. Orang-orang melihati bola yang terbang itu dengan kagum. Mungkin ini pemandangan pertama mereka melihati bola terpukul sejauh itu.
Kesempatan itu Jaemin pakai untuk berlari menuju post berikutnya.
Dan...
SRET!
BRUK!
"Duh!"
Jaemin jatuh.
Dengan tidak elitnya, mulutnya mencium tanah berumput hijau itu. Rasa malu dan kesal juga kesakitan berkumpul.
"Na?! Kok jatuh? Cepetan bangun!" Suruh Haechan yang berada tak jauh darinya. Bukannya dibantu malah disuruh. Tipe-tipe teman kurang ajar seperti ini.
Jaeminpun segera bangkit lagi dan menatap sinis perempuan yang membuatnya jatuh.
Siapa lagi kalau bukan Yeeun?
Dengan sengaja menjulurkan kakinya, dan membuat Jaemin jatuh.
Parahnya lagi tidak ada yang melihat itu.
Jaemin jadi kesal sendiri rasanya. Mau memukul, tapi dia tidak boleh kasar kepada perempuan. Akhirnya ia memilih melanjutkan larinya menuju post berikutnya.
Yeeun yang melihat itu kembali mengembangkan senyumnya. Yang dihadapan orang lain itu adalah senyum manis. Sedangkan didepan orang yang tahu kebusukannya itu senyum jahat.
'Awas aja lo, Jaem. Gue bakalan buat lo sengsara.'
Tanpa sadar kalau ada lelaki berkacamata hitam melihatinya sedari tadi.
•●°
"Na? Tadi kok lo jatuh?" Tanya Haechan.
Sekarang mereka tengah ada di ruang ganti. Berniat mengganti baju olahraga mereka menjadi seragam dan almameter sekolah.
"Biasa. Kendala dikit tadi," Jawab Jaemin seraya mengeluarkan bajunya dari dalam lokernya.
"Lo juga sih. Bukannya bantuin malah rempong sendiri," Kesal Jaemin dengan tatapan sinisnya.
"Hehe. Maap," Balas Haechan dengan cekikikan. Memang ya, tidak punya rasa bersalah sama sekali.
"Udah ah. Kuy balik ke kelas." Haechan mengangguk dan berjalan menuju kelasnya.
***
Seperti biasa, kantin akan ramai orang saat jam istirahat tiba.
Murid-murid berbaris, berkumpul, dan makan bersama-sama.
Tapi tidak dengan satu orang lelaki berambut blonde yang ada disana.
Ia hanya menatap makanannya dengan tidak selera. Sesekali menoleh ke arah lain. Atau kadang memainkan ponselnya jenuh.
Memiliki satu teman saja, memangnya menyenangkan?
Ia lebih memilih berteman dengan satu perempuan yang ia sayangi daripada kepada yang lain.
Seperti sekarang ini.
Ia duduk sendirian.
Pura-pura tidak melihat kawanan teman-teman lelakinya yang duduk tidak jauh dari mejanya.
Yap.
Itu Jeno.
Para kawanan itu melihati teman mereka yang terlihat kebosanan menunggi kekasihnya.
Sebenarnya tadi mereka sudah mengajak bersama. Tetapi Jenonya tidak mau karena ingin bersama kekasihnya saja.
"Itu kembaran lo napa sih, Ric?" Tanya lelaki berambut merah dan berkulit tan itu.
"Bukan kembaran gue heh!" Elak yang ditanya.
"Kasian dia. Keliatannya jadi kek jones tau gak?" Ucap lelaki berpipi gembul di sebelahnya.
"Padahalmah punya pacar. Malahan kita nih yang keliatan punya pacar," Kata lelaki berwajah tampan.
Eh tapi semuanya gantengkan?
"Eh sorry ya. Gue dah punya pacar. Kalian yang kudu di hush-hushin," Elak lelaki berambut merah itu.
"Emang ada yang mau sama lo, Sun? Wkwkw, muka pas-pasan gitu kok ada," Ejek lelaki berwajah tampan一berkulit putih.
"Ada ya sorry aja. Btw gue ganteng. Pas-pasan kayak situ noh."
"Nunjuk sapa si?"
"Nunjuk lo."
"SAT!"
***
"Naa!"
"Napa, Jun?"
"Ituu! Bomin nyariin!"
Jaemin menyerngit bingung. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu kelas.
Lalu menemukan si pangeran kelas sebalah yang berdiri di dekat pintu.
"Bomin?" Panggil Jaemin.
Bomin yang tengah bersender langsung menoleh, "Na."
"Napa manggil?"
Bomin diam sebentar. Sampai akhirnya menjawab, "Pulang nanti ada urusan gak?" Tanyanya.
"Um... enggak tuh."
Haechan yang duduk di meja guru langsung bisik-bisik, "Sst sst. Ngajak jalan itutuh."
"Diem, sat!"
Bomin tersenyum sebentar.
"Iya. Pulang gue jemput di rumah lo."
Jaemin kaget.
Di deketin lelaki tampan.
Tapikan...
Dia ngakunya lurus.
Nah?
"O- ok."
"Daah!"
Jeno berjalan dengan santai menuju kelasnya.
Tapi matanya tertuju pada Jaemin dan Bomin yang tengah berdiri di depan kelas.
Loh?
"Ngepain tuh deket-deket Jaemin?"
©sinverse
---
Para siders, sini-sini mutualan sama aku. Follow aja gapapa. Nanti aku follback :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Promise
FanfictionPersahabatan Na Jaemin dan Lee Jeno hancur karena datangnya Yeeun. . [ON GOING + IN REVISI] Jangan lupa untuk vomment story ini bila kamu menyayangi Nomin. Jaemin Jeno Best Friend Story!!