"Pelototin aja terus fotonya, giliran tadi hadap-hadapan aja sok malu-malu badak lu." cibir Dhika ketika melihat Juna yang sedang mengamati foto Echa yang ia dapati dari Instagramnya.
Juna langsung menatap dengan Dhika sinis "Berisik lu, cepet bikin minumnya seret nih tenggorokan."
Dhika hanya pasrah melihat kelakuan aneh sahabatnya yang satu ini "Tamu kok dijadiin babu." Katanya sambil menggelengkan kepalanya.
Setelah membuat minum, Dhika langsung duduk di depan Juna dengan tatapan yang serius "Jun," Juna langsung melirik "Apa?"
"Lu serius kan suka sama Echa?"
Juna yang tadinya serius dengan hp nya langsung menatap balik ke arah Dhika "Menurut lo?" Jawab Juna dengan nada yang cukup membuat orang lain kesal.
"Ya kalo serius usaha lah," kata Dhika setelah meneguk minumnya. Baru juga Juna ingin membuka mulutnya, Dhika langsung kembali berbicara yang membuat Juna kembali membungkam mulutnya.
"Gue liat-liat kayaknya lo gk ada usahanya jun, kalo keburu dipepet orang gimana?"
Ponsel yang tadinya selalu setia di tangan Juna, seketika dilempar begitu saja ke arah meja "Gue harus gimana? gk jago gue kalo masalah beginian." jelas Juna.
Suasana kembali hening "Lo udah save nomornya belum? kalo belum lo chat aja sekalian kan modus." kata Dhika sembari menunjuk Hp Juna.
Juna menaikkan sebelah alisnya "Hah?" Juna terdiam sebentar dan langsung mengambil hp nya "Ok gue coba."
"Kayak gini?" Juna menunjukkan layar hp nya ke arah Dhika.
Disitu Jungmo menulis 'p' kata yang cukup singkat bukan?
Menghela nafas panjang, Dhika langsung mengambil alih hp Juna dan unsend pesan yang dikirim oleh Juna sebelum Echa melihatnya.
"Gk ada akhlak banget lo Jun pa pe pa pe." ucap Dhika dan kembali mengetik kata yang lebih panjang dan pantas.
"Ya ya ya terserah lu deh gua mah ngikut aja."
"Loh kok gitu? Kalo lo gk mau ya udah gpp, gue mah takut si Echa keburu digebet orang lain aja Jun kasian gue ngeliat lo sendiri terus." jelas Dhika.
"Kan ada lo Dhik," balas Juna enteng.
"Geli."
Dhika kembali meneguk minumnya dan keadaan pun hening kembali, sampai akhirnya Juna izin untuk ke kamar mandi.
Seketika pikiran usil pun ter lintas di otak Dhika saat dia melihat hp Juna yang tergeletak sembarangan.
"Raden pinjem hp, oke boleh."
🍂🍂🍂
"AAAAAAA"
"BBBB" saut Lia saat mendengar teriakan sahabatnya itu.
Sedangkan Echa masih mengguling-gulingkan badannya di atas kasur sambil memeluk hp nya.
"Lu ngapa si?"
Bukannya menjawab echa malah menunjukkan layar hp nya ke arah wajah Lia.
Lia memasang ekspresi gelinya "Seriusan ini?"
"Ya lu liat aja sendiri, ini cringe sih tapi karena Juna yang bilang ya gue AAAAAA GATAU." kata Echa sambil masih menatap hp nya dengan mata yang berbinar.
Jika kalian mengira bahwa Echa senang karena Juna meminta nomornya untuk di save, itu salah. Karena ada pesan lagi yang membuat Echa rasanya terbang sampai langit ke tujuh.
"Ntar dulu cha,"
Echa langsung memudarkan senyumannya, digantikan dengan ekspresi penasarannya "Kenapa?"
Perasaan Lia buruk, dia berfikir mana mungkin Juna mengatakan hal seperti itu. Karena setau dia Juna anak yang cuek terhadap teman lawan jenisnya. Dan sangat tidak mungkin Juna mengatakan hal-hal cringe seperti itu.
"Siapa tau hp nya di-"
~burn it up! yeahh,burn it up~
Echa langsung buru-buru mengambil hp nya lagi, "Bentar li, nyokap nelpon." katanya dan langsung keluar dari kamar Lia.
"-bajak"
To be continued ⬇️
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Indescribable Feelings ~ Koo Jungmo
RomanceBagaimana ingin bersama jika gengsi selalu menguasai hati?