13

67 12 0
                                    


" Kai? " tanya Valen.

" hmmm, apa? "

" Pulang sekolah, kerumah gue kuy " ajak Valen.

" yaelah Len. Ini aja baru masuk, lo udah mau pulang aja? " balas Kaira.

" ya tau.. Tapi nanti jadikan ke rumah gue? " tanya Valen.

" iya jadi "

Tring tring!

" UNTUK PARA MURID SMA GARDENIA SCHOOL. HARI INI SEDANG ADA RAPAT PARA GURU, JADI SAMPAI PULANG NANTI, SELURUH KELAS AKAN KAMI BERI FREECLAS. TERIMA KASIH "

Pengumuman itu terdengar jelas sekali oleh indra pendengar milik Kaira.

" yes, freeclas! " sahut beberapa teman teman Kaira.

" Len, gue ke perpus yah " ucap Kaira dan diangguki oleh Valen.

Kaira keluar dari kelasnya dan melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan yang berisikan buku buku.

Kaira membuka knop pintu itu dan menutupnya kembali.

" Kaira? "

Kaira membalikan tubuhnya kearah belakang, dan nampaklah seorang laki laki yang bisa dibilang 11, 12 dengan Alland.

" Yosha? Lo sekolah disini? " tanya Kaira.

" iya. Udah dua tahun kita ga ketemu lagi, semenjak kamu pindah ke Eropa " jelas laki laki itu yang dipanggil Yosha.

" plis Yosh. Kita ini udah gaada hubungan apa apa lagi, jadi tolong ga usah ngomong pake aku kamu. Gue tuh masih belom bisa maafin lo. Apalagi waktu lo berduaan sama dia, terus gue dateng, gue nampar dia, dan lo balik nampar gue bukan dia. Hati gue tuh sakit Yosh. Sakit " jelas Kaira panjang Dengan mata yang sudah berkaca kaca.

" aku minta maaf yang waktu itu Kai. Aku ga bermaksud buat nampar kamu " ujar Yosha berusaha meraih tangan Kaira.

Kaira mencoba menghindar, tetapi dengan sigap Yosha menangkap pergelangan tangan Kaira.

" lepas! " ucap Kaira.

" aku gabakal ngelepasin, kalo kamu gamau balikan kaya dulu lagi " balas Yosha.

Kaira yang sudah meneteskan air mata tidak bisa berbuat apa apa lagi selain meringis kesakitan.

" lepasin tangan Kaira "

Kaira dan Yosha menolehkan kepalanya secara bersamaan, dan nampaklah seorang Alland yang sedari tadi berdiri dan memperhatikan mereka.

" emangnya lo siapanya Kaira? " tanya Yosha.
" gue? Gue pacarnya " jawab Alland.

" alah. Gue ga percaya " ujar Yosha.

" lo mau lepasin dia atau lo bakal gue keluarin dari sini? " ancam Alland.

mendengar ancaman Alland, Yosha melepaskan cengkeramannya dari lengan Kaira.

" lo gapapa Kai? " tanya Alland memastikan.

" gue gapapa. Makasih yah " ujar Kaira.

• • •

" Salamualaikum "

" lo napa Kai? Kok tumben ga tereak tereak lagi? " tanya Varel yang sedang memakan spageti.

Kaira tidak mengubris pertanyaan Varel, ia mengambil langkah menuju kamarnya.

Kaira membuka knop pintu, dan menutupnya kembali.

" kenapa dia harus dateng lagi?! " teriak Kaira didalam kamarnya.

Varel yang mendengar teriakan sang adik, segera berlari kearah kamar Kaira.

" Kai! Lo gapapa? " teriak Varel dari depan pintu kamar Kaira.

Tidak ada jawaban sama sekali dari kamar Kaira, melainkan suara isakan dari dalam kamar.

" LAUREN! " Teriak Varel memanggil Lauren.

" Apaansih bang? Tereak tereak mulu! " sahut Lauren.

" kaka lo tuh, teriak teriak sendiri didalem kamarnya. Dan sebagai seorang kaka, jelas dan pasti gue kawatir lah " ujar Varel.

" Risa! RISA! " teriak Lauren.

Sedangkan didalam kamar, penampilan Kaira sudah sangat kacau. Rambutnya yang digerai dan sekujur tubuh yang sudah basah.

" PERGI LO SEMUA! GUE GA BUTUH! " teriakan Kaira semakin tidak karu karuan.

Brak!

Pintu kamar Kaira berhasil didobrak oleh Varel.

" Risa! " ucap Lauren, ketika melihat keadaan Kaira.

Varel dengan cepat menahan lengan Kaira yang ingin menggapai sebuah pecahan kaca.

" Kai! Sadar Kai! Lo gaboleh kaya gini Kai! " ucap Varel.

" AKH! LEPASIN! MENDINGAN GUE MATI DARIPADA KEDATANGAN DIA, BISA BUAT HIDUP GUE HANCUR LAGI! " Teriakan Kaira bergema diruangan itu.

Varel baru mengingat sesuatu, bahwa Kaira pernah mengalami seperti ini sebelumnya, karena dulu Kaira pernah berhubungan dengan Yosha.

Dulu saat Kaira hendak berkencan dengan Yosha, Kaira bercerita padanya bahwa dirinya tidak akan mudah memaafkan kesalahan orang lain.

Pertama kali dirinya ditampar oleh Yosha, hati Kaira hancur berkeping keping. Dan dirumahnya lah dia melampiaskan amarahnya pada dirinya sendiri.

" Ris, gue mohon, lo jangan kaya gini lagi "

" Ris! " sahut Lauren.

Varel memeluk tubuh mungil Kaira, agar Kaira tidak dapat menggapai pecahan pecahan kaca disekitarnya.

Kaira yang terlalu lelah berteriak, akhirnya perlahan kelopak matanya mulai tertutup.

Varel mengangkat tubuh Kaira keatas tempat tidurnya.

" Gue ga akan tinggal diam Kai. Gue akan cari Yosha " ujar Varel.

" Udah sih bang, lo tuh serem kalo lagi marah. Biarin aja itu urusannya Risa " balas Lauren.

Drtt..

Ponsel milik Kaira, bergetar diatas meja rias milik Kaira.

Lauren yang menyadari hal itu, meraih ponsel milik Kaira.

Lauren membuka layar kunci ponsel itu,  dan nampaklah sevuah notif pesan dari nomor tak dikenal.

Lauren menekan tombol bertulisan view.

62+*****

P
P
P
Kai, ini aku, Yosha.
Kamu lagi ngapain?

Lauren menghembuskan napasnya kasar dan meletakan kembali ponsel itu ketempat asalnya.

" siapa Ren? " tanya Varel.

" Yosha. Mantannya Risa "

Tangan kiri Varel mengepal kuat, rahang bawahnya mengeras.

Gini mah tadi ga usah gue kasih tau ke abang Varel -batin Lauren.

• • •

Maaf, kemarin Al ga up. Soalnya Al lagi fokus dulu sama sekolah Al.
Jangan lupa voment yahhh

SECRET LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang