3

11 2 0
                                    

Selalu ada faktor yg membuat sikap orang berubah ntah itu karna keluarga,lingkungan ,persahabatan, bahkan cinta.

                           «««««

"ra gue nginep rumah lo ya?"ucap sasya ditengah perjalan pulangnya dri mall
"tumben"balas keyra sambil menaikan sebelah alisnya
"orangtua gue lgi dirumah sakit jagain nenek"ucap sasya
"oh yaudah"jawab keyra
"ihh jadi makin sayang dehh"semangat sasya sambil memeluk keyra
"udah sy-a gue peng--ap"erang keyra berusaha melepas pelukan sasya
"hehee maap"cengir sasya yg hanya dibalas dengusan oleh keyra

Setelah sampai dirumah ,keyra dan sasya langsung pergi mandi setelahnya mereka menyiapkan makan malam, bukan mereka tpi hanya keyra saja yg memasak jika sasya ikut membantu mungkin dapur akan berantkan seperti kapal pecah:v

"bunda sama adik lo mana ra kok dari tadi gak keliatan"tanya sasya setelah menyelesaikan makan malam dan sekarang mereka sedang ada dikamar
"adik nginep kerumah nenek kalo bunda lagi lembur di kantor katanya"balas keyra dengan lesu
Sasya yg melihat keyra lesu menjadi tidak tega kemudian ia berusaha mencari topik obrolan lain
"eh lo tau gk ra anak kelas sebelah tadi?"tanya sasya tiba-tiba
"sapa?"bingung keyra
"itu lo yg kita ngambil buku tadi"jelas sasya
"oh iya kenapa emng?"
"ganteng-ganteng ya hehee"puji sasya
"ehh tapi ada satu anak yg nyebelin deng"lanjutnya sambil memonyongkan bibir
"maksut lo yg megang buku tadi?"tanya keyra
"iya tuh, awas aja klo ketemu tu anak gue pites-pites ntar"omel sasya
"sok lo, palingan langsung ciut klo ketemu beneran"sindir keyra kemudian langsung mendapat cengiran dari sasya
"tapi ada satu anak yg bener-bener nyita perhatian gue"ucap sasya sok serius dan hanya ditatap heran oleh keyra
"lo tau gak yg duduk nyender tembok tadi ?ganteng banget ra huaaa pengen teriak gue rasanya , tapi dia ya temennya pada ketawa malah diem aja terus anaknya kek gak pedulian gitu ,tipe-tipenya kek lo deh dingin cuek bebek gitu"curhat sasya panjang lebar
"ngapa dah malah nyama nyamain gue ma dia"ucap keyra tidak suka
"yakali aja kalian jodoh gitu"ceplos sasya
"tidur luar sana sya"usir keyra dengan nada dinginnya
"ehh ampun ra gue cuma bercanda"ucap sasya yg baru sadar dengan ucapannya tadi kemudia segera berlari kekasur dan menutupi dirinya dengan selimut
Keyra yg melihatnya hanya mendengus tidak suka dan melanjutkan membaca novelnya yg tertunda gara-gara diajak bicara dengan sasya tadi.

°°°°°°°   °°°°°°°  °°°°°°°

"TAMAAA..."teriakan menggelegar berasal dari ruang tamu sebuah rumah besar keluarga aditama narendra.
Karna merasa yg diteriaki namanya tidak muncul-muncul juga akhirnya sang pelaku pergi kekamar tama
Tokk... tokk... Tokk
"tamaa woyy buka pintunya"omelnya
"tama!!! Lo ada didalem gak sih?!gue dobrak lama-lama nih pintu"karna triakannya tak digubris sama sekali akhirnya ia mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu, saat sedang berlari tiba-tiba pintu dibuka oleh tama krekk hingga membuatnya kaget sampai tidak bisa mengerem dan jatuh glosor mengenaskan didepan kamar tama.
"brisik lo"singkat tama kemudia pergi meninggalkan kakaknya yg jatuh mengenaskan
"adik kurang ajar lo!bukannya nolongin malah pergi gitu aja!"kesalnya kemudian berdiri menyusul tama keruang makan untuk makan malam

"kakak kamu nih kenapa sih dari tadi teriak-teriak terus"omel sang bunda kepada meta saat sudah sampai diruang makan
"gara-gara tama lah bun, taulah kesel meta"ucap meta dengan kesal
"kenapa lagi sama kakak dek?"tanya bunda kapada tama
"gk tau bun suka gak jelas kakak tu " ucap tama santai
"apa lo bilang!"bentak meta
"tadi gak jelas sekarang bedek sekalian"balas tama
"lo ya punya mulut min--"belum sempat meta menyelesaikan ucapannya sudah dipotong oleh ayah duluan
"kalian bisa diem gak sih! mau makan aja harus ribut dulu ,jangan dijadiin kebiasaan, gak sopan asal kalian tau"marah sang ayah
"iya maaf yah"ucap tama dan meta
Setelahnya satu keluarga makan dengan keheningan

°°°°°     °°°°°     °°°°°     °°°°°
Angelita Metalia biasa  dipanggil meta, kakak dari tama .kakak yg super duper crewet klo menurut tama. meta memiliki tinggi badan yg tidak jauh beda dari tama ,dengan wajah kecil dan matanya yg belok kadang-kadang orang suka mengira bahwa meta lah yg menjadi adik bukan tama. Secerewet cerewetnya meta ia tetap sayang kok sama Tama begitupun sedingin dinginnya tama ia juga sayang dengan meta.

"dek besok gue berangkat sendiri aja gak usah bareng"ucap meta saat berjalan bersama tama untuk menuju kamar tidur masing-masing
"lah kenapa? Masih marah gara-gara gue tinggal tadi?"tanya tama
"masih lah, tapi bukan gara-gara itu, kak dimas kan dah pulang dari bogor jadi gue mau bareng dia aja hehee"cengir meta
"kak dimas pacar lo itu?"selidik tama
"bukan dia pembantu gue"kesal meta
"gue bilangin bunda lah klo lo pacaran sama om²"ucap tama enteng yg langsung mendapat geplakan dari meta
"om² mata lo itu! Gue sama dia cuma beda 2 tahun tau!"ucap meta bertambah kesal
"sama aja dia lebih tua dari lo wlee"ejek tama kemudian segera berlari menuju kamarnya untuk menghindari amukan sang kakak
"tamaaaaa awas ya lo gue doain jomblo seumur hidup mampus!"teriak meta dari luar kamar tama
"awas kak doanya balik kediri sendiri"balas tama sambil berteriak juga
"kurang ajar lo ya!"bentak meta kemudian memasuki kamarnya sambil membanting pintu dengan kuat.

Dari ruang tamu bunda dan ayah  masih bisa mendengar pertengkaran adik kakak itu hanya geleng-geleng kepala saja

"mereka anak sapa sih bun?"tanya ayah dengan wajah frustasinya
"ntah bunda juga gk tau"balas bunda tak kalah frustasi
"keknya dulu kita nemu mereka diirigasi depan deh"lanjut bunda kemudian tertawa bersama sang ayah
"astaqfirullah udah-udah anak sendiri malah dinistain"ucap ayah disela sela tawanya
"ayah dulu kok yg mulai"jawab bunda
"udahlah yok tidur dah malem"ajak ayah
"iya"balas bunda kemudian pergi menuju kamar disusul sang ayah dibelakangnya.

Narendra. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang