Nayla pov.
Aku terdiam di dalam kamarku. Kejadian kemarin masih sangat jelas di ingatan ku kejadian di ruang kerja Ayah.
Flashback.
Malam itu kami tengah berada di meja makan untuk makan malam.
Aku mengambil posisi duduk di samping Bunda. Sedangkan Mbak Kayla duduk tepat di depan Bunda. Dan Ayah sang kepala keluarga sudah jelas duduk di antara bunda dan Mbak Kayla.
Makan malam kali ini terasa sangat hening hanya ada suara detingan sendok dan garpu yang saling bersautan.
"Nay, setelah selesai makan bisa temui ayah di ruang kerja ayah."
Aku nampak menyengit kan alis ku tanda heran. Tidak biasanya Ayah menyuruh ku menemuinya di ruang kerjanya. Kini ku alihkan tatapan ku kearah Bunda.
"Bunda, tahu kenapa ayah manggil Nayla?" tanya ku penasaran dan Bunda terlihat menggelengkan kepala nya.
"Mungkin Ayah cuma pengen ngobrol berdua sama kamu Nay"
Benarkah!!! jika hanya bicara biasa untuk apa Ayah menyuruh ku menemui nya di ruang kerja ayah. Pasti ada hal penting yang ingin ayah bicarakan pada ku.
"Bunda, ke dapur dulu ya. Kamu kalau udah selesai makan taruh piring nya ke dapur ya"
Setelah itu Bunda beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kearah dapur. Kini aku alihkan pandangan kearah Mbak Kayla yang sejak tadi nampak senyum-senyum saja.
Eh
Ada apa dengan mbak ku ini. tidak biasa nya mbak ku ini senyum senyum sendiri kecuali jika ada hal yang membuat nya bahagia. Tapi apa?
"Mbak Kay"
Panggil ku membuat Mbak Kayla kini mengalihkan tatapan nya dari piring di depan."Kenapa Nay?"
Mbak Kayla justru balik bertanya."Harusnya Nay, yang nanya mbak kenapa? dari tadi Nay perhatiin mbak senyum senyum terus!!"seru ku yang nampak penasaran.
"Nanti mbak ceritain Nay, mendingan kamu temuin ayah dulu gini. Kamu udah selesai makankan? ya udah biar ini mbak yang bawa ke dapur"
Aku hanya mengangguk pelan dan beranjak kearah ruang kerja ayah yang terletak di lantai satu.
Sedangkan Mbak Kayla terlihat membawa piring-piring itu ke dapur.
***
Disinilah aku sekarang duduk di kursi tepat di depan meja kerja ayahku.
"Ayah manggil Nayla kenapa?"
Aku akhirnya langsung mengutarakan pertanyaan, karena tidak biasanya Ayah memanggilku ke ruang kerjanya hanya untuk bicara berdua dengan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN atau TAKDIR (EDISI REVISI NAYLA Sequel P.K.F)
RomanceSequel Perjalanan Kisah Fatimah. Ini tentang Nayla anak kembar pasangan Fatimah Azzahra & Azlan Zaidan Hidayat. *** Aku selalu berharap bisa menikah dengan lelaki yang aku cintai dan mencintaiku. Tapi takdir justru membuat lelaki yang ku cintai me...