Akal bulus: 22

3.8K 748 56
                                    

“Ngga, temenin beli alat masak sama makan yuk? Sekalian habis itu anterin aku ke rumah Ayah buat ambil barang-barang aku yang ada di sana.” Ajakku menepuk pelan puncak kepala Angga yang kelihatan sibuk mainan ponsel sambil duduk bersila di atas sofa.

Angga menoleh. “Ke rumah Ayah kamu?”

“Iyaa.”

Angga tampak memperhatikan pakaiannya, kemudian kembali dongak melihat ke aku. “Aku ganti baju dulu kalau gitu.”

Gae opo?” (Buat apa?)

“Kaosku pendek, mau ganti sama baju panjang.”

“Ngapain?”

“Ya biar rapi to yo.”

“Ck, sekarepmu.”

Dan setelahnya Angga bangkit dari sofa dan berlari keluar dari rumah kontrakanku.

Bagi kalian yang bilang aku bakalan mengiyakan ajakan Angga buat tinggal seatap sama dia. Mohon maaf, kalian salah.

Nginep boleh, tapi kalau sampai harus tinggal seatap... Kayanya enggak deh. Aku aja kadang pas nginep di rumah dia suka keberisikan kalau dia lagi main game sendiri pas tengah malem. Orangnya suka teriak-teriak sendiri.

Dan lagi, kalau semisal aku tinggal seatap sama dia terus dituduh kumpul kebo ya apa kabar? Nanti yang ada aku sama Angga malah langsung dinikahin di tempat. Terus ceritanya selesai. Nanti kalian yang kemarin baca Mutualisme kembali menghujat yang nulis lagi. Hmmm...

Gak lama menunggu, Angga pun keluar dari rumahnya, langsung terobos masuk ke pekarangan rumahku yang pas ada di sebelah rumahnya.

Wes ganteng ugung?” Tanyanya sambil nyengir. (Udah ganteng belum?)

Dan aku yang sedang malas bicara hanya menatap dia seraya mengacungkan jempol ke Angga. “Kuy, berangkat. Oh iya, sekalian mampir ke swalayan.”






”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





“Mangkuk dua, piring dua, gelas dua, mug dua, sendok sama garpu aja ini yang kamu beli sekotak. Gak kurang ini cuma beli ini aja?”

Aku menggeleng. “Enggak. Kan tinggal sendiri.”

“Kalau semisal ada tamu?”

“Siapa juga yang mau bertamu ke rumahku?”

“Ya siapa kek.”

“Gak usah mikirin tamu dulu. Mending mikirin diri sendiri aja. Aku masih harus beli sprei, selimut sama bantal. Terus beli alat buat masak juga. Perlengkapan mandi. Alat bersih-bersih rumah...” Aku terdiam sesaat, berpikir.

Aku menengok ke Angga yang berjalan di sebelahku. “Kok kayanya yang bakalan keluar lebih dari sejuta ya?”

“Belinya sekaligus sih. Yo larang.” (Ya mahal.)

AKAL BULUS - Pindah Ke Joylada ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang