BAB 19. Lisa Jadi bahan Gossip

8.1K 543 45
                                    

Jennie yang sekarang sedang berada di ruangannya. la duduk dikursi kebangaan nya dengan Laptop diatas meja kerjanya. Tapi ia tidak melakukan apa-apa, malah terlihat asyik dengan lamunannya. Sambil sesekali tersenyum. Wendy yang melihat itu menatap tidak percaya, karena baginya baru kali ini dia melihat senyum Jennie yang begitu berbunga-bunga.

"Kamu sakit Jennie? Kenapa malah senyum-senyum sendiri kayak gitu?"

Terlihat betul perubahan Jennie. Ia memang wanita dengan berjuta ekspresi. Buktinya setelah Wendy berkata seperti itu, ia langsung bisa mendaftarkan mimiknya dengan mudah. Tanpa harus kelabakan.

"Hem... Kak, pemotretan kita hari ini jam berapa?" ujar Jennie mengalihkan pembicaraan.

Wendy mengambil Note miliknya, yang selalu ia bawa. Karena itu berisi semua jadwal dan kegiatan sepupu nya itu.

"Hari ini kita ada jadwal jam satu siang sampai jam tiga sore." Jennie hanya mengangguk-angguk mengerti.

"Akh iyaa... Aku harus keluar sebentar, ada keperluan sedikit." Izin Wendy, dia teringat akan satu hal yang harus membuatnya keluar.

"Iya Kak, sekalian belikan aku Coffe late ya!"

Wendy hanya berdehem. la meraih tas tangannya. Setelah melambai kearah Jennie, ia pun lantas pergi.

Jennie memastikan, apakah Wendy benar-benar sudah pergi atau belum. "Ish! Bodo banget! Ngapain juga aku harus senyum-senyum di depan Kak Wendy?!" gerutu Jennie.

Jennie terbayang lagi akan kejadian semalam. bibirnya tidak pernah berhenti membentuk senyuman manis. "Astaga bocah itu kenapa bisa sweet banget sih?!"

Jennie menutup wajahnya dengan telapak tangan. Mungkin karena ia merasakan dirinya benar-benar sudah dibuat tergila-gila kepada Lisa.

_THE MADAME AT SCHOOL_


"Kamu tau siapa cowok itu?" tanya Park Min-young.

Wendy yang tidak mengerti dengan maksud dari pertanyaan tantenya itu sampai menyipitkan mata. "Maksud Tante bagaimana?"

Wendy keluar karena sudah memiliki janji dengan Park Min-young. Sekarang mereka berdua sedang mengobrol di Cafe sambil menikmati secangkir minuman panas.

Park Min-young melirik sekeliling. Merasa aman ia mencoba berbicara serius kepada Wendy. "Kamu tau, kemarin dia datang kerumah tiba-tiba terus dia bilang lagi suka sama seseorang,"

Wendy ternganga. Refleks ia menutup mulutnya. Matanya membulat. "Tante serius?Apa jangan-jangan?" Wendy terdiam. la menyadari perubahan Jane akhir-akhir ini. "Dia emang kayak aneh aja dari kemarin, tadi aja aku liat dia senyum-senyum sendiri,"

Park Min-young mengangkat jari telunjuknya. Layak dirinya seperti orang angkuh. "Nahkan! Siapa cowok itu?"

Wendy harus dibuat berfikir lagi dengan pertanyaan wanita di depannya. Dia juga sebenarnya penasaran. "Jangan-jangan?" gumamnya. la menggeleng untuk menjauhkan pikiran itu.

Park Min-young memicingkan mata. "Kenapa? Ada yang kamu curigain?"

"Tapi kayaknya gak mungkin deh tante," Wendy sengaja mengantungkan kalimatnya. la tidak mau jika Park Min-young sampai jantungan. Setelah ia rasa Tante nya itu akan baik-baik saja. "Soalnya cowok itu masih sekolah."

Park Min-young sampai tidak bisa berkata apa-apa. la mengumpulkan nyawanya yang tadi sempat speechless. "Apa? Jadi maksud kamu dia suka sama cowok yang masih sekolah? Apa jangan-jangan anak itu sekolah-" Wendy mengangguk mantap. la sangat tahu kalimat apa yang sekiranya akan dikatakan Park Min-young jadi ia memutuskan mengangguk sebelum lawan bicaranya menyelesaikan.

THE MADAME AT SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang