Rebirth In The Novel: Indulging The Female Side Character (Book 2) [END]

Bab 245

    Di pesta ulang tahun Lu Zongxi, Dai Shinan tertembak dan terluka parah. Dia masih terbaring di rumah sakit.

    Lu Huai dengan sengaja menguji si pembunuh, mengamati reaksi halusnya, dan berspekulasi bahwa Dai Shinan seharusnya kehilangan paket itu.

    Sebelum pembunuhan, si pembunuh mengucapkan dalang di belakangnya, yang merupakan kabinet gelap.

    Lu Huai tahu bahwa si pembunuh telah mendorong tersangka ke kepala kabinet untuk memprovokasi hubungan antara Lu dan gelap.

    Setelah Lu Huai dan Lu Zongyi lolos dari musyawarah, mereka mengkonfirmasi tidak bersalahnya kabinet gelap.

    Mereka akan mengandalkan rencananya, mengikuti arah Dong Hongchang, dan membiarkan Penjahit palsu ini menjadi pion mereka.

    Jika Lu Huai ingin Dong Yongchang tahu berita apa, dia akan menyerahkan Han Shiyang ke Hanyang untuk mengendalikan perkembangan masalah ini.

    Karena Lu Huai tahu bahwa seseorang akan tidak disukai ke pengadilan gelap, dia tentu saja harus membuat pernyataan yang jelas dengan Jiang Yan.

    Lu Huai dan Ye Chu turun dari kereta. Ketika mereka kembali ke Shanghai, sudah larut malam.

    Malam itu, Lu Huai menelepon Jiang Yan.

    Pada saat ini, orang-orang Jiang Yan berada di He Gongguan.

    Setelah telepon berdering, Jiang Yan segera mengangkatnya.

    Jiang Yan tidak segera berbicara. Lu Huai tahu bahwa lawannya adalah Jiang Yan. Dia membuka mulutnya lebih dulu.

    Lu Huai: "Jiang Yan?"

    Di akhir telepon, suara Jiang Yan terdengar: "Ini aku."

    Lu Huai berkata: "Satu hal terjadi di Nanjing."

    Setelah Lu Huai tidak selesai, Jiang Yan mengerti apa yang dia maksud.

    Jiang Yan berkata: "Pembunuhan komandan?"

    Lu Huai menghela nafas: "Masalah ini melibatkan kamu, aku akan menemuimu besok."

    Jiang Yan berhenti selama beberapa detik dan harus segera turun.

    Keesokan harinya, Lu Huai membuat beberapa mudah dan datang ke benteng kabinet gelap.

    Toko barang antik di Smiths Road.

    Tadi malam, Lu Huai sudah memberi tahu Jiang Yan bahwa Jiang Yan akan berada di sini untuk menunggunya.

    Lu Huai mengemudi sendirian, mobil berhenti, dan Lu Huai keluar dari mobil.

    Lu Huai membuat penyamaran dan tampak seperti tamu biasa.

    Agar tidak menarik perhatian orang lain, Lu Huai dan Jiang Yan setuju untuk bertemu di malam hari.

    Ketika saya keluar, tidak hujan.

    Ketika mobil pertama kali berlayar ke toko barang antik, hujan turun di langit.

    Dengan datangnya malam, keramaian dan hiruk pikuk pantai tiba-tiba menjadi sunyi.

    Langit dan bumi penuh dengan kabut putih, ditekan berat, dan melekat.

    Lu Huai turun dari mobil dan memegang payung hitam di tangannya.

    Ketika dia melangkah ke dalam hujan, hujan jatuh di permukaan payung, membuat ketukan yang tumpul.