Stay 3 - Rooftoop

18 4 0
                                    

"ABELL!!!"teriak seseorang dari pintu kelas yang membuat sang empunya suara menjadi pusat perhatian dikelas tersebut.yang tak lain,ya kelasnya sendiri

"Ca ini kelas bukan hutan bisa ga gausah teriak teriak?!" Tegas ikmal,si ketua kelas.

"Apasi! Gue ga ngomong sama lo! Berisik" balas tasya dengan jutek.

"Ck!gasadar diri yang berisik siapa!" ikmal berdecik dengan kesal! Ia merasa wanita ini benar benar keturunan tarzan namun sedang kehilangan jati dirinya.

Brakk!

Tiba tiba terdengar suara gebrakan meja yang begitu kuat,lagi lagi ia menjadi pusat perhatian,namun hanya sementara sebab caca memperlihatkan mata tajam nya kepada mereka mereka semua yang melihatnya.

"Ekhm" ia berniat mengode sang pemilik meja yang persis ada di pojok kelas itu,sang pemiliknya sedang santainya tertidur.

Lagi hibernasi apa gimanasi ini manusia,batin nya.

"Ekhm!" Ia berdehem kembali namun kali ini lebih keras!

"Ekhm ekhm!"

Semenit,

Dua menit,

Lima menit,

Sepuluh menit!,

Argh!!

sudah cukup.bukan apa apa,tenggorokan nya sakit bila berdehem terus,dan ya! ia tidak tahan lagi dengan gadis yang ada di depan nya ini.

"ABELL!!!!" Teriaknya tepat dikuping sang pemilik nama.

suara tasya itu bukan nya pelan,sudah cempreng melengking lagi bahkan lebih dari 10 oktaf mungkin.

"Cacaa!!" Seru beberapa murid secara serempak dan menatap nya tajam.

"Yaudasi maap" balas caca singkat.

Ia kembali mengalihkan pandangan nya kepada teman nya satu ini,sumpah demi apapun rasanya ia ingin sekali menggigit teman nya ini sangking geram nya!

akhirnya,setelah sekian lama kerasakti mencari kitab suci,sang pemilik meja menaikan kepalanya berusaha menyeimbangkan nya dengan baik,ia lelah.

"Apa?"tanya nya,

Tanpa dosa..

Sedangkan yang ditanya hanya berdiri diam dengan berkacak pinggang.jelas sekali rona wajah kesal terpampang nyata disana!

"Lo tuh ya..-"

"Kalo mau marah nanti aja,gue cape"ujar abel kembali.

Jujur saja caca masih kesal,bagaimana tidak? ia sudah menyuruh nya untuk menyetel alarm pagi setidaknya pukul 4 atau 5,ia yakin sekali bahwa abel telah melakukan nya,namun memang dasar manusianya saja yang pemalas! Ia juga sudah menelfon nya dan memperingatinya,tapi sepertinya; terlambat,tidak disiplin dan masa bodo sudah melekat dalam dagingnya dan tidak dapat dipisahkan.

Padahal,ia itu anak dari keluarga yang baik,ayah nya juga sangat disiplin,tapi entah antah berantah dari mana ia berasal,kelakuan nya tidak menurun dari siapapun.

"Yaudah ya tasya kalo ga ada hal lain selain hal tadi gue keluar dulu" ucap abel santai dan langsung berdiri meninggalkan kelas.

"Ish abel! Tungguin caca!!" Teriak tasya yang langsung mengekor nya dari belakang.

Dasar,seperti anak kucing saja.


****

Tasya kaget ketika mengikuti arah langkah abel,ini menuju rooftoop.ia kaget bukan karna heran kenapa abel memilih ke rooftoop, tapi yang ia herankan,setaunya hanya beberapa orang tertentu yang memiliki kunci menuju rooftoop,dalam artian tidak sembarang orang memilikinya.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang