s e v e n ㅡ this moment

112 24 1
                                    

🎵i recommend to read this chapter while listening phonetically by hailaker.

hari ini adalah waktunya chungha untuk kembali mengunjungi yuna di rumah sakit. sekaligus chungha membawakan baju baju ganti yuna. karena sudah lama menjadi pasien di rumah sakit ini, bahkan kamar yuna pun seperti kamar rumahnya karena yuna hias sendiri. chungha yang awalnya memunculkan ide seperti itu karena ia ingin setidaknya adiknya merasa seperti ia ada di "rumah".

chungha sampai di lantai kamar yuna berada. ia berjalan menuju kamar yuna yang berada di ujung kiri dari tempat dia berpijak sekarang. setelah beberapa langkah, chungha sampai di depan kamar yuna.

"yunaaaa!", sapa chungha sembari menggeser pintu kamar yuna.







namun, di kasur yuna tidak ada siapa siapa. kamar yuna kosong sekarang.






chungha memasuki kamar yuna dengan kebingungan. pintu kamar mandi di kamar yuna pun terbuka dan tidak ada siapa siapa disana. chungha kemudian melihat kembali ke sekeliling luar kamar yuna, namun tetap tidak menemukan yuna.

akhirnya karena panik, chungha berlari ke pusat suster di lantai itu.







"suster!"

"suster!"

chungha kaget karena ia tidak sengaja memanggil suster bersamaan dengan lelaki yang sekarang ada di sebelahnya. dari raut wajahnya, lelaki ini terlihat khawatir juga. sama dengan chungha.

"loh kok mba, mas nya ini bisa barengan manggil suster?", tanya suster yang sedang jaga.

"eh.... mba aja duluan kalo gitu", kata lelaki tadi mengalah.

"makasih mas", jawab chungha.

"suster liat adik saya ga? shin yuna yang kamarnya di ujung kiri?", kata chungha panik.

"eh bentar.... kok sama mba? adik saya, nam dohyon juga gaada di kamarnya sus", kata lelaki tadi.

"eh????"








"mas.... mba.... adik nya mas sama mba emang lagi barengan. tadi sih katanya mau ke taman", jelas suster.

"oh yaampun! makasih banyak suster!", kata chungha ramah.







"mau ke taman mba nya?", tanya seungyoun.

"iya mas, eh mas nya kakak dohyon ternyata? kemaren sempet ketemu dohyon", ujar chungha.

"hehehe, iya", jawab seungyoun menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"gua seungyoun", seungyoun mengajak chungha berkenalan dengan mengulurkan tangannya.

"chungha", chungha menerima uluran tangan seungyoun juga berjabat tangan dengan nya. tak lupa ia juga tersenyum pada seungyoun.

"kalo gitu, kita ke taman bareng bareng aja mba", ajak seungyoun. chungha mengangguk setuju.









sepanjang jalan, chungha dan seungyoun mengobrol santai. bagaimana keseharian mereka sehari hari, dll dsb. hingga akhirnya mereka sampai di taman rumah sakit.

chungha dan seungyoun harus berkeliling dulu sebentar sebelum akhirnya menemukan yuna dan dohyon sedang berbaring di bawah pohon rindang.

dohyon bahkan membawa gitarnya kemari. baik dohyon maupun yuna terlihat tertawa bahagia sembari dohyon memainkan gitarnya dan yuna bernyanyi. mereka menggantung infusan mereka di pohon.










"yunaaaa!", dohyon tiba tiba muncul di depan kamar yuna. membawa gitarnya.

"eh? dohyon!", yuna membalas sapaan dohyon.

"aku bosen lagi, ke taman yuk"

"ngapain tapi?"

"refreshing, ngapain lagi?"

yuna tersenyum kemudian mengangguk mengiyakan ajakan dohyon. setelah itu, yuna dan dohyon berjalan menuju taman rumah sakit.

"dohyon seneng banget ya sama gitar?"

"hm? oh.... iya hehe. aku suka main alat musik"

"ih keren!", puji yuna dengan antusias.

"hehe", dohyon tersipu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"seengganya masih ada hobi yang bisa aku lakuin", ujar dohyon.

sesampainya di taman, mereka menghampiri pohon rindang yang agak teduh juga sejuk.

"sini, tiduran", kata dohyon.

"eh? gimana?"

"biar kerasa kaya anak alam gituuuu"

yuna tidak terlalu mengerti maksud dohyon namun ia tetap menuruti perkataan dohyon. mereka sekarang berbaring dibawah pohon yang cukup teduh.

"kalo kamu? hobinya apa?", tanya dohyon sembari mengambil gitarnya. kini ia memegang gitar dengan keadaan berbaring.

"aku? hmmm aku suka baca novel sih hehe....", jawab yuna. pandangannya mengarah ke langit sekarang.

"oh bagus dong?"

yuna mengangguk. "ya meskipun gatau aku masih bisa inget ceritanya atau engga"

dohyon menoleh ke arah yuna setelah perkataan terakhir perempuan itu. sementara yuna memejamkan mata, merasakan udara disekitarnya.

dohyon tersenyum lalu menatap langit. kemudian ia mulai memainkan gitarnya.

mendengar itu, yuna tertawa kecil dan mulai mengikuti alunan gitar dari dohyon. dan mereka berdua bersenandung bersama.








chungha hampir saja mengeluarkan air matanya. dia bener bener seneng liat yuna, adiknya, bisa ketawa sebahagia itu.

hal yang sama dialami seungyoun. seungyoun tertawa kecil melihat kelakuan adiknya. sesaat kemudian dia melihat ke arah chungha.

"mmm mbak, gimana kalo kita lanjut aja ngobrol ngobrol nya? sambil grab a coffee di bawah?", ajak seungyoun pada chungha.

"boleh juga", jawab chungha sambil tersenyum ramah.








'they're living a cruel life . but yet, seeing them smile, looked so happy-

god.....

please let them live more.........'

ㅡㅡㅡ

about the song i mentioned earlier, bayangin aja dohyon akustikan lagu itu hehehe😅

reminiscence ─ ndh; syn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang