f i f t e e n ㅡ goodbye

108 23 0
                                    

hari ini merupakan hari pemakaman yuna. dohyon memaksa dirinya ingin datang kepada kedua orang tuanya dan kakak - kakaknya. mengingat betapa berarti nya yuna bagi dohyon, akhinya mereka memperbolehkan dohyon untuk datang.

tentu seungyoun, hangyul dan kedua orang tua mereka pun datang menemani dohyon.

momen itu juga merupakan momen pertama kali dimana orang tua dohyon bertemu ibu yuna.

padahal dohyon ingin sekali ibunya bisa bertemu yuna.

"hai dohyon!", chungha menyapa dohyon yang datang. dohyon tersenyum kecil pada chungha.

"makasih ya udah datang, seungyoun hangyul juga", kata chungha. dohyon mengangguk dan seungyoun juga hangyul tersenyum pada chungha.

banyak keluarga yuna yang datang, juga teman teman semasa kecil yuna ketika ia masih bersekolah.

dohyon senang karena masih banyak orang yang menyayangi yuna.

dohyon menyaksikan yuna dimakamkan. sejujurnya ia kini sudah tidak bisa lagi menangis. hatinya terasa sangat kosong, tidak lagi merasakan apa apa.

selama beberapa bulan kebelakang, selalu ada yuna yang membuatnya merasa ia memiliki arti bagi orang lain. yang sama sama berjuang untuk kesembuhan satu sama lain. yang menemani ketika ia bosan dirumah sakit.

tidak akan ada yang bisa menggantikan yuna.

dan dohyon sangat bersyukur ia bisa mengenal yuna walau hanya dalam waktu yang sangat singkat.

sekarang ia tak tau apakah ia masih harus berjuang untuk kesembuhan nya. dohyon seperti merasa sebagian semangatnya hilang.

kemudian hangyul dan seungyoun merangkulnya. dohyon melihat wajah kedua kakak nya ini. mungkin ada alasan untuk bertahan hidup.

untuk seungyoun.

untuk hangyul.

untuk mama dan papa.


dan untuk yuna.

yuna yang selalu berkata kalau dohyon harus sembuh. dohyon tersenyum mengingat perkataan yuna.

setelah orang - orang mulai pergi dari makam yuna, disana tertinggal dohyon, chungha, seungyoun serta hangyul.

"belum mau pulang do?", tanya seungyoun.

dohyon menggelengkan kepalanya.

"bentar lagi ya bang", kata dohyon. hangyul kembali merangkul adiknya itu.

"bang, kalo gue mati lu pada sedih ga?", tanya dohyon.

"sembarangan lu kalo ngomong", jawab hangyul.

"hehe canda", kata dohyon nyengir.

"dohyon habis ini ke rumah sakit lagi?", sekarang chungha yang nanya.

dohyon mengangguk.

"hmm kalo gitu aku bakal sering nengokkin dohyon", kata chungha dengan senyum ramah.

"makasih kak", jawab dohyon yang juga membalas senyuman dari chungha.

"nengokkin dohyon atau yang lain kak", kata hangyul ngegodain chungha, dan kakaknya.

tentu dohyon tau kalo seungyoun lagi usaha deketin chungha.

terus dohyon ketawa kecil bareng hangyul. sementara chungha sama sekali ga ngerti maksud hangyul apa dan ikut ketawa aja.

"yaudah, yo balik sekarang", ajak seungyoun.

"buru buru amat sih bang", protes dohyon.

"heh lu ada jadwa terapi juga kan", kata seungyoun pada dohyon. yeah, dohyon lupa.

"chungha ayo sekalian kita anter", tawar seungyoun.

tapi chungha nolak.

"gapapa, aku pulang sendiri aja. makasih tawaran nya ya", kata chungha.

"okedeh kalo gitu... duluan chungha", pamit seungyoun.

"duluan kak", ucap hangyul.

"dohyon tunggu ditengokkin kak chungha ya nanti", kata dohyon.

"siap do!", jawab chungha riang.

reminiscence ─ ndh; syn✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang